Cara Mengatasi Kaki yang Bengkak karena Asam Urat, Bolehkah Dikompres?

Senin, 29 Agustus 2022 - 16:10 WIB
loading...
Cara Mengatasi Kaki yang Bengkak karena Asam Urat, Bolehkah Dikompres?
Cara mengatasi kaki yang bengkak karena asam urat ternyata tidak terlalu sulit. Diantaranya dengan cara mengompres pada kaki yang bengkak. Foto/Ilustrasi/Ist
A A A
JAKARTA - Cara mengatasi kaki yang bengkak karena asam urat ternyata tidak terlalu sulit. Diantaranya dengan cara mengompres pada kaki yang bengkak.

Bagi penderita asam urat pada umumnya, sering mengalami sakit pada kaki. Kaki sakit akibat bengkak yang timbul sebagai tanda asam urat tinggi dalam tubuh.

Namun untuk mengatasinya masih banyak yang tidak memahami. Sebagaimana dikutip dari Healthline ada beberapa obat asam urat yang ampuh untuk menurunkan kadarnya.

Berikut obat-obatan untuk meredakan nyeri asam urat antara lain:
* Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti aspirin (Bufferin), ibuprofen (Advil, Motrin), dan naproxen (Aleve)
* Colchicine (Colcrys, Mitigare)
* Kortikosteroid



Sementara obat-obatan yang mencegah serangan asam urat meliputi:
* Inhibitor xanthine oxidase, seperti allopurinol (Lopurin, Zyloprim) dan febuxostat (Uloric)
* Probenesid (Probalan)

Kemudian, bagi Anda yang mengalami bengkak saat di rumah, bisa mengonsumsi jahe. Bukan hanya menghangatkan tubuh, ada studi menemukan jahe topikal mengurangi rasa sakit akibat asam urat.

Ada juga studi lain menunjukkan pada subjek dengan kadar asam urat tinggi (hiperurisemia), kadar asam urat serumnya berkurang dengan jahe.

Bisa diterapkan jahe dimasukkan kedalam air mendidih, seduh 2 sendok teh jahe selama 10 menit dan nikmati 3 cangkir per hari.

Lebih lanjut, untuk mengatasi kaki bengkak bisa kompres dingin atau kompres pada sendi untuk mengurangi peradangan dan meredakan rasa sakit. Bungkus es dengan handuk tipis dan oleskan ke sendi selama 20 menit beberapa kali sehari.

Tidak melupakan asupan air, jika kurang kadar asam urat meningkat lebih tinggi. "Tetap terhidrasi untuk membantu menjaga level tersebut tetap normal," keterangan Healthline, dikutip Senin (29/8/2022).
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2901 seconds (0.1#10.140)