Bayu Oktara Ungkap Alasan Pilih Pakai Tembakau Alternatif
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pesinetron sekaligus penyiar radio , Bayu Oktara mengaku mendapatkan potensi manfaat dari produk tembakau alternatif.
Hal itu menandakan jika kehadiran beragam produk tembakau alternatif , seperti produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik, dan kantong nikotin, sudah semakin marak di masyarakat.
Sejumlah perokok dewasa yang kesulitan untuk beralih dari kebiasaannya sudah mulai beralih ke produk tersebut karena dinilai memiliki risiko kesehatan yang lebih rendah.
Baca juga: Lesti Kejora Ingin Bikin Mini Zoo di Rumah Baru, Begini Respons Rizky Billar
Bayu Oktara menyebutkan jika dirinya mulai beralih dari rokok konvensional ke produk tembakau alternatif sekitar tahun 2008.
Kala itu, Bayu ingin berhenti merokok lantaran sering mengalami sakit tenggorokan. Dia juga sering mendapati adanya lendir di tenggorokannya saat bangun pagi.
"Hal-hal ini sangat menggangu kalau saya harus siaran pagi, syuting, dan nge-MC," ungkap Bayu mengenai akibat yang diterimanya ketika masih merokok, baru-baru ini.
Bayu juga menyadari bahwa TAR yang terkandung pada asap rokok itu dapat memicu risiko berbagai penyakit berbahaya. Pasalnya, rokok dibakar sehingga banyak zat berbahaya terkandung dalam asapnya. Hanya saja, dia sering tergoda untuk kembali merokok jika dirinya sedang memiliki waktu senggang, seperti ketika sedang menunggu.
Oleh karenanya, niat untuk berhenti dari kebiasaan merokok menjadi semakin besar. Hal ini yang mendorongnya untuk beralih ke produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan dan rokok elektrik.
Ketika beralih, Bayu mengaku mulai merasakan berbagai perubahan. "Yang saya rasakan itu saya jadi jarang batuk. Lalu, baju dan tangan saya udah tidak bau lagi, jadi lebih tidak menganggu saat ketemu istri dan anak," tuturnya.
Kendati demikian, dia menekankan sebelum bertemu dengan keluarga, dirinya tetap menerapkan protokol kebersihan dan kesehatan, seperti mencuci tangan dan membersihkan mulut.
Bayu berpendapat edukasi terkait produk tembakau alternatif dan potensi manfaatnya bagi perokok dewasa itu sangat penting. Namun, dia menyadari saat ini edukasi tersebut masih sangat terbatas dan belum masif, sehingga banyak perokok dewasa yang belum memiliki pemahaman yang akurat tentang produk tersebut.
Baca juga: Nathalie Holscher Sering Disebut Centil, Ayu Ting Ting: Jadi Janda Harus Cakep
"Saya berharap akan ada lebih banyak edukasi dan kegiatan yang menyuarakan terkait kehadiran produk tembakau alternatif di Indonesia. Selain itu, edukasi dan kegiatan tersebut juga harus melibatkan berbagai pemangku kepentingan, utamanya komunitas agar lebih masif lagi pencapaiannya," pungkasnya.
Hal itu menandakan jika kehadiran beragam produk tembakau alternatif , seperti produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik, dan kantong nikotin, sudah semakin marak di masyarakat.
Sejumlah perokok dewasa yang kesulitan untuk beralih dari kebiasaannya sudah mulai beralih ke produk tersebut karena dinilai memiliki risiko kesehatan yang lebih rendah.
Baca juga: Lesti Kejora Ingin Bikin Mini Zoo di Rumah Baru, Begini Respons Rizky Billar
Bayu Oktara menyebutkan jika dirinya mulai beralih dari rokok konvensional ke produk tembakau alternatif sekitar tahun 2008.
Kala itu, Bayu ingin berhenti merokok lantaran sering mengalami sakit tenggorokan. Dia juga sering mendapati adanya lendir di tenggorokannya saat bangun pagi.
"Hal-hal ini sangat menggangu kalau saya harus siaran pagi, syuting, dan nge-MC," ungkap Bayu mengenai akibat yang diterimanya ketika masih merokok, baru-baru ini.
Bayu juga menyadari bahwa TAR yang terkandung pada asap rokok itu dapat memicu risiko berbagai penyakit berbahaya. Pasalnya, rokok dibakar sehingga banyak zat berbahaya terkandung dalam asapnya. Hanya saja, dia sering tergoda untuk kembali merokok jika dirinya sedang memiliki waktu senggang, seperti ketika sedang menunggu.
Oleh karenanya, niat untuk berhenti dari kebiasaan merokok menjadi semakin besar. Hal ini yang mendorongnya untuk beralih ke produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan dan rokok elektrik.
Ketika beralih, Bayu mengaku mulai merasakan berbagai perubahan. "Yang saya rasakan itu saya jadi jarang batuk. Lalu, baju dan tangan saya udah tidak bau lagi, jadi lebih tidak menganggu saat ketemu istri dan anak," tuturnya.
Kendati demikian, dia menekankan sebelum bertemu dengan keluarga, dirinya tetap menerapkan protokol kebersihan dan kesehatan, seperti mencuci tangan dan membersihkan mulut.
Bayu berpendapat edukasi terkait produk tembakau alternatif dan potensi manfaatnya bagi perokok dewasa itu sangat penting. Namun, dia menyadari saat ini edukasi tersebut masih sangat terbatas dan belum masif, sehingga banyak perokok dewasa yang belum memiliki pemahaman yang akurat tentang produk tersebut.
Baca juga: Nathalie Holscher Sering Disebut Centil, Ayu Ting Ting: Jadi Janda Harus Cakep
"Saya berharap akan ada lebih banyak edukasi dan kegiatan yang menyuarakan terkait kehadiran produk tembakau alternatif di Indonesia. Selain itu, edukasi dan kegiatan tersebut juga harus melibatkan berbagai pemangku kepentingan, utamanya komunitas agar lebih masif lagi pencapaiannya," pungkasnya.
(nug)