8 Band Metal dengan Instrumen Terunik dari Seluruh Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kebanyakan band-band rock, metal maupun punk memiliki 4-5 personel, yakni vokalis, drummer, bassis, serta satu atau dua gitaris. Namun, tidak jarang band-band dari genre tersebut melakukan aksi yang membedakan diri mereka kepada para penonton dengan menyelipkan sesuatu yang berbeda.
(Baca juga: Dimmu Borgir Berharap Bisa Secepatnya Bikin Album Baru )
Mereka memasukkan elemen baru secara natural, bahkan alat musik tradisional turut disertakan ke dalam musik mereka. Dan berikut ini 8 band metal yang juga menggunakan instrumen musik tidak umum, yang sebagian besar di antaranya mengutip dari Altpress.
1. Orphaned Land
Unit heavy metal asal Israel ini sudah menjadi bagian penting dari dunia metal Asia sejak pertama kemunculan mereka di awal 1990-an. Musik yang mereka sajikan tidak sebagaimana sebagian besar metalhead gambarkan dari bagian standar genre musik metal. Mereka menyajikan lirik yang mengandung pesan positif dengan menyatukan tiga agama samawi. Mereka pun mengenakan alat musik yang tidak umum seperti bouzouki, xilofon, dan berbagai ragam kecapi.
2. Eluveitie
Eluveitie merupakan salah satu gerbong gelombang baru folk metal sepanjang awal 2000-an. Band yang lahir di Swiss ini selalu menyajikan bagpipe dan hurdy-gurdy ke dalam musik mereka di antara alat musik lainnya. Sebagaimana Slipknot yang beranggotakan sembilan personel yang membawa rasa berbeda dalam musik mereka, Eluveitie pun memiliki personel yang cukup untuk melapisi musik mereka dengan suara yang tidak konvensional dari berbagai instrumen.
3. Rivers of Nihil
Pada sekitaran 2018, Rivers Of Nihil menjadi salah satu band technical death metal yang cukup banyak dibicarakan. Hal ini tidak terlepas dari upaya mereka memasukkan unsur saksofon dalam lagu Where Owls Know My Name. Materi mereka sebelum album ini bisa dikatakan bagus, namun menambahkan satu instrumen tambahan membantu mereka meningkatkan diri di dalam pusaran genre death metal.
4. Amorphis
Berawal dari death metal langsung ke folk dan progresif metal, Amorphis membangun sesuatu yang segar dalam genre dengan menghadirkan saksofon, seruling, urutan paduan suara dan banyak lagi dalam musik mereka. Instrumen yang ditambahkan membawa mereka dari band ekstrem metal ke sesuatu yang benar-benar unik, membantu memberi mereka umur panjang dari awal mereka di awal 1990-an.
5. Chthonic
Band black metal asal Taiwan, Chthonic menghadirkan nuansa yang benar-benar oriental dalam setiap lagunya. Sang vokalis, Freddy Lim di sebagian besar lagu Chthonic tidak pernah ketinggalan untuk memainkan alat musik gesek tradisional Tiongkok, erhu. Harmonisasi instrumen erhu dengan komposisi musik Chthonic cukup nyaman untuk dinikmati para metalhead. Berasal dari Taiwan, Chthonic menyajikan lirik lagu yang bertema mitos dan legenda, hingga cerita sejarah Taiwan.
6. Alchemist
Band death metal progresif Australia, Alchemist membawakan nada psychedelic yang tidak konvensional untuk sound mereka melalui instrumentasi tradisional asli Australia dan instrumen Timur Tengah. Mereka tetap beraksi di bawah tanah selama masa hidupnya, tetapi selama 20 tahun lebih bersama-sama, mereka berhasil mendobrak batas-batas ekstrem metal.
7. Korpiklaani
Berdiri sejak 1993, Korpiklaani merupakan evolusi dari Shamaani Duo sebelum menjadi Shaman. Menggunakan nama Korpiklaani pada 2003, band asal Finlandia ini mengadopsi gaya musik folk metal yang lebih konvensional. Korpiklaani menggabungkan instrumen perdukunan serta biola, akordeon, dan berbagai jenis perkusi.
8. Sigh
Sigh merupakan band black metal dari Jepang yang ditunjang dengan instrumen musik lebih tradisional seperti alat musik tiup kayu, saksofon dan lainnya. Sound avant-garde mereka pun telah menembus ke dunia metal Barat. Menariknya lagi, vokalis yang juga pemain saksofon Sigh, Mika Kawashima alias Dr. Mikannibal merupakan penyandang gelar Ph.D di bidang fisika dari University of Tokyo, Jepang. (Baca juga: Deretan Rocker dengan Gelar Doktor, Nomor 11 Lulus Cum Laude )
(Baca juga: Dimmu Borgir Berharap Bisa Secepatnya Bikin Album Baru )
Mereka memasukkan elemen baru secara natural, bahkan alat musik tradisional turut disertakan ke dalam musik mereka. Dan berikut ini 8 band metal yang juga menggunakan instrumen musik tidak umum, yang sebagian besar di antaranya mengutip dari Altpress.
1. Orphaned Land
Unit heavy metal asal Israel ini sudah menjadi bagian penting dari dunia metal Asia sejak pertama kemunculan mereka di awal 1990-an. Musik yang mereka sajikan tidak sebagaimana sebagian besar metalhead gambarkan dari bagian standar genre musik metal. Mereka menyajikan lirik yang mengandung pesan positif dengan menyatukan tiga agama samawi. Mereka pun mengenakan alat musik yang tidak umum seperti bouzouki, xilofon, dan berbagai ragam kecapi.
2. Eluveitie
Eluveitie merupakan salah satu gerbong gelombang baru folk metal sepanjang awal 2000-an. Band yang lahir di Swiss ini selalu menyajikan bagpipe dan hurdy-gurdy ke dalam musik mereka di antara alat musik lainnya. Sebagaimana Slipknot yang beranggotakan sembilan personel yang membawa rasa berbeda dalam musik mereka, Eluveitie pun memiliki personel yang cukup untuk melapisi musik mereka dengan suara yang tidak konvensional dari berbagai instrumen.
3. Rivers of Nihil
Pada sekitaran 2018, Rivers Of Nihil menjadi salah satu band technical death metal yang cukup banyak dibicarakan. Hal ini tidak terlepas dari upaya mereka memasukkan unsur saksofon dalam lagu Where Owls Know My Name. Materi mereka sebelum album ini bisa dikatakan bagus, namun menambahkan satu instrumen tambahan membantu mereka meningkatkan diri di dalam pusaran genre death metal.
4. Amorphis
Berawal dari death metal langsung ke folk dan progresif metal, Amorphis membangun sesuatu yang segar dalam genre dengan menghadirkan saksofon, seruling, urutan paduan suara dan banyak lagi dalam musik mereka. Instrumen yang ditambahkan membawa mereka dari band ekstrem metal ke sesuatu yang benar-benar unik, membantu memberi mereka umur panjang dari awal mereka di awal 1990-an.
5. Chthonic
Band black metal asal Taiwan, Chthonic menghadirkan nuansa yang benar-benar oriental dalam setiap lagunya. Sang vokalis, Freddy Lim di sebagian besar lagu Chthonic tidak pernah ketinggalan untuk memainkan alat musik gesek tradisional Tiongkok, erhu. Harmonisasi instrumen erhu dengan komposisi musik Chthonic cukup nyaman untuk dinikmati para metalhead. Berasal dari Taiwan, Chthonic menyajikan lirik lagu yang bertema mitos dan legenda, hingga cerita sejarah Taiwan.
6. Alchemist
Band death metal progresif Australia, Alchemist membawakan nada psychedelic yang tidak konvensional untuk sound mereka melalui instrumentasi tradisional asli Australia dan instrumen Timur Tengah. Mereka tetap beraksi di bawah tanah selama masa hidupnya, tetapi selama 20 tahun lebih bersama-sama, mereka berhasil mendobrak batas-batas ekstrem metal.
7. Korpiklaani
Berdiri sejak 1993, Korpiklaani merupakan evolusi dari Shamaani Duo sebelum menjadi Shaman. Menggunakan nama Korpiklaani pada 2003, band asal Finlandia ini mengadopsi gaya musik folk metal yang lebih konvensional. Korpiklaani menggabungkan instrumen perdukunan serta biola, akordeon, dan berbagai jenis perkusi.
8. Sigh
Sigh merupakan band black metal dari Jepang yang ditunjang dengan instrumen musik lebih tradisional seperti alat musik tiup kayu, saksofon dan lainnya. Sound avant-garde mereka pun telah menembus ke dunia metal Barat. Menariknya lagi, vokalis yang juga pemain saksofon Sigh, Mika Kawashima alias Dr. Mikannibal merupakan penyandang gelar Ph.D di bidang fisika dari University of Tokyo, Jepang. (Baca juga: Deretan Rocker dengan Gelar Doktor, Nomor 11 Lulus Cum Laude )
(nug)