Layakkah Pasangan yang Selingkuh Diberi Kesempatan Kedua?

Jum'at, 30 September 2022 - 16:18 WIB
loading...
Layakkah Pasangan yang...
Adanya perselingkuhan tidak selalu berarti suatu hubungan berakhir, terutama jika pasangan Anda benar-benar menyesal. / Foto: ilustrasi/The Independent
A A A
JAKARTA - Pasangan artis Rizky Billar dan Lesti Kejora mengejutkan publik. Lesti melaporkan sang suami lantaran dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Mencuat kabar bahwa dugaan KDRT tersebut terjadi, setelah ada pihak ketiga dalam kehidupan rumah tangga pasangan yang kerap disebut Leslar itu.

Akan tetapi, adanya perselingkuhan tidak selalu berarti suatu hubungan berakhir, terutama jika pasangan Anda benar-benar menyesal.

Baca juga: Lesti Kejora Laporkan Rizky Billar Dugaan KDRT, Kenali Jenis dan Penyebab Kekerasan dalam Rumah Tangga

Faktanya, penyesalan yang sebenarnya adalah indikator besar bahwa ada harapan untuk hubungan tersebut, terutama jika Anda telah bersama untuk waktu yang lama dan memiliki anak.

Meskipun begitu, Anda berdua harus menyadari bahwa hubungan dengan pasangan tidak akan pernah sama. Anda tidak bisa hanya berpura-pura seperti tidak pernah terjadi apa-apa.

Apabila ingin sesuatu berubah, maka Anda berdua memiliki banyak kerja keras yang harus dilakukan untuk membuat hubungan itu berhasil. Lantas apakah pasangan yang selingkuh pantas diberikan kesempatan kedua?

Sebelum memberi pasangan Anda kesempatan kedua, penting untuk benar-benar memikirkan semua yang terlibat dalam memperbaiki hubungan Anda, seperti penyembuhan dari rasa sakit, membangun kembali kepercayaan, belajar menjadi intim lagi, dan meningkatkan komunikasi.

Dilansir dari laman Verywell Mind, berikut adalah beberapa pertanyaan penting untuk ditanyakan pada diri sendiri:

1. Apakah ini kali pertama pasangan Anda berselingkuh?

2. Apakah pasangan Anda memahami rasa sakit yang mereka sebabkan?

3. Apakah pasangan Anda mengenali perselingkuhan sebagai masalah?

4. Apakah pasangan Anda menerima tanggung jawab karena tidak setia?

5. Terlepas dari alasan perselingkuhan, apakah pasangan Anda akan menerima bahwa perubahan diperlukan dalam perilaku mereka?

6. Apakah pasangan Anda sudah meminta maaf?

7. Apakah Anda yakin pasangan Anda menyesal dan benar-benar menyesal tidak setia?

8. Apakah pasangan Anda akan menghadiri konseling perkawinan dan individu?

9. Apakah semua hubungan dengan pasangan selingkuh telah terputus?

10. Jika orang tersebut adalah seseorang yang bekerja dengan pasangan Anda, sudahkah Anda mendiskusikan bagaimana pasangan Anda dapat menjaga hubungan hanya atas dasar bisnis?

11. Apakah Anda pikir Anda dan pasangan dapat memiliki hubungan yang sukses, menyenangkan, dan tahan lama?

12. Apakah Anda pikir Anda bisa mempercayai pasangan Anda lagi?

13. Apakah menurut Anda hubungan Anda layak diselamatkan?

14 Apakah Anda pikir ketidaksetiaan pasangan Anda akan selamanya menghantui pikiran dan hati Anda?

15. Bisakah Anda memaafkan pasangan Anda atau akankah Anda menahan perselingkuhan di atas kepala mereka?

16. Apakah Anda mempertimbangkan untuk membalas atau membalas dendam?

17. Akankah keluarga dan teman Anda mendukung upaya untuk berdamai atau akankah mereka menghalangi prosesnya?

18. Apakah Anda berdua bersedia untuk memperbaiki hubungan Anda dan belajar bagaimana menyelesaikan masalah yang mendasarinya?

Menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dengan jujur dapat membantu Anda memutuskan apakah harus memberi pasangan kesempatan kedua. Lihat jawaban Anda. Apakah jawabannya kebanyakan positif? atau apakah ada sesuatu yang perlu dikhawatirkan?

Sementara itu, pasangan yang selingkuh harus mau menjelaskan alasannya selingkuh. Mereka juga harus meminta maaf dan jujur, serta harus menepati janjinya.

Mereka juga perlu menyadari bahwa akan ada pertanyaan tentang komitmennya. Akibatnya, mereka mungkin perlu setuju untuk menetapkan batasan yang sehat seputar perilaku masa depan yang akan dihadapi kedepannya nanti.

Apabila masalah yang Anda hadapi terlalu berat, maka ada baiknya mengonsultasikannya ke psikiater atau psikolog. Maka khawatir jika Anda menghadapinya sendiri akan menggangu kejiwaan, dan akibatnya depresi. Pasalnya, kepercayaan yang Anda berikan kepada pasangan tercinta, sudah disia-siakan.

Baca juga: Lesti Kejora Diduga Alami KDRT, Ini Tanda Istri Jadi Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga

Ada saat-saat dalam suatu hubungan ketika Anda harus mempertimbangkan kembali untuk memberi pasangan kesempatan kedua. Tentu saja, pilihan tetap ada di tangan Anda, tetapi memberikan kesempatan kedua saat tanda bahaya ini muncul, dapat berarti bahwa rekonsiliasi sejati tidak mungkin terjadi.
(nug)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1254 seconds (0.1#10.140)