Aktivasi Program Synchronize Fest 2022? Ini Caranya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perayaan Synchronize Fest akan datang lagi menyambangi kita pada 7, 8, dan 9 Oktober 2022. Synchronize Fest merupakan festival musik multi-genre tahunan berskala nasional yang mengundang puluhan ribu audience untuk merayakan keberagaman jenis musik hidup di enam panggung.
Pertujukan musik hidup ini digelar selama tiga hari tiga malam menyuguhkan 100-an pertunjukan terkurasi dari artis-artis terfavorit dan terbaik Tanah Air yang datang dari dekade 1960-an, 1970-an, 1980-an, 1990-an hingga 2000-an.
Untuk menikmati suguhan acara Synchronize Fest lebih sedap, berikut panduannya.
Meet & Greet di Toko Demajors
Para pengunjung Synchronize Fest dapat bercengkrama lebih dekat dan hangat dengan musisi idolanya di Toko Demajors yang terdapat di area festival.
Momen ini akan menjadi spesial bagi siapapun yang ingin langsung berfoto dan mendapatkan tanda tangan dari musisi penampil, di antaranya Gugun Blues Shelter,Feast, Efek Rumah Kaca, David Bayu, Fourtwnty, Burgerkill, Sisitipsi, Navicula, Nadin Amizah, dan The Adams.
Bioskop Mini Synchronize X Kinosaurus
Synchronize Fest berkolaborasi dengan Kinosaurus, sebuah ruang bersama menonton film alternatif di Jakarta. Kolaborasi keduanya adalah dengan menyajikan sebuah bioskop mini untuk tempat pemutaran film-film pendek dari sineas yang datang dari berbagai kota di Indonesia.
Nantinya kamu akan dapat menyaksikan ragam film pendek dari berbagai genre, mulai dari drama, komedi, hingga horor yang akan membuat siapapun yang menyaksikan film-film tersebut akan mendapatkan pengalaman rasa yang berbeda-beda.
Pasar Musik
Synchronize Fest kembali menghadirkan area Record Market atau Pasar Musik yang akan diisi dengan lapak penjual rilisan fisik. Area ini menjadi sirkuit berkumpulnya para pegiat dan kolektor rilisan fisik.
Tidak hanya menjadi area jual-beli piringan hitam, di area ini juga tersedia turntable bagi para selektor piringan hitam untuk memutarkan lagu-lagu secara bebas di hadapan pengunjung festival, salah satu di antaranya para disjoki dan pelapak tersebut seperti Andi Twins, Rundiasix, Lala Records, Iqbal Djoha Fever Sound System, Udasjam, Okimsugab, Abadi Records, dan masih banyak lagi lainnya.
Green Movement
Sebuah acara yang diselenggarakan secara besar, tentu akan menghadirkan pengunjung yang besar pula. Pergerakan massa pengunjung yang besar memiliki potensi terhadap dampak lingkungan yang tidak hanya timbulan sampah, tetapi juga penggunaan energi, kontribusi terhadap polusi udara (penggunaan kendaran bermotor) serta dampak lingkungan lain yang perlu disikapi dengan serius guna turut menjaga kelestarian kualitas ruang hidup bersama.
Pertujukan musik hidup ini digelar selama tiga hari tiga malam menyuguhkan 100-an pertunjukan terkurasi dari artis-artis terfavorit dan terbaik Tanah Air yang datang dari dekade 1960-an, 1970-an, 1980-an, 1990-an hingga 2000-an.
Untuk menikmati suguhan acara Synchronize Fest lebih sedap, berikut panduannya.
Meet & Greet di Toko Demajors
Para pengunjung Synchronize Fest dapat bercengkrama lebih dekat dan hangat dengan musisi idolanya di Toko Demajors yang terdapat di area festival.
Momen ini akan menjadi spesial bagi siapapun yang ingin langsung berfoto dan mendapatkan tanda tangan dari musisi penampil, di antaranya Gugun Blues Shelter,Feast, Efek Rumah Kaca, David Bayu, Fourtwnty, Burgerkill, Sisitipsi, Navicula, Nadin Amizah, dan The Adams.
Bioskop Mini Synchronize X Kinosaurus
Synchronize Fest berkolaborasi dengan Kinosaurus, sebuah ruang bersama menonton film alternatif di Jakarta. Kolaborasi keduanya adalah dengan menyajikan sebuah bioskop mini untuk tempat pemutaran film-film pendek dari sineas yang datang dari berbagai kota di Indonesia.
Nantinya kamu akan dapat menyaksikan ragam film pendek dari berbagai genre, mulai dari drama, komedi, hingga horor yang akan membuat siapapun yang menyaksikan film-film tersebut akan mendapatkan pengalaman rasa yang berbeda-beda.
Pasar Musik
Synchronize Fest kembali menghadirkan area Record Market atau Pasar Musik yang akan diisi dengan lapak penjual rilisan fisik. Area ini menjadi sirkuit berkumpulnya para pegiat dan kolektor rilisan fisik.
Tidak hanya menjadi area jual-beli piringan hitam, di area ini juga tersedia turntable bagi para selektor piringan hitam untuk memutarkan lagu-lagu secara bebas di hadapan pengunjung festival, salah satu di antaranya para disjoki dan pelapak tersebut seperti Andi Twins, Rundiasix, Lala Records, Iqbal Djoha Fever Sound System, Udasjam, Okimsugab, Abadi Records, dan masih banyak lagi lainnya.
Green Movement
Sebuah acara yang diselenggarakan secara besar, tentu akan menghadirkan pengunjung yang besar pula. Pergerakan massa pengunjung yang besar memiliki potensi terhadap dampak lingkungan yang tidak hanya timbulan sampah, tetapi juga penggunaan energi, kontribusi terhadap polusi udara (penggunaan kendaran bermotor) serta dampak lingkungan lain yang perlu disikapi dengan serius guna turut menjaga kelestarian kualitas ruang hidup bersama.