Synchronize Fest 2022 Hari Kedua, Jadi Ajang Reuni Grup Band
loading...
A
A
A
JAKARTA - Melanjutkan keseruan di hari pertama, Synchronize Fest 2022 hari kedua kembali berlangsung di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (8/10/22).
Sejak siang, para penonton telah padat dan tampak tak sabar untuk menyaksikan penampilan para musisi idola mereka. Para penonton yang telah memasuki area memenuhi panggung-panggung para penampil seperti panggung Maliq & D’Essentials di Dynamic Stage, Sentimental Moods di Lake Stage, SIVIA di Forest Stage, Petra Sihombing di District Stage, Manjakani di Gigs Stage, hingga Nonaria di XYZ Stage.
Dalam satu hari yang sama, terdapat beberapa alternatif tontonan, mulai dari tampilnya musisi legendaris Indonesia, reuni personel dari band yang telah lama berpisah, penampilan dari talenta segar dari kancah independen Tanah Air, hingga panggung dangdut dan pop Jawa yang membuat para pengunjung bergoyang sambil berdendang.
Uniknya, meski masing-masing musisi yang tampil memiliki karakteristik yang berbeda satu dengan lainnya, tiap panggungnya selalu memiliki daya tarik tersendiri dan tidak pernah kekurangan penonton. Banyaknya pilihan justru menjadi bukti bahwa musisi lokal Tanah Air begitu beragam dan memiliki ciri khas tersendiri.
Tidak hanya mencoba menunjukkan keberagaman budaya populer dan modern, Synchronize Fest menjadi ajang penampilan karya tradisi dan kontemporer yang patut untuk disimak. Salah satu contohnya adalah kehadirab kelompok penari Bali dari 'Kembalikan Baliku di' tengah-tengah festival.
Synchronize Fest juga menjadi ajang pameran dan penjualan merchandise dari musisi penampil dan hasil kolaborasi dengan 10 seniman dan musisi, di antaranya Spirit of Dara Puspita bersama Fleur! X Jayu Juli, Payung Teduh X Pusakata X hairembulan, Orkestra Nasida Ria bersama Tjut Nyak Deviana X Kuncir Sathya Viku, dan lain lain.
Selain itu, Pasar Musik yang menjajakan rilisan fisik dari berbagai toko musik pun selalu ramai dikunjungi penonton, tidak hanya oleh mereka yang berbelanja, tetapi juga mereka yang datang untuk menonton dan berjoget bersama para selekta yang tampil di sana.
Synchronize Fest 2022 menyatukan para personel Dara Puspita dalam satu panggung pada gelaran hari kedua. Band yang digawangi oleh Titiek Hamzah, Lies A.R., Titiek A.R., dan Susy Nander itu tampil di panggung Dynamic Stage bersama sejumlah kolaborator, di antaranya FLEUR!, Nona Ria, The Dare, Bonita, Indah Widiastuti, Rika, Margalo, serta Aprimela dan Sari dari White Shoes & the Couples Company. Para kolaborator yang tampil adalah musisi perempuan Indonesia yang berasal dari beragam generasi.
Titiek Hamzah sebagai personel yang paling sering berinteraksi dengan penonton pun sesekali melemparkan kelakarnya pada audiens. Ia juga sempat memberikan tongkatnya pada Yuyi dari FLEUR!. Baginya hal itu adalah simbol pentingnya regenerasi di kancah musik Tanah Air. Tongkat yang diberikan adalah simbol estafet.
Meski telah berusia lebih dari 70 tahun, para personel Dara Puspita tetap terlihat bugar dan tampil memukau. ‘Surabaya’, ‘Pantai Pattaya’, ‘Mari Mari’, hingga ‘Hey Kasih’, dan lain-lain adalah sejumlah lagu yang dibawakan oleh Dara Puspita pada malam hari itu.
Sejak siang, para penonton telah padat dan tampak tak sabar untuk menyaksikan penampilan para musisi idola mereka. Para penonton yang telah memasuki area memenuhi panggung-panggung para penampil seperti panggung Maliq & D’Essentials di Dynamic Stage, Sentimental Moods di Lake Stage, SIVIA di Forest Stage, Petra Sihombing di District Stage, Manjakani di Gigs Stage, hingga Nonaria di XYZ Stage.
Dalam satu hari yang sama, terdapat beberapa alternatif tontonan, mulai dari tampilnya musisi legendaris Indonesia, reuni personel dari band yang telah lama berpisah, penampilan dari talenta segar dari kancah independen Tanah Air, hingga panggung dangdut dan pop Jawa yang membuat para pengunjung bergoyang sambil berdendang.
Uniknya, meski masing-masing musisi yang tampil memiliki karakteristik yang berbeda satu dengan lainnya, tiap panggungnya selalu memiliki daya tarik tersendiri dan tidak pernah kekurangan penonton. Banyaknya pilihan justru menjadi bukti bahwa musisi lokal Tanah Air begitu beragam dan memiliki ciri khas tersendiri.
Tidak hanya mencoba menunjukkan keberagaman budaya populer dan modern, Synchronize Fest menjadi ajang penampilan karya tradisi dan kontemporer yang patut untuk disimak. Salah satu contohnya adalah kehadirab kelompok penari Bali dari 'Kembalikan Baliku di' tengah-tengah festival.
Synchronize Fest juga menjadi ajang pameran dan penjualan merchandise dari musisi penampil dan hasil kolaborasi dengan 10 seniman dan musisi, di antaranya Spirit of Dara Puspita bersama Fleur! X Jayu Juli, Payung Teduh X Pusakata X hairembulan, Orkestra Nasida Ria bersama Tjut Nyak Deviana X Kuncir Sathya Viku, dan lain lain.
Selain itu, Pasar Musik yang menjajakan rilisan fisik dari berbagai toko musik pun selalu ramai dikunjungi penonton, tidak hanya oleh mereka yang berbelanja, tetapi juga mereka yang datang untuk menonton dan berjoget bersama para selekta yang tampil di sana.
Synchronize Fest 2022 menyatukan para personel Dara Puspita dalam satu panggung pada gelaran hari kedua. Band yang digawangi oleh Titiek Hamzah, Lies A.R., Titiek A.R., dan Susy Nander itu tampil di panggung Dynamic Stage bersama sejumlah kolaborator, di antaranya FLEUR!, Nona Ria, The Dare, Bonita, Indah Widiastuti, Rika, Margalo, serta Aprimela dan Sari dari White Shoes & the Couples Company. Para kolaborator yang tampil adalah musisi perempuan Indonesia yang berasal dari beragam generasi.
Titiek Hamzah sebagai personel yang paling sering berinteraksi dengan penonton pun sesekali melemparkan kelakarnya pada audiens. Ia juga sempat memberikan tongkatnya pada Yuyi dari FLEUR!. Baginya hal itu adalah simbol pentingnya regenerasi di kancah musik Tanah Air. Tongkat yang diberikan adalah simbol estafet.
Meski telah berusia lebih dari 70 tahun, para personel Dara Puspita tetap terlihat bugar dan tampil memukau. ‘Surabaya’, ‘Pantai Pattaya’, ‘Mari Mari’, hingga ‘Hey Kasih’, dan lain-lain adalah sejumlah lagu yang dibawakan oleh Dara Puspita pada malam hari itu.