Sukses Raup 9,2 Juta Penonton, MD Pictures Bakal Hadirkan KKN Desa Penari versi Extended
loading...
A
A
A
JAKARTA - Film KKN di Desa Penari sukses mencatatkan rekor penonton bioskop terbanyak sepanjang masa karena ditonton lebih dari 9,2 juta orang di bioskop. Seiring sukses film tersebut, MD Pictures membuat versi extended film KKN di Desa Penari: Luwih Dowo Luwih Medeni. Luwih Dowo Luwih Medeni dalam bahasa Indonesia berarti lebih panjang (ceritanya) dan semakin menyeramkan yang masih mengangkat cerita keseraman Badarawuh yang dimainkan Aulia Sarah.
Berbeda dengan yang sudah tayang, film karya sutradara Awi Suryadi ini akan kembali tayang dalam versi extended berjudul KKN di Desa Penari: Luwih Dowo, Luwih Medeni. Film ini durasinya sangat panjang, yakni kurang lebih 2 jam 50 menit. Ada 40 menit penambahan durasi pada film garapan rumah produksi MD Pictures tersebut.
Manoj Punjabi selaku produser film ini mengatakan, film versi extended ini bukan sekadar untuk menambahkan durasi dengan menampilkan adegan-adegan yang sempat dipotong pada sejumlah scene-nya. Menurutnya, film ini kembali menjalani syuting dan berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari para penonton.
“Ini kayak nonton film baru. Ada banyak pertanyaan waktu film KKN kemarin, ini dibuat lebih dalam. Buat kami ini film baru, experience film baru,” kata Manoj Punjabi dalam jumpa pers di bilangan Thamrin Jakarta Pusat, Senin (10/10/2022).
Manoj Punjabi menambahkan, KKN di Desa Penari: Luwih Dowo, Luwih Medeni merombak proses editing yang sudah dilakukan di film sebelumnya. Dengan kata lain, proses editing-nya dimulai dari nol lagi. Bukan hanya itu, Manoj mengaku ada adegan yang diubah sudut pandangnya untuk menjawab rasa penasaran penonton.
“Ada banyak adegan yang tidak kami tayangkan di bioskop dan akan kami tampilkan disini dimana ada adegan waktu Nur datang kedua kalinya ke Desa Penari kan ada kakek tua, itu scene-nya beda. Adegan kakek itu kenapa dia geleng- geleng kenapa itu dijelaskan di film ini,” tuturnya.
Manoj Punjabi menyatakan, film KKN di Desa Penari: Luwih Dowo Luwih Medeni itu digarap ulang dengan tambahan durasi 40 menit."Ada adegan di film sebelumnya yang kami hapus, yang jelas film ini lebih menyeramkan dan membuat penonton bertanya tanya sekaligus penasaran," ucap Manoj Punjabi.
Sementara itu, Tissa Biani selaku salah satu pemain film KKN di Desa Penari mengatakan, tindakan yang dilakukan para pemain yang terbilang janggal atau kurang dipahami penonton dalam film sebelumnya akan dijelaskan lebih lanjut dalam versi extended.“Kenapa Widya kayak gini, kenapa Nur kayak gini, jawabannya akan ada di KKN di Desa Penari yang baru ini,” jelas Tissa Biani.
Sutradara KKN di Desa Penari Awi Suryadi mengatakan hadirnya versi extended dari film yang mencapai 9,2 juta penonton tersebut bukanlah sebuah aji mumpung. Menurutnya, ini adalah bagian dari melayani penonton yang telah membantu KKN di Desa Penari menjadi film terlaris sepanjang masa di Indonesia. "Ini bukan aji mumpung yang dipanjang-panjangin. Ini fanservice, dimana sudah ada di naskah tapi enggak kami masukin, jadi kami syuting lagi," kata Awi.
Lihat Juga: Profil Tissa Biani, Artis yang Sukses Bintangi 2 Film Terlaris Indonesia KKN dan Agak Laen
Berbeda dengan yang sudah tayang, film karya sutradara Awi Suryadi ini akan kembali tayang dalam versi extended berjudul KKN di Desa Penari: Luwih Dowo, Luwih Medeni. Film ini durasinya sangat panjang, yakni kurang lebih 2 jam 50 menit. Ada 40 menit penambahan durasi pada film garapan rumah produksi MD Pictures tersebut.
Manoj Punjabi selaku produser film ini mengatakan, film versi extended ini bukan sekadar untuk menambahkan durasi dengan menampilkan adegan-adegan yang sempat dipotong pada sejumlah scene-nya. Menurutnya, film ini kembali menjalani syuting dan berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari para penonton.
“Ini kayak nonton film baru. Ada banyak pertanyaan waktu film KKN kemarin, ini dibuat lebih dalam. Buat kami ini film baru, experience film baru,” kata Manoj Punjabi dalam jumpa pers di bilangan Thamrin Jakarta Pusat, Senin (10/10/2022).
Manoj Punjabi menambahkan, KKN di Desa Penari: Luwih Dowo, Luwih Medeni merombak proses editing yang sudah dilakukan di film sebelumnya. Dengan kata lain, proses editing-nya dimulai dari nol lagi. Bukan hanya itu, Manoj mengaku ada adegan yang diubah sudut pandangnya untuk menjawab rasa penasaran penonton.
“Ada banyak adegan yang tidak kami tayangkan di bioskop dan akan kami tampilkan disini dimana ada adegan waktu Nur datang kedua kalinya ke Desa Penari kan ada kakek tua, itu scene-nya beda. Adegan kakek itu kenapa dia geleng- geleng kenapa itu dijelaskan di film ini,” tuturnya.
Manoj Punjabi menyatakan, film KKN di Desa Penari: Luwih Dowo Luwih Medeni itu digarap ulang dengan tambahan durasi 40 menit."Ada adegan di film sebelumnya yang kami hapus, yang jelas film ini lebih menyeramkan dan membuat penonton bertanya tanya sekaligus penasaran," ucap Manoj Punjabi.
Sementara itu, Tissa Biani selaku salah satu pemain film KKN di Desa Penari mengatakan, tindakan yang dilakukan para pemain yang terbilang janggal atau kurang dipahami penonton dalam film sebelumnya akan dijelaskan lebih lanjut dalam versi extended.“Kenapa Widya kayak gini, kenapa Nur kayak gini, jawabannya akan ada di KKN di Desa Penari yang baru ini,” jelas Tissa Biani.
Sutradara KKN di Desa Penari Awi Suryadi mengatakan hadirnya versi extended dari film yang mencapai 9,2 juta penonton tersebut bukanlah sebuah aji mumpung. Menurutnya, ini adalah bagian dari melayani penonton yang telah membantu KKN di Desa Penari menjadi film terlaris sepanjang masa di Indonesia. "Ini bukan aji mumpung yang dipanjang-panjangin. Ini fanservice, dimana sudah ada di naskah tapi enggak kami masukin, jadi kami syuting lagi," kata Awi.
Lihat Juga: Profil Tissa Biani, Artis yang Sukses Bintangi 2 Film Terlaris Indonesia KKN dan Agak Laen
(hri)