Covid-19 Varian XBB Sudah Masuk RI, Menkes Budi Gunadi: Kita Amati Terus

Sabtu, 22 Oktober 2022 - 11:47 WIB
loading...
Covid-19 Varian XBB...
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin menyinggung tentang sudah masuknya varian terbaru Covid-19, XBB di Indonesia. / Foto: tangkapan layar YouTube
A A A
JAKARTA - Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin menyinggung tentang sudah masuknya varian terbaru Covid-19, XBB di Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan Menkes Budi Gunadi dalam Capaian Kinerja Pemerintah Tahun 2022 secara online pada Jumat, 21 Oktober 2022.

Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi menyampaikan bahwa Indonesia selama Juli dan Agustus 2022, termasuk satu dari beberapa negara, seperti India dan China, yang jumlah kenaikan kasusnya sangat sedikit.

Baca juga: Menkes Budi Gunadi Akan Umumkan Daftar Obat Sirup yang Aman Dikonsumsi

"Itu disebabkan karena memang strategi penanganan pandemi kita yang relatif baik. Jadi selama 6 bulan sejak awal tahun, itu biasanya ada siklus kenaikan gelombang, karena ada varian baru, kita (Indonesia) tidak," jelas Menkes seperti dikutip dari kanal YouTube FMB9ID_IKP pada Sabtu (22/10/2022).

"Nah, ujiannya nanti akan kita lihat di awal tahun depan, karena beberapa varian baru seperti BA.2.7.5, sudah terjadi di India," lanjut dia.

Menkes pun mengungkapkan bahwa Singapura mengalami kenaikan kasus Covid-19, dari yang cuma ratusan, kini menjadi 6.000 kasus per hari.



"Lebih tinggi dari Indonesia yang cuma 2.000 kasus per hari. Padahal penduduk Singapura tuh 5 juta, penduduk kita 270 juta. Bayangkan ya," ujarnya.

Selanjutnya, Menkes Budi Gunadi memaparkan jika kenaikan drastis yang dialami oleh Singapura itu disebabkan oleh varian baru XBB.

"Singapura kasusnya naik lagi ke 6.000/hari karena ada varian baru namanya XBB. Varian ini juga sudah masuk di Indonesia. Kita amati terus," papar Menkes Budi.

Dia juga menyebutkan jika tantangan masih belum berakhir karena varian baru akan terus tumbuh. "Tapi, kita beruntung karena vaksinasi kita sangat baik," ujar Menkes.

Baca juga: Selain Indonesia, Sejumlah Negara Ini Pernah Darurat Gangguan Ginjal Akut

"Sekarang sudah 440 juta dosis disuntikkan lebih dari 204 juta populasi kita. Sehingga imunitas dari masyarakat kita baik. Dan yang kedua juga protokol kesehatan kita relatif lebih konservatif," jelasnya.
(nug)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1712 seconds (0.1#10.140)