Perbedaan Etilen Glikol dan Dietilen Glikol yang Dilarang dalam Obat Sirup, Lebih Bahaya Mana?

Minggu, 23 Oktober 2022 - 11:42 WIB
loading...
Perbedaan Etilen Glikol...
Etilen glikol dan dietilen glikol dilarang dalam obat sirup. Kedua kandugan berbahaya tersebut diduga menjadi penyebab gangguan ginjal akut pada anak. Foto/Getty Images
A A A
JAKARTA - Etilen glikol dan dietilen glikol dilarang dalam obat sirup . Kedua kandugan berbahaya tersebut diduga menjadi penyebab gangguan ginjal akut pada anak di Indonesia.

Laporan hingga saat ini tedapat 241 kasus gangguan ginjal akut pada anak dengan 133 anak meninggal dunia. Pakar kesehatan, Prof. dr. Zubairi Djoerban mengatakan bahwa etilen glikol dan dietilen glikol diproduksi dari material sama yaitu etilen.

Namun bedanya, etilen glikol dibentuk karena satu molekul atau molekul individual. Sedangkan dietilen glikol dibentuk oleh molekul kombinasi yaitu dari etilen glikol dan ikatan ether.

Kemudian kode atau rumus molekulnya etilen glikol adalah C2H6O2 dan dietilen glikol yaitu C4H10O3.





"Jadi dari sisi produksinya. Etilen kemudian dikonversi jadi etilen glikol melalui reaksi air. Sedangkan dietilen glikol diproduksi oleh hidrolisis parsial dari etilen dioksid itu beda dari produksinya," kata Prof Zubairi kepada MNC Portal Indonesia, Minggu (23/10/2022).

"Kemudian etilen glikol itu rumusnya molekulnya C2H6O2 dan dietilen glikol itu formulanya C4H10O3," sambungnya.

Etilen glikol dan dietilen glikol, dijelaskan Prof Zubairi sama-sama berbahaya. Ini terbukti melalui sudah adanya obat yang ditarik oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Bahkan pada 1955 di Haiti, terjadi obat sirup paracetamol yang terkontaminasi dietilen glikol. Tak tanggung-tanggung, kasus tersebut sampai menewaskan lebih dari 75 orang.



"Pertanyaan apakah etilen glikol bahaya? kalau sekarang kan sudah terbukti fatal. Kalau dietilen glikol juga sebetulnya fatal. Itu kejadiannya dari November 1995 sampai Juni 1996 di Haiti," jelas Prof Zubairi.

"Gliserinnya terkontaminasi dietilen glikol, meninggal lebih dari 75 orang seingat saya," tandasnya.
(dra)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2761 seconds (0.1#10.140)