Waspada Covid-19 XBB, Menkes Peringatkan Penularan di Awal Tahun 2023
loading...

Covid-19 XBB sudah masuk ke Indonesia. Sebagai bentuk kewaspadaan, Menkes Budi Gunadi Sadikin memeperingatkan masyarakat dengan penularan di awal tahun 2023. Foto/Sekretariat Kabinet
A A A
JAKARTA - Covid-19 XBB sudah masuk ke Indonesia. Sebagai bentuk kewaspadaan, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memeperingatkan masyarakat dengan penularan di awal tahun 2023.
Belajar dari kasus sebelumnya, kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia biasanya terjadi setelah liburan. Seperti halnya tahun baru atau natal.
“Ujiannya nanti akan kita lihat di awal tahun depan karena beberapa varian baru seperti BA.2.7.5 sudah terjadi di India,” kata Budi dikutip dari situs resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Senin (24/10/202).
Budi pun mendorong agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Sementara itu, peraturan bebas masker disebut menjadi salah satu penyebab kenaikan kasus Covid-19 di sejumlah negara, seperti Singapura.
Baca Juga: Covid-19 Varian XBB Sudah Masuk RI, Menkes Budi Gunadi: Kita Amati Terus
Lebih lanjut, Budi pun berharap pada awal tahun depan, Indonesia bisa mencegah kenaikan kasus Covid-19. Terlebih, sebelumnya Indonesia berhasil mencegah kenaikan kasus dengan baik pada bulan Juli dan Agustus tahun ini.
"Sehingga Indonesia akan menjadi salah satu dari sedikit negara di dunia yang selama 12 bulan berturut-turut tidak mengalami ada lonjakan kasus,” jelas Budi.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) telah melaporkan bahwa Covid-19 XBB bukan hanya di Singapura, tapi sudah diidentifikasi di 26 negara. Data GISAID menunjukkan konsentrasi varian ini atau spin-off terbesar selama 30 hari terakhir di Singapura, diikuti oleh India, Bangladesh, AS, Australia, dan Denmark.
Dilansir dari Fortune, Covid-19 XBB adalah kombinasi dari dua strain Omicron yang berbeda. Sementara itu, laporan WHO menyebutkan bahwa Covid-19 XBB merupakan varian paling menghindari antibodi.
Baca Juga: Covid-19 Varian XBB Terdeteksi di Indonesia, Kenali Gejalanya!
Lihat Juga: Pertama Terdeteksi di Afrika Selatan, Apakah Covid-19 Varian Kraken Sudah Masuk Indonesia?
Belajar dari kasus sebelumnya, kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia biasanya terjadi setelah liburan. Seperti halnya tahun baru atau natal.
“Ujiannya nanti akan kita lihat di awal tahun depan karena beberapa varian baru seperti BA.2.7.5 sudah terjadi di India,” kata Budi dikutip dari situs resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Senin (24/10/202).
Budi pun mendorong agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Sementara itu, peraturan bebas masker disebut menjadi salah satu penyebab kenaikan kasus Covid-19 di sejumlah negara, seperti Singapura.
Baca Juga: Covid-19 Varian XBB Sudah Masuk RI, Menkes Budi Gunadi: Kita Amati Terus
Lebih lanjut, Budi pun berharap pada awal tahun depan, Indonesia bisa mencegah kenaikan kasus Covid-19. Terlebih, sebelumnya Indonesia berhasil mencegah kenaikan kasus dengan baik pada bulan Juli dan Agustus tahun ini.
"Sehingga Indonesia akan menjadi salah satu dari sedikit negara di dunia yang selama 12 bulan berturut-turut tidak mengalami ada lonjakan kasus,” jelas Budi.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) telah melaporkan bahwa Covid-19 XBB bukan hanya di Singapura, tapi sudah diidentifikasi di 26 negara. Data GISAID menunjukkan konsentrasi varian ini atau spin-off terbesar selama 30 hari terakhir di Singapura, diikuti oleh India, Bangladesh, AS, Australia, dan Denmark.
Dilansir dari Fortune, Covid-19 XBB adalah kombinasi dari dua strain Omicron yang berbeda. Sementara itu, laporan WHO menyebutkan bahwa Covid-19 XBB merupakan varian paling menghindari antibodi.
Baca Juga: Covid-19 Varian XBB Terdeteksi di Indonesia, Kenali Gejalanya!
Lihat Juga: Pertama Terdeteksi di Afrika Selatan, Apakah Covid-19 Varian Kraken Sudah Masuk Indonesia?
(dra)