Apakah Operasi Katarak dengan Lensa Artifisial Bisa Pulihkan Penglihatan?
loading...
A
A
A
Penelitian DR. Dr. Johan A. Hutauruk, SpM(K) memberikan pencerahan di bidang kesehatan mata; bahwa pasien pasca-operasi katarak dengan NIKBUT di bawah 9,93 detik berpotensi mengalami keluhan gangguan secara subjektif, meskipun tidak mengalami mata kering.
Nilai ini bisa digunakan sebagai acuan prediksi bagi pasien pseudofakia untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya gangguan penglihatan, misalnya dengan memberikan tetes air mata buatan. Artinya, pengecekan pasca-operasi secara berkelanjutan sangat krusial untuk mengantisipasi kualitas penglihatan yang menurun.
Penelitian yang tertuang dalam disertasi "Kontribusi Komponen Optikal Bola Mata terhadap Aberasi Derajat Tinggi dan Kualitas Penglihatan Pasien Pseudofakia Usia Lanjut Dibandingkan dengan Pasien Usia Muda Normal” mengantarkan DR. Dr. Johan A. Hutauruk, SpM(K) meraih gelar Doktor dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
“JEC Eye Hospitals and Clinics terus mendukung upaya-upaya peningkatan kesehatan mata masyarakat Indonesia. JEC juga berupaya menginisiasi dan menerapkan temuan berbasis sains yang progresif, guna memberi solusi pada tantangan kesehatan mata yang tengah dihadapi masyarakat Indonesia. Bersama jajaran praktisi yang mumpuni, JEC optimistis mampu melanjutkan kontribusi kami pada dunia kesehatan mata di Tanah Air,” tutup seperti DR. Dr. Johan A. Hutauruk, SpM(K) yang saat ini juga menjabat sebagai Wakil Ketua PERDAMI dan Vice President Asia-Pacific Association of Cataract & Refractive Surgeons (APACRS).
Saat ini, JEC Eye Hospitals and Clinics telah memiliki jajaran tenaga ahli yang kompeten di berbagai bidang kesehatan mata; terdiri atas 4 profesor, 19 doktor, dan puluhan dokter spesialis. Bahkan, sepanjang 2022 saja, tujuh spesialis JEC telah berhasil menyandang gelar doktor - termasuk DR. Dr. Johan A. Hutauruk, SpM(K).
Melalui penanganan katarak secara menyeluruh yang JEC tawarkan, termasuk dukungan teknologi mutakhir, beragam lensa tanam, dokter spesialis mata serta tenaga medis yang mumpuni, penderita katarak berkesempatan memperbaiki kualitas penglihatannya, dengan risiko pasca-operasi yang terminimalisir, ujar Mubadiyah, S.Psi, MM selaku Senior Kepala Divisi Marketing dan Komunikasi JEC Eye Hospitals and Clinics
Lihat Juga: Dukung Pengentasan Katarak di Sukabumi, MNC Peduli: Semoga Kedepannya Dapat Beraktivitas Lagi dengan Baik
Nilai ini bisa digunakan sebagai acuan prediksi bagi pasien pseudofakia untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya gangguan penglihatan, misalnya dengan memberikan tetes air mata buatan. Artinya, pengecekan pasca-operasi secara berkelanjutan sangat krusial untuk mengantisipasi kualitas penglihatan yang menurun.
Penelitian yang tertuang dalam disertasi "Kontribusi Komponen Optikal Bola Mata terhadap Aberasi Derajat Tinggi dan Kualitas Penglihatan Pasien Pseudofakia Usia Lanjut Dibandingkan dengan Pasien Usia Muda Normal” mengantarkan DR. Dr. Johan A. Hutauruk, SpM(K) meraih gelar Doktor dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
“JEC Eye Hospitals and Clinics terus mendukung upaya-upaya peningkatan kesehatan mata masyarakat Indonesia. JEC juga berupaya menginisiasi dan menerapkan temuan berbasis sains yang progresif, guna memberi solusi pada tantangan kesehatan mata yang tengah dihadapi masyarakat Indonesia. Bersama jajaran praktisi yang mumpuni, JEC optimistis mampu melanjutkan kontribusi kami pada dunia kesehatan mata di Tanah Air,” tutup seperti DR. Dr. Johan A. Hutauruk, SpM(K) yang saat ini juga menjabat sebagai Wakil Ketua PERDAMI dan Vice President Asia-Pacific Association of Cataract & Refractive Surgeons (APACRS).
Saat ini, JEC Eye Hospitals and Clinics telah memiliki jajaran tenaga ahli yang kompeten di berbagai bidang kesehatan mata; terdiri atas 4 profesor, 19 doktor, dan puluhan dokter spesialis. Bahkan, sepanjang 2022 saja, tujuh spesialis JEC telah berhasil menyandang gelar doktor - termasuk DR. Dr. Johan A. Hutauruk, SpM(K).
Melalui penanganan katarak secara menyeluruh yang JEC tawarkan, termasuk dukungan teknologi mutakhir, beragam lensa tanam, dokter spesialis mata serta tenaga medis yang mumpuni, penderita katarak berkesempatan memperbaiki kualitas penglihatannya, dengan risiko pasca-operasi yang terminimalisir, ujar Mubadiyah, S.Psi, MM selaku Senior Kepala Divisi Marketing dan Komunikasi JEC Eye Hospitals and Clinics
Lihat Juga: Dukung Pengentasan Katarak di Sukabumi, MNC Peduli: Semoga Kedepannya Dapat Beraktivitas Lagi dengan Baik
(wur)