Penanganan Penyakit Urologi dan Bedah Toraks Komprehensif untuk para Pasien

Kamis, 27 Oktober 2022 - 22:02 WIB
loading...
Penanganan Penyakit Urologi dan Bedah Toraks Komprehensif untuk para Pasien
Batu ginjal adalah salah satu penyakit urologi yang kerap dijumpai di Asia, termasuk Indonesia. Foto Ilustrasi/Shutterstock
A A A
JAKARTA - Pakar Urologi dr. Irfan Firmansyah, Sp.U memaparkan, menurut laporan penelitian yang dimuat dalam Asian Journal of Urology tahun 2018, batu ginjal adalah salah satu penyakit urologi yang kerap dijumpai di Asia, termasuk Indonesia. Penderitanya kebanyakan berusia di atas 30 tahun atau usia produktif.

Melihat pentingnya kesadaran untuk penanganan penyakit tersebut, Primaya Hospital berupaya untuk memberikan edukasi seputar urologi melalui seminar. Dalam seminar ini dijelaskan tentang penatalaksanaan penyakit batu ginjal mulai dari konservatif, terapi non-invasive, minimal-invasif, hingga yang invasif sesuai dengan guideline terkini.

Direktur Primaya Hospital Bekasi Utara dr. Ferry Aryo Pangarso, MARS, MM, CPM menyampaikan, aktivitas sehari-hari seperti duduk untuk waktu yang lama, kurang mengonsumsi air putih, dan minim aktivitas fisik dapat menimbulkan risiko gangguan saluran kemih (urologi).

"Oleh karena itu, melalui seminar ini kami berharap masyarakat lebih mengenal tentang gangguan saluran kemih dan solusi penanganan yang tepat," kata dr. Ferry dalam seminar bertema Urologi, belum lama ini.

"Kami menyediakan pelayanan yang komprehensif mulai diagnosa hingga tindakan yang advance seperti PCNL yaitu teknik untuk menyingkirkan batu ginjal lewat sayatan kecil sekitar satu sentimeter pada pinggang pasien dan RIRS atau yang dikenal juga dengan tindakan laser batu ginjal," tambahnya.

Sementara itu pemateri tema Trauma Bedah Toraks dan Kardiovaskular dr. Radio Putro Wicaksono, Sp.BTKV, pada kesempatan yang sama menjelaskan, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mencatat, jumlah kecelakaan kerja di Indonesia berjumlah 234.270 kasus pada 2021. Jumlah tersebut naik 5,65% dari tahun sebelumnya yang sebesar 221.740 kasus.

"Dengan diadakannya seminar ini, diharapkan masyarakat dapat menemukan solusi untuk kasus trauma, khususnya pada toraks dan kardiovaskular," kata dr. Radio Putro Wicaksono.

Direktur Primaya Hospital Semarang dr. Aditya Nugraha, M. Biomed menambahkan, pada layanan trauma, pihaknya
melayani tindakan preventif, kuratif, hingga rehabilitatif.

"Selain toraks dan kardiovaskular, kami juga melayani tindakan perbaikan pada ligamen, lutut (TKR), pinggang (THR), dan tulang belakang baik secara pembedahan maupun minimal
invasif," sebutnya.

Leona A. Karnali selaku CEO Primaya Hospital menerangkan, sebagai rumah sakit yang mengutamakan mutu dan keselamatan pasien, layanan unggulan di rumah sakitnya selalu didukung oleh dokter spesialis profesional serta teknologi yang mumpuni.

"Kami terus berupaya untuk bertumbuh dan berkembang demi memberikan solusi kesehatan yang terpercaya bagi masyarakat Indonesia," ujarnya.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1344 seconds (0.1#10.140)