Hobi dan Profesi Bisa Sejalan, Ini Cara Agar Tak Menyita Waktu, Tenaga hingga Biaya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hobi dan profesi setiap orang bisa dilakukan dengan sejalan. Untuk mewujudkan hal tersebut, Anda pun bisa melakukannya dengan berbagai cara agar tidak menyita waktu, tenaga dan biaya.
Namun sayang, sebagian orang menganggap waktu 24 jam dalam sehari dirasa kurang untuk bisa melakukan semua kegiatan. Terlebih, jika memiliki profesi yang menyita hampir sebagian waktu selama sehari penuh. Salah satunya, profesi dokter.
Namun, bagi seorang dokter umum yaitu dr. Ibnu Faisal, pekerjaan seseorang sebenarnya tidak menjadi penghalang bagi seseorang untuk bisa menyalurkan hobinya. Dia menilai, setiap hobi tentu akan menyita waktu, tenaga dan biaya.
Namun menurutnya, semua itu masih bisa dijalani asal seseorang memiliki manajemen waktu yang baik. Apalagi, jika orang tersebut memiliki minat yang tinggi terhadap hobinya itu.
“Kalau menjalani hobi sudah pasti waktunya sih ya. Karena buat weekend itu kita kan pengin istirahatnya, atau pengen nongki bareng temen-temen. Jadi, waktu buat motoran atau buat musik, buat olahraga itu bener-bener harus diatur sedemikian gitu," kata Ibnu dalam Podcast Aksi Nyata dikutip dari kanal YouTube Partai Perindo, Senin (31/10/2022).
"Nggak bisa kayak, 'Ah ntar disempet-sempetin aja'. Itu nggak bisa. Emang harus diatur bener sih waktunya. Budget itu nggak usah ditanya lagi, pasti masalah. Sekarang semua lini juga udah ada barang mahalnya masing-masing ya,” sambungnya.
Faisal juga menilai, seseorang yang pandai mengatur waktu demi bisa menjalankan hobi di tengah kesibukannya justru akan mendapatkan manfaat bahkan pundi-pundi uang dari hobinya itu. Apalagi, jika hobi tersebut dijalankan sepenuh hati dan tidak dianggap sebagai beban.
“Menghasilkan cuan dari hobi kayak yang saya bilang tadi sih, maksudnya kayak hobi itu bener-bener passion yang harus kita jalanin tanpa ada paksaan ya. Jadi awal memulainya itu harus bener-bener jangan ngarepin duit-duit melulu,” jelas Faisal.
“Dari awal itu mindsetnya nggak boleh aku harus bikin ini, bikin itu ke depannya harus balik modal nih. Kaya gitu ya nggak boleh. Dari awal harus dari hati dulu aja. Kalau itu memang passion dia, pasti ngerjainnya akan maksimal tanpa diburu-buru, dan nggak ada target yang gimana,” lanjutnya.
Sama halnya dengan orang-orang dengan berbagai profesinya, Faisal menjadikan hobi sebagai suatu wujud dari kesenangan yang menurutnya terkadang didukung oleh passion yang terpendam.
Sebagai seorang dokter, Faisal ternyata memiliki sederet hobi yang sebenarnya cukup menyita tenaga dan waktu. Mulai dari musik, olahraga, hingga otomotif. Stigma terkait profesi dokter yang tidak punya banyak waktu untuk menyalurkan hobi dan passion pun dia patahkan.
“Sebenarnya nggak sepadet yang dibayangin kebanyakan orang-orang sih ya. Jadi misalnya dokter itu punya jam-jam kerjanya masing-masing, ada yang 12 jam, ada yang 24 jam," ujar Faisal.
"Jadi kalau misalnya lagi dapet jadwal yang nggak full time gitu, lagi nggak dapet 24 jam, di sela-sela itu kita bisa melakukan kegiatan yang lain sih. Gimana orangnya aja nyempetin waktunya sebenarnya," tandasnya.
Namun sayang, sebagian orang menganggap waktu 24 jam dalam sehari dirasa kurang untuk bisa melakukan semua kegiatan. Terlebih, jika memiliki profesi yang menyita hampir sebagian waktu selama sehari penuh. Salah satunya, profesi dokter.
Namun, bagi seorang dokter umum yaitu dr. Ibnu Faisal, pekerjaan seseorang sebenarnya tidak menjadi penghalang bagi seseorang untuk bisa menyalurkan hobinya. Dia menilai, setiap hobi tentu akan menyita waktu, tenaga dan biaya.
Namun menurutnya, semua itu masih bisa dijalani asal seseorang memiliki manajemen waktu yang baik. Apalagi, jika orang tersebut memiliki minat yang tinggi terhadap hobinya itu.
“Kalau menjalani hobi sudah pasti waktunya sih ya. Karena buat weekend itu kita kan pengin istirahatnya, atau pengen nongki bareng temen-temen. Jadi, waktu buat motoran atau buat musik, buat olahraga itu bener-bener harus diatur sedemikian gitu," kata Ibnu dalam Podcast Aksi Nyata dikutip dari kanal YouTube Partai Perindo, Senin (31/10/2022).
"Nggak bisa kayak, 'Ah ntar disempet-sempetin aja'. Itu nggak bisa. Emang harus diatur bener sih waktunya. Budget itu nggak usah ditanya lagi, pasti masalah. Sekarang semua lini juga udah ada barang mahalnya masing-masing ya,” sambungnya.
Faisal juga menilai, seseorang yang pandai mengatur waktu demi bisa menjalankan hobi di tengah kesibukannya justru akan mendapatkan manfaat bahkan pundi-pundi uang dari hobinya itu. Apalagi, jika hobi tersebut dijalankan sepenuh hati dan tidak dianggap sebagai beban.
“Menghasilkan cuan dari hobi kayak yang saya bilang tadi sih, maksudnya kayak hobi itu bener-bener passion yang harus kita jalanin tanpa ada paksaan ya. Jadi awal memulainya itu harus bener-bener jangan ngarepin duit-duit melulu,” jelas Faisal.
“Dari awal itu mindsetnya nggak boleh aku harus bikin ini, bikin itu ke depannya harus balik modal nih. Kaya gitu ya nggak boleh. Dari awal harus dari hati dulu aja. Kalau itu memang passion dia, pasti ngerjainnya akan maksimal tanpa diburu-buru, dan nggak ada target yang gimana,” lanjutnya.
Sama halnya dengan orang-orang dengan berbagai profesinya, Faisal menjadikan hobi sebagai suatu wujud dari kesenangan yang menurutnya terkadang didukung oleh passion yang terpendam.
Sebagai seorang dokter, Faisal ternyata memiliki sederet hobi yang sebenarnya cukup menyita tenaga dan waktu. Mulai dari musik, olahraga, hingga otomotif. Stigma terkait profesi dokter yang tidak punya banyak waktu untuk menyalurkan hobi dan passion pun dia patahkan.
“Sebenarnya nggak sepadet yang dibayangin kebanyakan orang-orang sih ya. Jadi misalnya dokter itu punya jam-jam kerjanya masing-masing, ada yang 12 jam, ada yang 24 jam," ujar Faisal.
"Jadi kalau misalnya lagi dapet jadwal yang nggak full time gitu, lagi nggak dapet 24 jam, di sela-sela itu kita bisa melakukan kegiatan yang lain sih. Gimana orangnya aja nyempetin waktunya sebenarnya," tandasnya.
(dra)