3 Gejala yang Muncul Sebulan sebelum Meninggal karena Serangan Jantung
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ada tiga gejala yang muncul sebulan sebelum seseorang meninggal karena serangan jantung . Serangan jantung adalah keadaan darurat yang membutuhkan respons cepat untuk membatasi jumlah kerusakan yang ditimbulkan pada otot jantung.
Sayangnya, beberapa serangan jantung memiliki gejala yang samar dan sering terlewatkan atau diabaikan. Sebuah studi yang diterbitkan di The Lancet Public Health menemukan gejala-gejala tertentu yang diabaikan hingga sebulan sebelum kematian akibat serangan jantung.
Dalam studi ini, para peneliti memeriksa catatan dari semua 446.744 rawat inap NHS di Inggris antara 2006 dan 2010 yang mencatat serangan jantung. Catatan itu juga merangkum riwayat rawat inap dari 135.950 kematian akibat serangan jantung.
Catatan tersebut meliputi apakah pasien yang meninggal karena serangan jantung pernah dirawat di rumah sakit dalam empat minggu terakhir atau tidak dan jika demikian, apakah gejala serangan jantung dicatat sebagai penyebab utama masuk (diagnosis primer), selain alasan utama (diagnosis sekunder), atau tidak tercatat sama sekali.
Dari 135.950 pasien yang meninggal karena serangan jantung, sekitar setengahnya meninggal tanpa dirawat di rumah sakit dalam empat minggu sebelumnya. Selain itu, sekitar setengahnya meninggal dalam waktu empat minggu setelah dirawat di rumah sakit.
Dilansir dari Express, Jumat (11/11/2022) sebanyak 21.677 pasien yang meninggal karena serangan jantung telah dirawat di rumah sakit selama empat minggu sebelumnya. Namun, gejala serangan jantung tidak disebutkan dalam catatan rumah sakit mereka.
Para penulis mengatakan ada gejala tertentu, seperti pingsan, sesak napas dan nyeri dada, yang terlihat hingga sebulan sebelum kematian pada beberapa pasien ini. Namun, dokter tidak waspada terhadap kemungkinan bahwa ini menandakan kematian akibat serangan jantung karena tidak ada kerusakan yang jelas pada jantung pada saat itu.
Hasil ini menunjukkan bahwa kemungkinan gejala serangan jantung fatal yang akan datang mungkin telah terlewatkan.
Para peneliti juga menemukan bahwa dari semua pasien yang dirawat karena serangan jantung, mereka yang serangan jantungnya tercatat sebagai kondisi sekunder dari penyakit utama, dua hingga tiga kali lebih mungkin meninggal daripada pasien yang catatannya menyatakan serangan jantung sebagai kondisi utama.
Mengubah gaya hidup adalah cara paling efektif untuk mencegah serangan jantung. Menurut NHS, ada tiga langkah utama yang dapat Anda ambil untuk membantu mencegah serangan jantung dan stroke. Di antaranya adalah makan makanan yang sehat dan seimbang, tidak merokokm menjaga tekanan darah tetap normal.
Lihat Juga: Inovasi Ultra-Low Contrast PCI Mungkinkan Pemerataan Layanan Kardiovaskular di Indonesia
Sayangnya, beberapa serangan jantung memiliki gejala yang samar dan sering terlewatkan atau diabaikan. Sebuah studi yang diterbitkan di The Lancet Public Health menemukan gejala-gejala tertentu yang diabaikan hingga sebulan sebelum kematian akibat serangan jantung.
Dalam studi ini, para peneliti memeriksa catatan dari semua 446.744 rawat inap NHS di Inggris antara 2006 dan 2010 yang mencatat serangan jantung. Catatan itu juga merangkum riwayat rawat inap dari 135.950 kematian akibat serangan jantung.
Catatan tersebut meliputi apakah pasien yang meninggal karena serangan jantung pernah dirawat di rumah sakit dalam empat minggu terakhir atau tidak dan jika demikian, apakah gejala serangan jantung dicatat sebagai penyebab utama masuk (diagnosis primer), selain alasan utama (diagnosis sekunder), atau tidak tercatat sama sekali.
Dari 135.950 pasien yang meninggal karena serangan jantung, sekitar setengahnya meninggal tanpa dirawat di rumah sakit dalam empat minggu sebelumnya. Selain itu, sekitar setengahnya meninggal dalam waktu empat minggu setelah dirawat di rumah sakit.
Dilansir dari Express, Jumat (11/11/2022) sebanyak 21.677 pasien yang meninggal karena serangan jantung telah dirawat di rumah sakit selama empat minggu sebelumnya. Namun, gejala serangan jantung tidak disebutkan dalam catatan rumah sakit mereka.
Para penulis mengatakan ada gejala tertentu, seperti pingsan, sesak napas dan nyeri dada, yang terlihat hingga sebulan sebelum kematian pada beberapa pasien ini. Namun, dokter tidak waspada terhadap kemungkinan bahwa ini menandakan kematian akibat serangan jantung karena tidak ada kerusakan yang jelas pada jantung pada saat itu.
Hasil ini menunjukkan bahwa kemungkinan gejala serangan jantung fatal yang akan datang mungkin telah terlewatkan.
Para peneliti juga menemukan bahwa dari semua pasien yang dirawat karena serangan jantung, mereka yang serangan jantungnya tercatat sebagai kondisi sekunder dari penyakit utama, dua hingga tiga kali lebih mungkin meninggal daripada pasien yang catatannya menyatakan serangan jantung sebagai kondisi utama.
Mengubah gaya hidup adalah cara paling efektif untuk mencegah serangan jantung. Menurut NHS, ada tiga langkah utama yang dapat Anda ambil untuk membantu mencegah serangan jantung dan stroke. Di antaranya adalah makan makanan yang sehat dan seimbang, tidak merokokm menjaga tekanan darah tetap normal.
Lihat Juga: Inovasi Ultra-Low Contrast PCI Mungkinkan Pemerataan Layanan Kardiovaskular di Indonesia
(dra)