Studi: Kebiasaan Menyikat Gigi Berdampak pada Risiko Masalah Kardiovaskular

Senin, 14 November 2022 - 08:59 WIB
loading...
Studi: Kebiasaan Menyikat Gigi Berdampak pada Risiko Masalah Kardiovaskular
Penelitian baru menemukan bahwa kebiasaan menyikat gigi mungkin berdampak pada risiko masalah kardiovaskular. / Foto: ilustrasi/ist
A A A
JAKARTA - Penelitian baru menemukan bahwa kebiasaan menyikat gigi mungkin berdampak pada risiko masalah kardiovaskular . Selama ini, kebersihan gigi dan kesehatan jantung mungkin tampak sama sekali tidak berhubungan.

Seperti dilansir laman kesehatan Health Central, menyikat gigi itu sering dikaitkan dengan risiko fibrilasi atrium (Afib) yang lebih rendah atau detak jantung tidak teratur, dan gagal jantung. Fakta itu dikutip dari European Journal of Preventive Cardiology.

Sebanyak 161.286 peserta sebelum mendaftar sebagai subjek penelitian ini diketahui tidak memiliki riwayat Afib atau gagal jantung. Kemudian, 3% mengembangkan Afib selama rata-rata tindak lanjut 10,5 tahun, dan 4,9% didiagnosa gagal jantung.

Baca juga: Ini 4 Mobil Jessica Iskandar yang Diduga Digelapkan oleh Rekan Bisnisnya hingga Rugi Rp11 Miliar

Studi tersebut menemukan bahwa menyikat gigi tiga kali atau lebih per hari dikaitkan dengan risiko Afib 10% lebih rendah dan risiko gagal jantung 12% lebih rendah. Ini penurunan yang signifikan.

Studi sebelumnya menunjukkan bahwa kesehatan mulut yang buruk dapat menyebabkan peradangan pada tubuh. Itu terjadi dalam reaksi berantai.

Kebersihan gigi yang buruk dapat menyebabkan bakteri menumpuk di aliran darah Anda, dan bakteri tersebut memicu respons kekebalan tubuh Anda. Selanjutnya, peradangan meningkatkan risiko masalah lain, termasuk Afib dan gagal jantung.

Teori para peneliti, menyikat gigi sering mengurangi bakteri di ruang antara gigi dan gusi, sehingga lebih sedikit yang masuk ke aliran darah dan menyebabkan peradangan.



Haruskah Anda Menyikat Ggigi Lebih Sering?

Studi tersebut menemukan bahwa menyikat gigi tiga kali atau lebih per hari dikaitkan dengan penurunan risiko Afib dan gagal jantung —tetapi penulis mengatakan masih terlalu dini untuk merekomendasikan menyikat gigi sebagai tindakan pencegahan untuk masalah ini.

"Kejadian penyakit kardiovaskular menjadi semakin jelas, studi intervensi diperlukan untuk menentukan strategi kepentingan kesehatan masyarakat," kata mereka dalam editorial yang diterbitkan bersama penelitian tersebut.

Jadi sebaiknya seberapa banyak harus menyikat gigi? The American Dental Association (ADA) merekomendasikan Anda menyikat gigi dua kali sehari. Dan teknik Anda juga penting. Berikut adalah beberapa tips yang perlu diingat:

- Jenis sikat gigi itu penting. Gunakan sikat berbulu halus, dan pastikan ukuran dan bentuknya dapat Anda masukkan ke semua area mulut dengan mudah.

- Ganti sikat gigi Anda secara teratur. Ganti sikat gigi Anda setiap 3-4 bulan —atau sebelum itu jika bulunya mulai rusak.

- Gunakan pasta gigi yang berkualitas. Gunakan pasta gigi yang diterima sesuai standar keamanan nasional dan dibuat dengan fluoride untuk hasil terbaik.

- Teknik adalah kuncinya. Saat menyikat gigi, letakkan sikat pada sudut 45 derajat ke gusi Anda. Untuk menyentuh sebagian besar area permukaan dengan setiap sapuan, gerakkan sikat (dengan lembut) bolak-balik melintasi gigi Anda, bukan ke atas dan ke bawah. Pastikan Anda menyikat semua permukaan gigi Anda, permukaan luar, dalam, dan kunyah selama 2 menit.

Baca juga: Selain Raffi Ahmad, Ini 3 Artis Indonesia yang Jago Main Tenis

- Jangan lupa untuk floss. Membersihkan sela-sela gigi sangat penting. Jangan melewatkan flossing, karena sikat Anda tidak dapat menjangkau ruang sempit itu. Pedoman yang baik adalah floss setidaknya sekali sehari.
(nug)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1901 seconds (0.1#10.140)