5 Fakta Vaksin Indovac yang Harus Diketahui, Nomor Terakhir Risetnya Libatkan Perguruan Tinggi Ternama
loading...
A
A
A
JAKARTA - Fakta vaksin Indovac yang perlu diketahui masyarakat sebetulnya banyak. Namun hanya beberapa yang mungkin jarang diketahui, diantaranya tentang produsen hingga proses risetnya.
Sebagaimana diketahui pandemi COVID-19 belum berakhir, hingga kini masih terus ditemukan varian virus baru yang sewaktu-waktu bisa menginfeksi manusia.
Subvarian COVID-19 yang terbaru adalah varian XBB, yang penyebarannya sudah terdeteksi di Indonesia sejak September lalu.
Kasus pertama XBB di Indonesia merupakan transmisi lokal, yang terdeteksi pada seorang perempuan, berusia 29 tahun yang baru saja kembali dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Maka dari itu, penting melakukan vaksinasi guna mencegah penularan virus COVID-19. Baru-baru ini PT Bio Farma baru saja meresmikan vaksin buatan sendiri guna mendukung langkah dan upaya pemerintah dalam memperkuat infrastruktur kesehatan Tanah Air, diantaranya melalui kemandirian vaksin Covid-19.
Berikut adalah 5 fakta yang perlu Anda ketahui tentang vaksin IndoVac:
1. Buatan Indonesia
Vaksin IndoVac diproduksi oleh PT Bio Farma dan diluncurkan secara resmi oleh Presiden Joko Widodo pada 13 Oktober 2022, di Bandung, Jawa Barat. Vaksin buatan dalam negeri ini juga telah memiliki izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan POM pada tanggal 24 September 2022.
2. Efikasi di atas 80 persen
Berdasarkan hasil uji klinis Vaksin IndoVac dengan berbagai universitas di Indonesia, menunjukkan data ilmiah IndoVac memiliki keamanan yang baik, dengan efektivitas yang lebih bagus dari vaksin pembanding dengan efikasi di atas 80 persen.
3. Memiliki sertifikasi halal
IndoVac merupakan vaksin berbasis teknologi subunit rekombinan protein yang digunakan sebagai imunisasi aktif terhadap COVID-19. IndoVac juga telah memperoleh fatwa halal dari MUI dan sertifikat halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Kementerian Agama.
4. Terbuat dari kandungan zat aktif rekombinan Receptor-Binding Domain (RBD) protein S virus SARS-Cov-2
Vaksin Indovac merupakan vaksin COVID-19 dengan platform rekombinan protein subunit yang dikembangkan oleh PT Biofarma bekerja sama dengan Baylor College of Medicine, USA. Vaksin ini sudah siap digunakan untuk vaksin primer bagi masyarakat yang belum mendapatkan vaksin COVID-19.
5. Melibatkan beberapa Universitas dalam riset dan penelitiannya
Dalam melakukan riset dan penelitian IndoVac, Bio Farma menggandeng tujuh fakultas kedokteran yaitu Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro, Universitas Andalas, dan Universitas Hasanuddin untuk menjalankan uji klinis dosis primer, serta Universitas Padjadjaran dan Universitas Udayana untuk uji klinis dosis booster.
Tiga fakultas kedokteran, yaitu Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, dan Universitas Andalas sebagai pusat uji klinis vaksin IndoVac untuk anak usia 12-17 tahun.
Sebagaimana diketahui pandemi COVID-19 belum berakhir, hingga kini masih terus ditemukan varian virus baru yang sewaktu-waktu bisa menginfeksi manusia.
Subvarian COVID-19 yang terbaru adalah varian XBB, yang penyebarannya sudah terdeteksi di Indonesia sejak September lalu.
Kasus pertama XBB di Indonesia merupakan transmisi lokal, yang terdeteksi pada seorang perempuan, berusia 29 tahun yang baru saja kembali dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Maka dari itu, penting melakukan vaksinasi guna mencegah penularan virus COVID-19. Baru-baru ini PT Bio Farma baru saja meresmikan vaksin buatan sendiri guna mendukung langkah dan upaya pemerintah dalam memperkuat infrastruktur kesehatan Tanah Air, diantaranya melalui kemandirian vaksin Covid-19.
Berikut adalah 5 fakta yang perlu Anda ketahui tentang vaksin IndoVac:
1. Buatan Indonesia
Vaksin IndoVac diproduksi oleh PT Bio Farma dan diluncurkan secara resmi oleh Presiden Joko Widodo pada 13 Oktober 2022, di Bandung, Jawa Barat. Vaksin buatan dalam negeri ini juga telah memiliki izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan POM pada tanggal 24 September 2022.
2. Efikasi di atas 80 persen
Berdasarkan hasil uji klinis Vaksin IndoVac dengan berbagai universitas di Indonesia, menunjukkan data ilmiah IndoVac memiliki keamanan yang baik, dengan efektivitas yang lebih bagus dari vaksin pembanding dengan efikasi di atas 80 persen.
3. Memiliki sertifikasi halal
IndoVac merupakan vaksin berbasis teknologi subunit rekombinan protein yang digunakan sebagai imunisasi aktif terhadap COVID-19. IndoVac juga telah memperoleh fatwa halal dari MUI dan sertifikat halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Kementerian Agama.
4. Terbuat dari kandungan zat aktif rekombinan Receptor-Binding Domain (RBD) protein S virus SARS-Cov-2
Vaksin Indovac merupakan vaksin COVID-19 dengan platform rekombinan protein subunit yang dikembangkan oleh PT Biofarma bekerja sama dengan Baylor College of Medicine, USA. Vaksin ini sudah siap digunakan untuk vaksin primer bagi masyarakat yang belum mendapatkan vaksin COVID-19.
5. Melibatkan beberapa Universitas dalam riset dan penelitiannya
Dalam melakukan riset dan penelitian IndoVac, Bio Farma menggandeng tujuh fakultas kedokteran yaitu Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro, Universitas Andalas, dan Universitas Hasanuddin untuk menjalankan uji klinis dosis primer, serta Universitas Padjadjaran dan Universitas Udayana untuk uji klinis dosis booster.
Tiga fakultas kedokteran, yaitu Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, dan Universitas Andalas sebagai pusat uji klinis vaksin IndoVac untuk anak usia 12-17 tahun.
(hri)