7 Herbal dan Suplemen untuk Diabetes Tipe 2, Wajib Stok di Rumah

JAKARTA - Ada tujuh herbal dan suplemen untuk diabetes tipe 2 . Diabetes adalah kondisi yang mempengaruhi kadar gula darah dan insulin tubuh. Perawatan termasuk strategi gaya hidup dan pengobatan, serta beberapa herbal dan suplemen dapat membantu.

Herbal dan suplemen tidak dapat menyembuhkan diabetes dan tidak dapat menjadi pengobatan mandiri. Namun, beberapa dikombinasikan dengan pengobatan konvensional, dapat meredakan gejala diabetes dan mengurangi risiko komplikasi.

Namun, tidak ada bukti yang jelas tentang herbal atau suplemen yang menguntungkan penderita diabetes tanpa kondisi tambahan. Seseorang harus berbicara dengan dokter sebelum mengonsumsi herbal atau suplemen apapun, terutama jika mereka menggunakan obat lain.

Herbal dan suplemen dapat menyebabkan interaksi dengan obat resep, dan beberapa mungkin beracun jika meminumnya dalam jumlah besar. Berikut daftar herbal dan suplemen untuk diabetes tipe 2 dilansir dari Medical News Today, Minggu (4/12/2022).



1. Lidah Buaya


Foto/Getty Images

Liday buaya adalahtanaman umum dengan berbagai kegunaan. Banyak orang menyadari manfaatnya bagi kulit, termasuk memperlambat perkembangan diabetes tipe 2. Penelitian yang diterbitkan pada 2013, melihat penggunaan lidah buaya untuk mengobati gejala diabetes pada tikus.

Temuan menunjukkan bahwa lidah buaya dapat membantu melindungi dan memperbaiki sel beta di pankreas yang memproduksi insulin. Para peneliti percaya bahwa ini mungkin karena efek antioksidan lidah buaya.

2. Kayu Manis


Foto/Getty Images

Kayu manis adalah herbal harum yang berasal dari kulit pohon. Ini adalah bahan populer dalam permen dan makanan yang dipanggang, serta beberapa hidangan gurih.

Herbal ini dapat menambah rasa manis pada hidangan, membatasi kebutuhan akan gula. Kayu manis populer di kalangan penderita diabetes tipe 2 karena alasan ini saja, tetapi mungkin juga memiliki manfaat lain.

3. Pare


Foto/Getty Images

Pare adalah sayuran obat. Orang-orang memasaknya dan menikmatinya di banyak hidangan. Praktisi obat-obatan tradisional Cina dan India telah menggunakan manfaat pare selama berabad-abad. Baru-baru ini, para peneliti telah melihat sifat-sifatnya.

Ada beberapa bukti bahwa pare dapat membantu mengelola diabetes. Dalam sebuah studi yang dirilis pada 2020, 90 peserta mengambil ekstrak pare atau plasebo. Mereka yang mengambil ekstrak memiliki kadar glukosa darah puasa yang lebih rendah setelah 12 minggu tetapi tidak ada perbedaan kadar HbA1c.

4. Milk Thistle


Foto/Getty Images

Orang-orang telah lama menggunakan milk thistle untuk mengobati berbagai penyakit, terutama sebagai tonik untuk hati. Silymarin, ekstrak dari milk thistle yang paling diperhatikan para ilmuwan, adalah senyawa dengan sifat antioksidan dan anti-inflamasi.

Kandungan tersebut dapat membuat milk thistle menjadi ramuan yang bermanfaat bagi penderita diabetes. Penelitian yang dirilis dari 2018 menemukan bukti sederhana bahwa milk thistle dapat membantu menurunkan kadar glukosa pada penderita diabetes.



5. Fenugreek


Foto/Getty Images

Fenugreek adalah biji yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Ini mengandung serat dan bahan kimia yang membantu memperlambat pencernaan karbohidrat dan gula.

Ada juga beberapa bukti bahwa fenugreek dapat membantu menunda atau mencegah timbulnya diabetes tipe 2. Temuan dari 2015 mencatat bahwa orang dengan pra diabetes cenderung tidak menerima diagnosis diabetes tipe 2 saat mengonsumsi biji fenugreek bubuk.

6. Gymnema


Foto/Wikipedia

Gymnema sylvestre adalah ramuan yang berasal dari India. Namanya berarti penghancur gula. Orang-orang banyak menggunakannya dalam pengobatan Ayurveda. Studi satu manusia menemukan mereka yang mengambil mint yang mengandung gymnema melaporkan keinginan yang lebih rendah untuk suguhan manis seperti cokelat.

Namun, itu tidak termasuk penderita diabetes sebagai peserta. Namun, ini dapat membantu penderita diabetes yang ingin membantu mengurangi asupan gula mereka.

7. Jahe


Foto/Getty Images

Jahe adalah ramuan lain yang telah digunakan orang selama ribuan tahun dalam obat-obatan tradisional. Orang sering menggunakan jahe untuk membantu mengobati masalah pencernaan dan inflamasi.

Pada 2015, sebuah ulasanmenemukan bahwa jahe juga dapat membantu mengobati diabetes. Para peneliti menyimpulkan bahwa jahe menurunkan kadar gula darah tetapi bukan kadar insulin darah. Akibatnya, mereka menyarankan bahwa jahe dapat mengurangi resistensi insulin.