Arupa Kata Rilis Album Sedetik Senyawa, Kisahkan Tragedi Alam di Dunia
loading...
A
A
A
"Satu lagi cerita tentang lagu Tenggelam Dalam Diam dan Bertahan Untuk Bahagia. Lagu ini menceritakan kehidupan masyarakat muara di pesisir pantai, terutama di Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong yang sudah menjadi langanan banjir rob akibat bencana abrasi juga banjir luapan air sungai Citarum."
"Mereka tidak bisa hidup tenang karena terus terbayang terjangan air yang akan mengenangi pemukiman mereka. Dalam hal ini mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena tidak adanya relokasi pemukiman ataupun penyelesaian lainnya, mereka hanya bisa bertahan dengan caranya mereka sendiri untuk terus melanjutkan kehidupan di genangan bencana air tersebut," tuturnya.
Dalam produksi Album Sedetik Senyawa ini Arupa Kata melibatkan tiga studio musik dengan dukungan sound enginer, Alex Watimena, Galuh Pradita, serta melibatkan alumni Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Datu Nadewa dan Nikma Harahap.
Sementara untuk desain cover artworks, Arupa Kata menggandeng seorang art director profesional asal Flores, Jetho, dan beberapa tim kreatif lain di dalamnya.
"Semoga Album "Sedetik Nyawa" dapat menjadi sebuah renungan untuk kita semua serta menjadi pembelajaran bersama untuk lebih mencintai dan merawat lingkungan dunia kita agar menjadikannya kebaikan bagi semesta. Selamat menikmati karya-karya Arupa Kata di kanal YouTube Arupa kata dan platform digital lainnya," pungkas Didit Wibi.
Selain sebagai musisi, Didit Wibi adalah seorang sutradara dan sekarang ia tengah berfokus pada proyek Album Sedetik Senyawa dari Arupa Kata.
"Mereka tidak bisa hidup tenang karena terus terbayang terjangan air yang akan mengenangi pemukiman mereka. Dalam hal ini mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena tidak adanya relokasi pemukiman ataupun penyelesaian lainnya, mereka hanya bisa bertahan dengan caranya mereka sendiri untuk terus melanjutkan kehidupan di genangan bencana air tersebut," tuturnya.
Dalam produksi Album Sedetik Senyawa ini Arupa Kata melibatkan tiga studio musik dengan dukungan sound enginer, Alex Watimena, Galuh Pradita, serta melibatkan alumni Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Datu Nadewa dan Nikma Harahap.
Sementara untuk desain cover artworks, Arupa Kata menggandeng seorang art director profesional asal Flores, Jetho, dan beberapa tim kreatif lain di dalamnya.
"Semoga Album "Sedetik Nyawa" dapat menjadi sebuah renungan untuk kita semua serta menjadi pembelajaran bersama untuk lebih mencintai dan merawat lingkungan dunia kita agar menjadikannya kebaikan bagi semesta. Selamat menikmati karya-karya Arupa Kata di kanal YouTube Arupa kata dan platform digital lainnya," pungkas Didit Wibi.
Selain sebagai musisi, Didit Wibi adalah seorang sutradara dan sekarang ia tengah berfokus pada proyek Album Sedetik Senyawa dari Arupa Kata.
(hri)