5 Jenis Sakit Kepala yang Harus Diwaspadai, Nomor 4 Paling Berbahaya

Senin, 12 Desember 2022 - 09:33 WIB
loading...
A A A
Dokter mengatakan bahwa migrain biasanya disertai dengan mual dan pusing, sensitivitas terhadap suara dan cahaya, dan penderitanya tidak bergerak sampai serangan berlalu. Migrain juga dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang sering, depresi, kekakuan di leher, retensi cairan, dan sembelit.

3. Sakit Kepala Tegang

Ini adalah jenis sakit kepala yang paling umum yang menyebar, tumpul, namun sakit dan menutupi seluruh dahi. Sakit kepala tegang digambarkan sebagai pita tekanan yang ketat di dahi, seperti ikat kepala yang terlalu kecil. Kondisi ini dapat dipicu oleh apa pun mulai dari stres atau kemarahan hingga cuaca buruk.

Dokter mengatakan sakit kepala tegang bersifat episodik, yang dapat berlangsung dari 30 menit hingga seminggu. Sakit kepala tegag episodik yang sering terjadi kurang dari 15 hari sebulan selama setidaknya tiga bulan dan dapat menjadi kronis.

4. Sakit Kepala Hipertensi

Jika menderita tekanan darah tinggi atau hipertensi, Anda pasti mengalami sakit kepala semacam ini yang terjadi karena tekanan berlebih pada dinding arteri. Sakit kepala yang melemahkan ini bahkan bisa berbahaya dan berpotensi fatal jika tekanan darah tidak terkendali.

Menurut para ahli kesehatan, jika mengalami sakit kepala yang tiba-tiba dan hebat, segera cari bantuan medis tanpa penundaan. Sakit kepala semacam ini menyebabkan penglihatan kabur, mati rasa atau sensasi kesemutan di tangan dan kaki, pendarahan hidung, dan bahkan sesak napas.



5. Sakit Kepala Efek Samping Obat


Banyak obat memiliki efek samping yang menyebabkan sakit kepala yang menjadi kronis. Dokter mengatakan jika terlalu bergantung pada obat tertentu atau menggunakannya terlalu banyak sakit kepala bisa terjadi lagi.

Penting bahwa jika menderita sakit kepala cobalah untuk mengurangi jumlah obat karena dapat memicu sebuah episode. Gejala umum dari sakit kepala jenis ini termasuk mual parah, gelisah, masalah memori, peningkatan lekas marah, dan kesulitan konsentrasi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2428 seconds (0.1#10.140)