Studi: Banyak Orang Indonesia yang Masih Belum Paham tentang Stunting

Selasa, 13 Desember 2022 - 15:16 WIB
loading...
A A A
Kemudian, poin salah kaprah definisi stunting keempat adalah 5 dari 10 orang Indonesia meyakini bahwa risiko stunting bukan karena ketidakmampuan membeli pangan bergizi.



Definisi salah kaprah lainnya adalah 4 dari 10 orang Indonesia meyakini stunting bukan penyakit atau kondisi medis yang serius. Dan definisi keliru berikutnya adalah 2 dari 10 orang Indonesia tidak yakin bahwa stunting bisa berpengaruh buruk bagi kondisi keluarga secara keseluruhan.

Hasil studi dengan Health Belief Model ini didapat dari mensurvei 1.676 responden yang tersebar di 31 provinsi di Indonesia. Terdapat enam provinsi terbanyak yang ikut serta dalam penelitian ini, yaitu Jawa Barat (27,9%), Jawa Timur (14,2%), Jawa Tengah (13,1%), DKI Jakarta (10,4%) dan Banten (7,3%) dan DIY (3,3 %).

Dari jumlah responden tersebut, 79 persen adalah perempuan dan 21 persen sisanya laki-laki. Diketahui juga bahwa 68 persen adalah ibu atau istri, 15 persen usia 20-35 tahun dan belum menikah, serta 12 persen ayah atau suami. Penelitian dilakukan dari Oktober hingga November 2022.

Dokter Ray, yang juga staf pengajar Kedokteran Komunitas FKUI, mengatakan bahwa penting bagi BKKBN membuat satu aksi khusus untuk mengedukasi masyarakat soal definisi stunting secara utuh. Sekali lagi, ini penting demi melancarkan program penurunan stunting yang mana dana yang dipakai begitu besar.

"Kami berharap, pemerintah dalam hal ini BKKBN punya aksi khusus untuk mengedukasi terkait definisi stunting ini. Bagaimana pun, ketika definisinya saja masih salah kaprah maka program yang masif pun akan kecil dampaknya di masyarakat," papar dr. Ray.

Lebih detailnya, berikut 6 rekomendasi peneliti HCC pada studi ini yang ditujukan kepada BKKBN:

1. Program edukasi stunting yang melibatkan kedua orang tua (ibu dan bapak).

2. Memperkuat konten edukasi stunting terkait bahaya serta cara mencegah stunting secara lebih spesifik dengan pembagian peran antara ibu dan bapak.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1286 seconds (0.1#10.140)