Mengenal Insomnia PMS dari Penyebab, Gejala, hingga Cara Penanganannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Apakah Anda pernah mengalami sulit tidur di hari-hari menjelang haid? Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh hormon.
Insomnia alias gangguan tidur lebih umum terjadi di kalangan wanita daripada pria. Hal tersebut kemungkinan terjadi karena adanya perubahan hormonal yang berkaitan dengan siklus menstruasi. Jika Anda memiliki sindrom pramenstruasi (PMS) atau gangguan dysphoric pramenstruasi (PMDD), dan mengalami kesulitan tidur di hari menjelang menstruasi, bisa jadi ini adalah tanda dari Insomnia PMS.
Lantas, apa itu insomnia PMS?
Dilansir dari Healthline pada Rabu (11/1/2023), insomnia PMS mengacu pada ketidakmampuan untuk tidur akibat siklus menstruasi, atau kesulitan untuk tidur menjelang atau saat menstruasi.
Banyak orang dengan sindrom pramenstruasi (PMS), dan bentuk PMS yang lebih parah dikenal sebagai gangguan dysphoric pramenstruasi (PMDD), mengalami gangguan tidur. Penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan PMS setidaknya dua kali lebih mungkin mengalami insomnia sebelum dan selama menstruasi. Sementara 70% wanita dengan PMDD mengalami masalah tidur dan tetap tertidur di hari-hari menjelang menstruasi.
Penyebab Insomnia PMS
Gangguan tidur ini terjadi karena adanya perubahan kadar progesteron, penurunan kadar melatonin, peningkatan suhu tubuh, dan berkurangnya fase REM (rapid eye movement) selama siklus menstruasi berlangsung. Faktor berikut juga dapat meningkatkan risiko insomnia:
- Usia yang lebih tua.
- Memiliki riwayat keluarga dengan insomnia.
- Konsumsi kafein terlalu banyak.
- Waktu tidur yang tidak teratur.
- Merokok.
- Kurang olahraga.
- Tingkat stres yang tinggi.
- Kondisi kesehatan jiwa.
Gejala yang mungkin disebabkan oleh insomnia PMS termasuk:
Insomnia alias gangguan tidur lebih umum terjadi di kalangan wanita daripada pria. Hal tersebut kemungkinan terjadi karena adanya perubahan hormonal yang berkaitan dengan siklus menstruasi. Jika Anda memiliki sindrom pramenstruasi (PMS) atau gangguan dysphoric pramenstruasi (PMDD), dan mengalami kesulitan tidur di hari menjelang menstruasi, bisa jadi ini adalah tanda dari Insomnia PMS.
Lantas, apa itu insomnia PMS?
Dilansir dari Healthline pada Rabu (11/1/2023), insomnia PMS mengacu pada ketidakmampuan untuk tidur akibat siklus menstruasi, atau kesulitan untuk tidur menjelang atau saat menstruasi.
Banyak orang dengan sindrom pramenstruasi (PMS), dan bentuk PMS yang lebih parah dikenal sebagai gangguan dysphoric pramenstruasi (PMDD), mengalami gangguan tidur. Penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan PMS setidaknya dua kali lebih mungkin mengalami insomnia sebelum dan selama menstruasi. Sementara 70% wanita dengan PMDD mengalami masalah tidur dan tetap tertidur di hari-hari menjelang menstruasi.
Penyebab Insomnia PMS
Gangguan tidur ini terjadi karena adanya perubahan kadar progesteron, penurunan kadar melatonin, peningkatan suhu tubuh, dan berkurangnya fase REM (rapid eye movement) selama siklus menstruasi berlangsung. Faktor berikut juga dapat meningkatkan risiko insomnia:
- Usia yang lebih tua.
- Memiliki riwayat keluarga dengan insomnia.
- Konsumsi kafein terlalu banyak.
- Waktu tidur yang tidak teratur.
- Merokok.
- Kurang olahraga.
- Tingkat stres yang tinggi.
- Kondisi kesehatan jiwa.
Gejala yang mungkin disebabkan oleh insomnia PMS termasuk: