Diet Mediterania Bantu Pasien Ginjal Pascatransplantasi

Kamis, 09 Januari 2020 - 12:30 WIB
Diet Mediterania Bantu Pasien Ginjal Pascatransplantasi
Diet Mediterania Bantu Pasien Ginjal Pascatransplantasi
A A A
JAKARTA - Penerapan metode diet Mediterania dapat membantu menjaga fungsi ginjal pada pasien yang telah menjalani transplantasi. Hal itu merupakan temuan dari penelitian yang hasilnya diterbitkan dalam Clinical Journal of American Society of Nephrology.

Makanan khas Mediterania di antaranya minyak zaitun ekstra virgin, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, roti gandum, pasta, sereal, dan ikan. Ini jelas masuk dalam daftar makanan yang harus dikonsumsi pelaku diet Mediterania. Anggur merah dalam jumlah sedang juga boleh dikonsumsi, termasuk daging merah dan makanan manis walau asupannya mesti sangat dibatasi.

"Peningkatan bukti ilmiah telah menunjukkan manfaat dari diet Mediterania pada kesehatan jantung dan ginjal," kata Antonio Gomes-Neto, peneliti dari University of Groningen, Belanda, seperti dilansir laman Times Now News.

"Dalam studi ini, kami menunjukkan bahwa penerima transplantasi ginjal dengan kepatuhan yang lebih tinggi terhadap diet Mediterania cenderung mengalami kehilangan fungsi transplantasi ginjal mereka," kata Gomes-Neto.

Menurut para peneliti, meskipun ada perbaikan dalam kelangsungan hidup ginjal yang ditransplantasikan pada tahun-tahun awal setelah transplantasi, kehilangan fungsi ginjal dalam 10 tahun masih terjadi pada lebih dari sepertiga penerima.

Untuk penelitian ini, 632 penerima transplantasi ginjal dewasa dengan ginjal donor yang berfungsi selama setidaknya satu tahun menyelesaikan kuesioner terkait makanan dan kepatuhan terhadap diet Mediterania. Kuesioner ini dinilai menggunakan skor 9 poin.

Selama masa tindak lanjut rata-rata 5,2 tahun, sebanyak 119 penerima transplantasi ginjal mengalami penurunan fungsi ginjal. Di mana 76 di antaranya berpotensi mengalami gagal ginjal.

Skor diet Mediterania berbanding terbalik dengan penurunan fungsi ginjal dan gagal ginjal. Menurut temuan, tiap skor 2 poin yang lebih tinggi, bisa dikaitkan dengan risiko penurunan fungsi ginjal 29% lebih rendah dan risiko gagal ginjal 32% lebih rendah.
(tsa)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3788 seconds (0.1#10.140)