Abadikan Diri dengan Action Figure
A
A
A
INGIN punya patung berwajah diri sendiri seperti yang ada di Museum Madame Tussaud? Sekarang hal ini bukan lagi impian. Meski tidak dibuat dari lilin, kita bisa membuat miniatur diri menggunakan 3D printing . Hasilnya tetap asyik dan menarik.
Bayangkan, bila selama ini Anda hanya bisa melihat action figure dari tokoh komik atau film, kini Anda pun bisa memiliki action figure dengan wajah Anda sendiri. Tentu akan terlihat menarik dan mengundang perhatian jika Anda memajang action figure tersebut di rumah atau di kantor.
Perkembangan dan inovasi teknologi memang turut membuat industri kreatif semakin menggeliat. Hadirnya teknologi 3D (tiga dimensi) printing membuat pelaku di industri kreatif melihatnya sebagai potensi bisnis yang terbuka lebar, sebuah kesempatan menawarkan 3D customized atau patung figur (action figure ) yang objek figurnya bisa dipesan sesuai permintaan konsumen.
Sejak teknologi ini hadir di Indonesia, tidak sedikit selebriti Tanah Air yang tergiur memiliki action figure -nya sendiri. Sebut saja Ariel Noah, Mario Kahitna, Barry Likumahuwa, DJ Yasmin, Fachri Albar, Daanish, dan Jamie Aditya. Bahkan Ringgo Agus pun tidak mau kalah dengan membuat patung dirinya sebagai dekorasi pada hari pernikahannya.
Adalah Harry Liong, pengusaha action figure 3D printing Sugacube yang melihat peluang bagus dalam industri ini. Berawal dari kegemarannya mengoleksi action figure dan cosplay sejak 2013, dia lalu punya ide untuk menciptakan action figure 3D. Harry lantas mendapatkan tawaran dari seorang warga Spanyol untuk membuka usaha patung figur 3D di Indonesia. Setelah melakukan uji coba pada 2013, pada April 2014, Harry membuka Sugacube di Jakarta.
Di Sugacube, bahan yang digunakan adalah bahan dengan kualitas tinggi, yaitu sand stone sehingga menghasilkan permukaan yang tampak seperti tanah liat yang berkualitas. Untuk dapat menghasilkan action figure 3D, konsumen dapat memilih ukuran figur yang diinginkan, dari yang terkecil berukuran 6 cm hingga yang paling besar 20 cm.
Adapun untuk pemotretannya, setelah memilih ukuran, konsumen akan dibawa ke dalam studio foto untuk melakukan 3D scanning dengan menggunakan 75 kamera. Dalam proses ini, konsumen tidak diperbolehkan menggunakan kacamata. “Kita menggunakan 75 kamera karena ingin mendapatkan semua angle sehingga akan lebih memudahkan dalam proses pengubahan data dari dua dimensi menjadi data tiga dimensi,” ujar Harry.
Kemudian, data tadi dicetak pada bahan yang terbuat dari sand stone yang diproses di Bandung, dengan memakan waktu sekitar dua minggu. Konsumen pun dapat menambahkan desain yang diinginkan sesuai dengan keinginannya. Harga jual yang ditawarkan berkisar Rp500.000 hingga Rp19 juta per unit, sesuai dengan ukuran yang telah dipilih oleh konsumen.
Umumnya, action figure customized ini banyak digunakan sebagai kado, lamaran, pajangan untuk pribadi, atau sebagai tanda kenaikan pangkat. Sayangnya karena keterbatasan teknologi di Indonesia, bisnis action figure 3D customized masih terbilang cukup jarang ditemukan. Dulu, teknologi 3D customized ini biasanya digunakan untuk keperluan yang cukup serius, seperti untuk membuat maket bangunan dan digunakan untuk dunia kedokteran.
Harry Liong mengaku Sugacube merupakan inovasi kreatif pertama di Indonesia. “Sugacube merupakan 3D customized atau standing figure pertama di Indonesia. Kami juga menempati peringkat ke-6 di dunia,” kata Harry.
Mg-2
Bayangkan, bila selama ini Anda hanya bisa melihat action figure dari tokoh komik atau film, kini Anda pun bisa memiliki action figure dengan wajah Anda sendiri. Tentu akan terlihat menarik dan mengundang perhatian jika Anda memajang action figure tersebut di rumah atau di kantor.
Perkembangan dan inovasi teknologi memang turut membuat industri kreatif semakin menggeliat. Hadirnya teknologi 3D (tiga dimensi) printing membuat pelaku di industri kreatif melihatnya sebagai potensi bisnis yang terbuka lebar, sebuah kesempatan menawarkan 3D customized atau patung figur (action figure ) yang objek figurnya bisa dipesan sesuai permintaan konsumen.
Sejak teknologi ini hadir di Indonesia, tidak sedikit selebriti Tanah Air yang tergiur memiliki action figure -nya sendiri. Sebut saja Ariel Noah, Mario Kahitna, Barry Likumahuwa, DJ Yasmin, Fachri Albar, Daanish, dan Jamie Aditya. Bahkan Ringgo Agus pun tidak mau kalah dengan membuat patung dirinya sebagai dekorasi pada hari pernikahannya.
Adalah Harry Liong, pengusaha action figure 3D printing Sugacube yang melihat peluang bagus dalam industri ini. Berawal dari kegemarannya mengoleksi action figure dan cosplay sejak 2013, dia lalu punya ide untuk menciptakan action figure 3D. Harry lantas mendapatkan tawaran dari seorang warga Spanyol untuk membuka usaha patung figur 3D di Indonesia. Setelah melakukan uji coba pada 2013, pada April 2014, Harry membuka Sugacube di Jakarta.
Di Sugacube, bahan yang digunakan adalah bahan dengan kualitas tinggi, yaitu sand stone sehingga menghasilkan permukaan yang tampak seperti tanah liat yang berkualitas. Untuk dapat menghasilkan action figure 3D, konsumen dapat memilih ukuran figur yang diinginkan, dari yang terkecil berukuran 6 cm hingga yang paling besar 20 cm.
Adapun untuk pemotretannya, setelah memilih ukuran, konsumen akan dibawa ke dalam studio foto untuk melakukan 3D scanning dengan menggunakan 75 kamera. Dalam proses ini, konsumen tidak diperbolehkan menggunakan kacamata. “Kita menggunakan 75 kamera karena ingin mendapatkan semua angle sehingga akan lebih memudahkan dalam proses pengubahan data dari dua dimensi menjadi data tiga dimensi,” ujar Harry.
Kemudian, data tadi dicetak pada bahan yang terbuat dari sand stone yang diproses di Bandung, dengan memakan waktu sekitar dua minggu. Konsumen pun dapat menambahkan desain yang diinginkan sesuai dengan keinginannya. Harga jual yang ditawarkan berkisar Rp500.000 hingga Rp19 juta per unit, sesuai dengan ukuran yang telah dipilih oleh konsumen.
Umumnya, action figure customized ini banyak digunakan sebagai kado, lamaran, pajangan untuk pribadi, atau sebagai tanda kenaikan pangkat. Sayangnya karena keterbatasan teknologi di Indonesia, bisnis action figure 3D customized masih terbilang cukup jarang ditemukan. Dulu, teknologi 3D customized ini biasanya digunakan untuk keperluan yang cukup serius, seperti untuk membuat maket bangunan dan digunakan untuk dunia kedokteran.
Harry Liong mengaku Sugacube merupakan inovasi kreatif pertama di Indonesia. “Sugacube merupakan 3D customized atau standing figure pertama di Indonesia. Kami juga menempati peringkat ke-6 di dunia,” kata Harry.
Mg-2
(ars)