Pasang AC Biar Sejuk, Bukan Dingin
A
A
A
KENYAMANAN dalam menghuni rumah tentunya tidak terlepas dari bagaimana upaya dan cara membuat ruangan terasa sejuk. Air conditioner (AC) selalu dijadikan solusi cepat untuk menyejukkan ruangan.
Arsitek Denny Setiawan mengatakan, orang Indonesia kerap salah kaprah mengenai fungsi AC. Pasang AC untuk membuat ruangan jadi dingin, jadilah temperatur diatur ke derajat paling rendah. Padahal, tujuan pemasangan AC seharusnya untuk membuat ruangan jadi sejuk, bukan dingin. “Akhirnya jadi boros listrik, kan?” ujarnya.
Semakin rendah suhu yang kita atur, sudah pasti semakin besar pula energi listrik yang dikonsumsi oleh AC. Lantas, berapa suhu yang tepat untuk sebuah ruangan agar bisa dikatakan sejuk? Anda bisa memasang suhu 24 sampai 25 derajat. Bahkan untuk beberapa orang mungkin lebih tinggi, 26 derajat pun masih nyaman untuk suhu dalam kamar. “Lagi pula, suhu terlampau rendah, apalagi sampai 18 derajat juga tidak baik untuk kesehatan,” ungkap Denny.
Memang benar, AC adalah salah satu peranti rumah tangga yang paling banyak mengonsumsi listrik. Namun, hidup di negara tropis seperti Indonesia dengan suhu setiap hari sepanas di Jakarta atau kota besar lainnya tanpa menggunakan AC apa jadinya? Itu sebabnya, kita harus lebih bijak menggunakan AC. “Kalau memakainya sesuai kebutuhan, tidak berlebihan, tidak akan sampai membuat kantong jebol. Otomatis, efeknya terhadap lingkungan pun bisa lebih terkendali,” ujar Denny.
Cara lain agar AC bisa bekerja secara optimal, sebaiknya tutup semua pintu dan jendela. Tujuannya, agar udara yang panas dari luar tidak banyak yang masuk. “Bila banyak udara panas yang masuk akan menyebabkan AC bekerja keras mendinginkan udara tersebut. Hal ini akan menyebabkan pemborosan listrik dan AC pun akan lebih cepat rusak,” kata Denny.
Umumnya, ruangan yang menggunakan AC juga tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung. Karena sinar tersebut juga menghasilkan panas sehingga fungsi AC nantinya menjadi tidak optimal. Mesin AC yang sering terkena sinar matahari juga lebih mudah mengalami pemuaian sehingga AC menjadi cepat rusak.
Ketinggian tempat untuk memasang AC juga tidak boleh disepelekan karena juga berhubungan dengan kesehatan. “Pemasangan AC yang terlalu rendah mengakibatkan hawa dingin yang dikeluarkan dari mesin tersebut lebih cepat mengenai tubuh. Hal ini tidak baik bagi kesehatan,” imbuh Denny.
Agar Anda bisa melakukan penghematan listrik, sebaiknya memilih jenis AC yang sesuai dengan kebutuhan. Terutama dalam hal luas ruangan karena masing-masing ruangan memiliki luas yang berbeda kapasitasnya. Jadi, jangan salahkan AC-nya, tapi kebiasaan kita yang mungkin membuat biaya listrik membengkak.
Apalagi sekarang sudah banyak sekali produk AC berteknologi hemat listrik. Bijaklah memilih dan menggunakan AC dan peranti elektronik lainnya, kalau tidak mau pusing karena biaya listrik yang membengkak.
Aprilia s andyna
Arsitek Denny Setiawan mengatakan, orang Indonesia kerap salah kaprah mengenai fungsi AC. Pasang AC untuk membuat ruangan jadi dingin, jadilah temperatur diatur ke derajat paling rendah. Padahal, tujuan pemasangan AC seharusnya untuk membuat ruangan jadi sejuk, bukan dingin. “Akhirnya jadi boros listrik, kan?” ujarnya.
Semakin rendah suhu yang kita atur, sudah pasti semakin besar pula energi listrik yang dikonsumsi oleh AC. Lantas, berapa suhu yang tepat untuk sebuah ruangan agar bisa dikatakan sejuk? Anda bisa memasang suhu 24 sampai 25 derajat. Bahkan untuk beberapa orang mungkin lebih tinggi, 26 derajat pun masih nyaman untuk suhu dalam kamar. “Lagi pula, suhu terlampau rendah, apalagi sampai 18 derajat juga tidak baik untuk kesehatan,” ungkap Denny.
Memang benar, AC adalah salah satu peranti rumah tangga yang paling banyak mengonsumsi listrik. Namun, hidup di negara tropis seperti Indonesia dengan suhu setiap hari sepanas di Jakarta atau kota besar lainnya tanpa menggunakan AC apa jadinya? Itu sebabnya, kita harus lebih bijak menggunakan AC. “Kalau memakainya sesuai kebutuhan, tidak berlebihan, tidak akan sampai membuat kantong jebol. Otomatis, efeknya terhadap lingkungan pun bisa lebih terkendali,” ujar Denny.
Cara lain agar AC bisa bekerja secara optimal, sebaiknya tutup semua pintu dan jendela. Tujuannya, agar udara yang panas dari luar tidak banyak yang masuk. “Bila banyak udara panas yang masuk akan menyebabkan AC bekerja keras mendinginkan udara tersebut. Hal ini akan menyebabkan pemborosan listrik dan AC pun akan lebih cepat rusak,” kata Denny.
Umumnya, ruangan yang menggunakan AC juga tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung. Karena sinar tersebut juga menghasilkan panas sehingga fungsi AC nantinya menjadi tidak optimal. Mesin AC yang sering terkena sinar matahari juga lebih mudah mengalami pemuaian sehingga AC menjadi cepat rusak.
Ketinggian tempat untuk memasang AC juga tidak boleh disepelekan karena juga berhubungan dengan kesehatan. “Pemasangan AC yang terlalu rendah mengakibatkan hawa dingin yang dikeluarkan dari mesin tersebut lebih cepat mengenai tubuh. Hal ini tidak baik bagi kesehatan,” imbuh Denny.
Agar Anda bisa melakukan penghematan listrik, sebaiknya memilih jenis AC yang sesuai dengan kebutuhan. Terutama dalam hal luas ruangan karena masing-masing ruangan memiliki luas yang berbeda kapasitasnya. Jadi, jangan salahkan AC-nya, tapi kebiasaan kita yang mungkin membuat biaya listrik membengkak.
Apalagi sekarang sudah banyak sekali produk AC berteknologi hemat listrik. Bijaklah memilih dan menggunakan AC dan peranti elektronik lainnya, kalau tidak mau pusing karena biaya listrik yang membengkak.
Aprilia s andyna
(ftr)