Operasi Penurunan Berat Badan Picu Patah Tulang

Senin, 04 Januari 2016 - 17:28 WIB
Operasi Penurunan Berat...
Operasi Penurunan Berat Badan Picu Patah Tulang
A A A
TAIWAN - Operasi penurunan berat badan kerap dipilih sejumlah orang untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ideal. Sayangnya, cara ini tidaklah tepat. Pasalnya, operasi penurunan berat badan dipercaya meningkatkan risiko patah tulang.

Oleh karena itu, sebelum melakukan operasi pastikan Anda telah berkonsultasi dengan dokter. Selain itu, prosedur tersebut juga menyebabkan beberapa nutrisi penting hilang.

"Nutrisi yang biasanya hilang saat operasi penurunan berat badan adalah vitamin D dan Kalsium. Hal ini terkait dengan pengembangan osteoporosis," papar dr Kuo-Chin Huang dari College of Medicine, National Taiwan University, Taiwan.

Dilansir dari Reuters, dalam waktu lima tahun ke depan, mereka yang melakukan operasi berisiko 21% lebih tinggi mengalami patah tulang. Bagian lengan dan kaki merupakan salah satu tulang yang sering patah.

Namun tidak hanya itu, mereka juga berisiko mengalami malabsorpsi. Malabsorbsi menyebabkan terhambatnya makanan untuk diserap dan memberikan rasa kenyang lebih cepat, sehingga perut terasa penuh.

Parahnya, malabsorbsi memicu bagian bawah usus tidak bisa menerima, menyimpan dan mencerna makanan dengan maksimal. Para ahli pun menyarankan agar mereka yang telah melakukan operasi penurunan berat badan rajin mengonsumsi nutrisi, seperti vitamin D dan suplemen kalsium.

"Kemudian, paparan sinar matahari dan olahraga juga dapat membantu mereka menjauhi risiko osteoporosis. Terakhir, perlunya pelatihan keseimbangan untuk mencegah agar tidak terjatuh," ujar dr Huang.

Dr Nick Smeeton, dari University of Brighton mengungkapkan, selain operasi, penurunan berat badan juga bisa dilakukan dengan menari. Menari dipercaya bisa membakar banyak kalori dibandingkan lari atau bersepeda.

"Selain itu, menari tidak hanya meningkatkan emosi positif dan mengurangi emosi negatif, tetapi juga mengurangi perasaan lelah dan membuat Anda bersemangat," kata Dr Nick Smeeton.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1230 seconds (0.1#10.140)