Cegah Kanker Kulit dengan Senantiasa Pakai Tabir Surya
A
A
A
JAKARTA - Memperingati bulan kesadaran kanker kulit yang jatuh setiap bukan Mei, American Academy of Dermatologist (AAD) memberikan edukasi mengenai pentingnya mengurangi risiko kanker kulit.
Kulit menjadi salah satu area yang rentan terkena kanker. Salah satunya, melanoma. Kanker jenis ini pun dikabarkan bisa menyebabkan kematian.
Dokter John C Browning mengatakan, salah satu penyebab munculnya kanker kulit adalah paparan sinar matahari secara terus menerus. Sementara, untuk pencegahan bisa dilakukan dengan menggunakan pelembab yang bisa melindungi kulit dari sinar ultraviolet. Cara ini pun juga berlaku tidak hanya pada wanita, tapi juga pria.
Hal senada juga diungkapkan oleh dokter Rajiv Nijhawan. Menurutnya, rutin menggunakan tabir surya pada kulit dengan perlindungan SPF 30+ bisa melindungi kulit dari kanker kulit. "Tapi, tidak cukup hanya mengoleskan tabir surya satu kali di pagi hari," ujar Rajiv.
Dilansir dari Medical Daily, melindungi kulit merupakan suatu keharusan. Termasuk saat cuaca sedang hujan dan berawan. Pasalnya, sinar ultraviolet tetap ada meski sinar matahari tidak terlihat.
Meski kerap menyerang orang berkulit putih, bukan berati pemilik kulit gelap tidak berisiko. Sebuah penelitian mengungkapkan, bahwa pemilik kulit gelap memiliki pigmen yang bisa menangkal paparan sinar UV jenis tertentu, seperti UVB, tetapi tidak untuk UVA.
Salah satu pasien kanker Melanoma, Alfred Morrey mengatakan, gejala kanker kulit sulit dikenali oleh penderita. Dia pun diagnosis melanoma stadium 4.
Umumnya, kanker kulit mudah menyerang pria karena tidak biasa menggunakan tabir surya dibandingkan para wanita. Munculnya lesi yang berdarah dan gatal, tahi lalat baru yang tidak sinetris atau tidak beraturan bentuknya, menjadi salah satu gejala kanker kulit yang harus diwaspadai.
Kulit menjadi salah satu area yang rentan terkena kanker. Salah satunya, melanoma. Kanker jenis ini pun dikabarkan bisa menyebabkan kematian.
Dokter John C Browning mengatakan, salah satu penyebab munculnya kanker kulit adalah paparan sinar matahari secara terus menerus. Sementara, untuk pencegahan bisa dilakukan dengan menggunakan pelembab yang bisa melindungi kulit dari sinar ultraviolet. Cara ini pun juga berlaku tidak hanya pada wanita, tapi juga pria.
Hal senada juga diungkapkan oleh dokter Rajiv Nijhawan. Menurutnya, rutin menggunakan tabir surya pada kulit dengan perlindungan SPF 30+ bisa melindungi kulit dari kanker kulit. "Tapi, tidak cukup hanya mengoleskan tabir surya satu kali di pagi hari," ujar Rajiv.
Dilansir dari Medical Daily, melindungi kulit merupakan suatu keharusan. Termasuk saat cuaca sedang hujan dan berawan. Pasalnya, sinar ultraviolet tetap ada meski sinar matahari tidak terlihat.
Meski kerap menyerang orang berkulit putih, bukan berati pemilik kulit gelap tidak berisiko. Sebuah penelitian mengungkapkan, bahwa pemilik kulit gelap memiliki pigmen yang bisa menangkal paparan sinar UV jenis tertentu, seperti UVB, tetapi tidak untuk UVA.
Salah satu pasien kanker Melanoma, Alfred Morrey mengatakan, gejala kanker kulit sulit dikenali oleh penderita. Dia pun diagnosis melanoma stadium 4.
Umumnya, kanker kulit mudah menyerang pria karena tidak biasa menggunakan tabir surya dibandingkan para wanita. Munculnya lesi yang berdarah dan gatal, tahi lalat baru yang tidak sinetris atau tidak beraturan bentuknya, menjadi salah satu gejala kanker kulit yang harus diwaspadai.
(alv)