Rhoma Irama Janjikan The Best Performance di Synchronize Fest
A
A
A
JAKARTA - Cukup mengejutkan, mungkin itu kesan yang kali pertama dirasakan ketika mengetahui legendaris dangdut Indonesia, Rhoma Irama bersama Soneta Group memastikan diri ambil bagian dalam Synchronize Festival 2016, yang rencananya akan dilangsungkan di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta pada 28-30 Oktober 2016.
Synchronize Festival 2016 merupakan festival musik multi-genre berskala nasional yang menghadirkan musisi-musisi atau band dari dekade 1970 hingga 2000-an. Sebanyak 104 band atau musisi lokal tampil di sini, dan Soneta Group, yang mengusung musik dangdut, akan dikepung oleh Jasad, Dead Vertical, Koil, Begundal Lowokwaru, Shaggydog, Orkes Moral Pengantar Minum Racun, Pure Saturday, Ras Muhammad dan banyak lainnya.
"Saya sangat apreasiasi para penggelar acara yang sangat cemerlang dengan konsep acara ini. Mereka ingin mengangkat para musisi lokal dan independent untuk hadir, eksis di musik Indonesia," tutur sang raja dangdut, Rhoma Irama saat jumpa pers di kawasan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (19/10) sore.
Pedangdut yang 11 Desember nanti genap berusia 70 tahun itu juga mengungkapkan bahwa Synchronize Festival menampilkan banyak banget musisi-musisi Indonesia. "Tentunya ini dalam rangka menggalakkan musik Indonesia dalam penetrasi kultural di era globalisasi ini," imbuhnya.
(Baca juga: Synchronize Festival Menyatukan Perbedaaan dalam Musik)
Dalam ajang Synchronize Festival 2016, Soneta Group dijadwalkan tampil sebagai headliner di hari kedua. "Ini baru sekali, dangdut ada di tengah-tengah acara festival musik seperti ini. Saya akan menampilkan the best performance. Jadi saksikan saya bersama Soneta Group, Insya Allah akan tampil pada 29 Oktober sekitar jam sebelas malam," tukas Rhoma Irama penuh semangat.
Kendati siap tempur di atas pentas, namun Rhoma Irama juga menyimpan rasa khawatir jika penampilannya di Synchronize Festival tidak bisa didukung penuh oleh barisan penggemar fanatiknya yang tergabung dalam Forsa (Fans of Rhoma and Soneta). Hal tersebut tidak terlepas dengan harga tiket yang dibanderol penyelenggara.
"Ada permasalahan di tiket. Menurut teman-teman Forsa, harga tiketnya relatif tidak terjangkau oleh mereka, karena biasanya acara dangdut kan gratis dan murah," pungkas Rhoma dengan tersenyum.
Tiket masuk Synchronize Festival 2016 sendiri dibagi menjadi dua, yakni early entry dengan harga Rp 145.000, dan daily regular Rp 200.000. Namun, panitia juga menyiapkan tiket 3-days pass yang penjualannya dilakukan pada 19-23 Oktober 2016 dengan harga Rp 360.000.
Sementara itu, Program Director Synchronize Festival 2016, Rizky Aulia mengakui bahwa pihaknya melakukan pendekatan yang berbeda untuk membuat Rhoma Irama bersedia tampil di Synchronize Fest, bahkan mereka harus bersabar hingga pertemuan ketiga untuk mendapatkan persetujuan dari Rhoma Irama.
"Kami datang tidak langsung meminta Soneta Group tampil begitu saja, tapi kami menginformasikan maksud dan tujuan festival ini. Seberapa penting peran Rhoma Irama, termasuk Soneta, di dalam perjalanan hidup musik Indonesia serta betapa besarnya respons positif anak muda terhadap karya-karya beliau pada masa kini," jelas Rizky.
"Dari awal kami memang sengaja ingin mengajak Soneta Group tampil di Synchronize Festival, karena mereka sudah hadir sejak era 1970-an," tutupnya.
Synchronize Festival 2016 merupakan festival musik multi-genre berskala nasional yang menghadirkan musisi-musisi atau band dari dekade 1970 hingga 2000-an. Sebanyak 104 band atau musisi lokal tampil di sini, dan Soneta Group, yang mengusung musik dangdut, akan dikepung oleh Jasad, Dead Vertical, Koil, Begundal Lowokwaru, Shaggydog, Orkes Moral Pengantar Minum Racun, Pure Saturday, Ras Muhammad dan banyak lainnya.
"Saya sangat apreasiasi para penggelar acara yang sangat cemerlang dengan konsep acara ini. Mereka ingin mengangkat para musisi lokal dan independent untuk hadir, eksis di musik Indonesia," tutur sang raja dangdut, Rhoma Irama saat jumpa pers di kawasan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (19/10) sore.
Pedangdut yang 11 Desember nanti genap berusia 70 tahun itu juga mengungkapkan bahwa Synchronize Festival menampilkan banyak banget musisi-musisi Indonesia. "Tentunya ini dalam rangka menggalakkan musik Indonesia dalam penetrasi kultural di era globalisasi ini," imbuhnya.
(Baca juga: Synchronize Festival Menyatukan Perbedaaan dalam Musik)
Dalam ajang Synchronize Festival 2016, Soneta Group dijadwalkan tampil sebagai headliner di hari kedua. "Ini baru sekali, dangdut ada di tengah-tengah acara festival musik seperti ini. Saya akan menampilkan the best performance. Jadi saksikan saya bersama Soneta Group, Insya Allah akan tampil pada 29 Oktober sekitar jam sebelas malam," tukas Rhoma Irama penuh semangat.
Kendati siap tempur di atas pentas, namun Rhoma Irama juga menyimpan rasa khawatir jika penampilannya di Synchronize Festival tidak bisa didukung penuh oleh barisan penggemar fanatiknya yang tergabung dalam Forsa (Fans of Rhoma and Soneta). Hal tersebut tidak terlepas dengan harga tiket yang dibanderol penyelenggara.
"Ada permasalahan di tiket. Menurut teman-teman Forsa, harga tiketnya relatif tidak terjangkau oleh mereka, karena biasanya acara dangdut kan gratis dan murah," pungkas Rhoma dengan tersenyum.
Tiket masuk Synchronize Festival 2016 sendiri dibagi menjadi dua, yakni early entry dengan harga Rp 145.000, dan daily regular Rp 200.000. Namun, panitia juga menyiapkan tiket 3-days pass yang penjualannya dilakukan pada 19-23 Oktober 2016 dengan harga Rp 360.000.
Sementara itu, Program Director Synchronize Festival 2016, Rizky Aulia mengakui bahwa pihaknya melakukan pendekatan yang berbeda untuk membuat Rhoma Irama bersedia tampil di Synchronize Fest, bahkan mereka harus bersabar hingga pertemuan ketiga untuk mendapatkan persetujuan dari Rhoma Irama.
"Kami datang tidak langsung meminta Soneta Group tampil begitu saja, tapi kami menginformasikan maksud dan tujuan festival ini. Seberapa penting peran Rhoma Irama, termasuk Soneta, di dalam perjalanan hidup musik Indonesia serta betapa besarnya respons positif anak muda terhadap karya-karya beliau pada masa kini," jelas Rizky.
"Dari awal kami memang sengaja ingin mengajak Soneta Group tampil di Synchronize Festival, karena mereka sudah hadir sejak era 1970-an," tutupnya.
(nug)