Tidur Telanjang Bisa Kurangi Gejala PMS
A
A
A
JAKARTA - Tidur tanpa busana atau telanjang tak hanya dianjurkan bagi para pria tapi juga wanita. Cara ini pun dinilai baik untuk kesehatan. Seperti halnya, membuat tidur lebih nyenyak hingga mengurangi gejala PMS. Berikut beberapa manfaat lain dari tidur tanpa busana bagi wanita seperti dilansir dari Your Tanggo.
1. Mengurangi gejala PMS
Tidur telanjang bisa mengatur kortisol, hormon stres, menurunkan tekanan darah, kolesterol dan mengurangi gejala PMS.
2. Tidur lebih nyenyak
Cara ini bisa mengurangi rasa gerah. Dengan demikian, Anda akan tidur lebih nyenyak. Sementara tidur yang nyenyak akan membuat Anda tetap bugar dan sehat.
3. Meregulasi hormon
Tidur telanjang bisa membantu mengatur kadar kortisol karena tubuh menjadi lebih dingin dibandingkan saat berpakaian. Kortisol dapat merayap saat tubuh merasa gerah, menyebabkan kegelisahan, hasrat makanan, dan penambahan berat badan. Cara ini juga dapat mengatur kadar hormon melatonin.
4. Memberi ruang Miss V untuk bernapas
"Vagina memiliki iklim yang mirip dengan hutan hujan tropis. Terus-menerus ditutup dan ditutupi menyebabkan vagina menjadi tempat berkembang biak yang sempurna untuk bakteri," papar seksologis klinis, Dr. Laura Bennett-Cook.
1. Mengurangi gejala PMS
Tidur telanjang bisa mengatur kortisol, hormon stres, menurunkan tekanan darah, kolesterol dan mengurangi gejala PMS.
2. Tidur lebih nyenyak
Cara ini bisa mengurangi rasa gerah. Dengan demikian, Anda akan tidur lebih nyenyak. Sementara tidur yang nyenyak akan membuat Anda tetap bugar dan sehat.
3. Meregulasi hormon
Tidur telanjang bisa membantu mengatur kadar kortisol karena tubuh menjadi lebih dingin dibandingkan saat berpakaian. Kortisol dapat merayap saat tubuh merasa gerah, menyebabkan kegelisahan, hasrat makanan, dan penambahan berat badan. Cara ini juga dapat mengatur kadar hormon melatonin.
4. Memberi ruang Miss V untuk bernapas
"Vagina memiliki iklim yang mirip dengan hutan hujan tropis. Terus-menerus ditutup dan ditutupi menyebabkan vagina menjadi tempat berkembang biak yang sempurna untuk bakteri," papar seksologis klinis, Dr. Laura Bennett-Cook.
(nfl)