Mengangkat Potensi Geopark Ciletuh ke Pentas Dunia

Minggu, 03 Desember 2017 - 17:05 WIB
Mengangkat Potensi Geopark...
Mengangkat Potensi Geopark Ciletuh ke Pentas Dunia
A A A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi Jawa Barat optimistis, Geopark Ciletuh-Pelabuhanratu di Kabupaten Sukabumi akan sukses meraih predikat geopark dunia atau UNESCO Global Geopark (UGG) dari United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO), menyusul telah hampir terpenuhinya seluruh persyaratan yang diminta organisasi dunia tersebut.

Geopark Ciletuh merupakan destinasi wisatabaru diKabupaten Sukabumi, Provinsi Jabar, sekaligus Geopark Nasional Indonesia yang telah diakui UNESCO pada 2015. Saat ini, Geopark Ciletuh tengah menunggu predikat Global Geoparks Network (GGN) dari UNESCO yang rencananya akan diumumkan September 2018.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jabar Ida Hernida menyatakan, pihaknya sangat optimistis Geopark Ciletuh akan segera berpredikat UGG. Keyakinan tersebut didasari oleh hampir terpenuhinya seluruh prasyarat yang diminta UNESCO. Terlebih, Geopark Ciletuh memiliki keistimewaan tersendiri yang tidak dimiliki geopark lainnya di Indonesia.

"Dari sisi kesiapan alam atau biodiversity semua sudah siap, fasilitas pendukung pun sudah siap, apalagi Geopark Ciletuh memiliki berbagai kelebihan, seperti keberagaman budaya masyarakatnya. Jadi, kami sangat yakin (meraih predikat UGG)," ungkap Ida di Bandung, 29 November 2017.

Meski begitu, pihaknya akan terus mempercantik kawasan Geopark Ciletuh dan terus menggali potensi keragaman seni dan budaya di kawasan tersebut. Dengan upaya itu, pihaknya menginginkan kehadiran Geopark Ciletuh sebagai destinasi wisata dunia benar-benar akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat setempat.

"Sosialisasi terus kita lakukan, termasuk pagelaran-pagelaran budaya. Bahkan, tanggal 9 (Desember 2017) nanti, kami akan menggelar pagelaran budaya yang seluruh pesertanya adalah masyarakat lokal," papar Ida.

Ida melanjutkan, Geopark Ciletuh memiliki luas sekitar 126.000 hektare yang terhampar dari Ujung Genteng hingga Cisolok, Kabupaten Sukabumi, dan berbatasan langsung dengan Provinsi Banten. Geopark Ciletuh memiliki bebatuan berkarakter yang terbentuk dari dua penggalan kerak bumi, yaitu lempeng samudra dan lempeng benua. Geopark Ciletuh juga memiliki pemandangan indah, yang terdiri atas air terjun, perbukitan, dan hutan.

Sejak 2016, kata Ida, Pemprov Jabar gencar melakukan berbagai pembenahan, khususnya infrastruktur jalan menuju kawasan Geopark Ciletuh. Hingga saat ini saja, anggaran sebesar Rp300 miliar yang berasal dari APBD Jabar 2016 dan APBD Jabar 2017 telah digelontorkan untuk pembangunan infrastruktur serta fasilitas pendukung lainnya di kawasan Geopark Ciletuh.

Menurut Ida, upaya ini tak lepas dari keinginan Pemprov Jabar untuk menjadikan Geopark Ciletuh sebagai geopark berkelas dunia. Sesuai petunjuk dari UNESCO, pembenahan fasilitas pendukung lainnya, seperti rambu-rambu menuju geopark, tourism information center, gerbang masuk geopark, hingga fasilitas pendukung lainnya, kini telah tersedia.

"Kami juga telah merampungkan pembangunan jalan sepanjang 41 kilometer yang membentang mulai dari Pantai Loji, Pantai Palangpang, hingga Ujung Genteng. Jadi sudah licin (mulus), termasuk jalan milik pemerintah kabupaten/kotanya," ungkap Ida.

Ida menambahkan, untuk mewujudkan predikat UGG tersebut, Pemprov Jabar juga telah mengukuhkan kerja sama pengembangan Geopark Ciletuh dengan berbagai pihak, yaitu Pemkab Sukabumi, PTPN 8, PT Biofarma, Universitas Padjadjaran, PD Jawi, Kompepar, dan Ketua Paguyuban Alam Pakidulan Sukabumi.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar menuturkan, pihaknya akan terus memperkuat komitmen dan menyatukan kekuatan dalam rangka menerapkan konsep community based tourism. Untuk mewujudkan hal itu, pihaknya akan terus membenahi sistem manajemen dan memperbanyak upaya promosi, seperti festival-festival yang sudah dilaksanakan sejak 2015.

"Mari kita jadikan Geopark Nasional Ciletuh-Pelabuhanratu sebagai best practice untuk mengeksplorasi berbagai potensi alam di Jawa Barat," sebut Deddy.

Deddy mengungkapkan, rekomendasi Global Geopark akan disampaikan dalam Forum Asia Pacific Geopark Network di Tiongkok, pada September 2018. "Besar harapan kami, Geopark Nasional Ciletuh-Pelabuhanratu memperoleh rekomendasi untuk menjadi UNESCO Global Geopark," katanya.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Jabar Daddy Rohanady menambahkan, pihaknya mendukung penuh upaya Pemprov Jabar untuk mewujudkan Geopark Ciletuh sebagai geopark dunia berpredikat UGG. Menurut dia, Geopark Ciletuh kini tengah dalam tahap promosi menuju salah satu objek daya tarik wisata (ODTW) dunia. "Kami sangat mendukung keinginan menjadikan Geopark Ciletuh sebagai salah satu ODTW dunia. Pasti hal itu akan mendatangkan banyak manfaat bagi masyarakat Jabar khususnya dan Indonesia pada umumnya," katanya seraya berpesan agar dukungan anggaran penunjang Geopark Ciletuh dapat dilaksanakan sebaik mungkin dan tidak melenceng dari tujuan yang telah disepakati bersama.

Untuk diketahui, Tim Assessor UNESCO telah meninjau langsung Geopark Ciletuh pada Agustus 2017. Tim penilai yang beranggotakan Alexandru Andrasanu dari Rumania dan Soo Jai Lee dari Korea Selatan tersebut telah melakukan berbagai penilaian terhadap Geopark Ciletuh sebagai syarat untuk mendapatkan predikat UGG.
(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1414 seconds (0.1#10.140)