Akshay Kumar, Jackie Chan dari India
A
A
A
MEMULAI kariernya sebagai pemeran pengganti dan aktor laga, Akshay Kumar berkembang menjadi aktor sejati yang film-filmnya selalu laris, juga dipuji kritikus.
Dalam setahun, dia bisa mendatang kan uang triliunan rupiah untuk film-filmnya. Mulai dari Khiladi (1992), Mr Bond (1992), hingga Barood (1998), Akshay adalah orang yang selalu dicari setiap kali ada film laga pada tahun 1990-an akan dibuat. Selama 10 tahun, pria kelahiran 9 September 1967 ini hanya memerankan film laga, sekaligus menjadi bintang laga paling populer di Bollywood.
Namun, perla han Akshay pun dipercaya bermain di film komedi, film romantis, hingga akhirnya di film drama yang lebih serius. Kini, pemilik nama lengkap Rajiv Hari Om Bhatia punya banyak pekerjaan. Tak hanya aktor, dia juga produser, artis bela diri, termasuk bintang televisi.
Sepanjang karier beraktingnya yang terentang selama 25 tahun, Akshay atau biasa dipanggil Aki telah tampil pada lebih dari seratus film Hindi.
Beberapa penghargaan diraihnya, termasuk National Film Award untuk aktor terbaik atas penampilannya di Rustom dan dua penghargaan Filmfare. Box Office India telah mencatat Aki sebagai salah satu aktor paling sukses dalam sejarah bioskop India.
Pada tahun 2013 saja dia berhasil memberikan pendapatan hingga USD310 juta (Rp4,2 triliun). Lalu tahun 2017 dia memberikan keuntungan hingga USD470 juta (Rp6,4 triliun). Itu pun untuk keuntungan domestik atau di pasar India saja.
Menurut Hindustan Times, selama sepuluh tahun terakhir, Akshay telah membintangi 37 film dan hampir semuanya sukses di box office India.
Akshay mulai terjun di dunia akting pada tahun 1990-an. Awalnya dia terjun karena faktor uang yang cepat didapatnya. Namun, lama kelamaan dia mengaku jatuh cinta dengan bidang ini. Dia membintangi sejumlah film aksi seperti Mohra (1994), Main Khiladi Tu Anari (1994), Sapoot (1996), dan Angaaray (1998).
Kemudian, Akshay juga mendapatkan ketenaran dalam film komedi dan drama. Dia memperoleh pengakuan berkat perannya sebagai seorang profesor dalam film drama kejahatan dan psikologi Sangharsh (1999) serta seorang penjahat dalam Jaanwar (1999).
Sementara, penampilannya dalam film romantis seperti Dhadkan (2000), Andaaz (2003) dan Namastey London (2007), film drama seperti Waqt (2005) dan Bhool Bhulaiyaa (2007) serta film komedi Hera Pheri (2000), Mujhse Shaadi Karogi (2004), dan Garam Masala (2005), semuanya diterima dengan baik.
Kesuksesan Akshay makin menjadi pada 2007. Pada tahun itu dia membintangi empat film yang sukses secara komersial. Sementara filmfilmnya dalam beberapa tahun belakangan seperti OMG (2012), Special 26 (2012), Holiday (2014) danGabbar Is Back (2015) sangat sukses secara kualitas dan komersial.
Misalnya film Housefull 2 (2012) dan Rowdy Rathore (2012) meraup keuntungan lebih dari USD16 juta. Sementara dari Januari 2016 sampai Agustus lalu, dia telah membintangi beberapa film seperti Airlift , Housefull 3 , Rustom , Jolly LLB 2 , dan komedi satir Toilet: Ek Prem Katha (2017) yang mendudukkannya sebagai aktor sekaligus co-producer. Adapun film terbarunya yang baru dirilis pertengahan Desember lalu, yakni PadMan.
Terkenal berkat murid bela dirinya
Akshay lahir di Amritsar, India, dari pasangan ayah Hari Om Bhatia dan ibu Aruna Bhatia. Ayahnya adalah seorang perwira militer. Dia tinggal dan dibesarkan di Chandni Chowk di Delhi, kemudian pindah ke Mumbai dan tinggal di Koliwada, daerah yang didominasi Punjabi.
Ketika Akshay masih remaja, ayahnya bertanya kepadanya apa yang dia cita-citakan, dan Akshay mengung kapkan keinginannya untuk menjadi aktor. Dia mengenyam pendidikan di Sekolah Don Bosco dan mendaftarkan diri di Kolese Guru Nanak Khalsa Mumbai untuk pendidikan tinggi, namun keluar setelah setahun dan pergi ke Bangkok untuk belajar bela diri.
Setelah mendapatkan sabuk hitam Taekwondo, dia pun belajar Muay Thai sambil bekerja sebagai koki dan pelayan. Ketika kembali ke Mumbai, dia mengajar bela diri. Salah satu muridnya yang seorang fotografer melihat sosok Akshay dan tertarik untuk menjadikannya seorang model.
Akshay pun sempat menjadi model, dan tersadar bahwa penghasilannya sebagai model selama dua hari jauh lebih besar dibandingkan gaji bulanannya sebagai pengajar bela diri. Dia pun lalu memilih menjadi model. Dia lalu bekerja sebagai asisten fotografer Jayesh Sheth selama 18 bulan tanpa bayaran untuk mengumpulkan portofolio pertamanya. Ia bahkan juga sempat menjadi penari latar di berbagai film.
Setelah itu, jalan terbuka untuk Akshay di dunia film, tentunya melalui film-film laga. Begitu banyaknya aksi berbahaya yang dilakoninya di film, Akshay pun mendapat julukan sebagai “Jackie Chan”-nya India. Hingga saat ini, Akshay pun mengaku tak pernah terluka selama menjalani aksi sebagai pemeran pengganti atau aktor laga.
Pada 2008 University of Windsor menganugerahi gelar Doktor Kehormatan sebagai pengakuan atas kontribusi Akshay terhadap perfilman di India. Tahun berikutnya ia dianugerahi gelar Padma Shri oleh pemerintah India. Pada tahun 2011 Asian Awards memberi penghargaan kepadanya atas prestasi yang luar biasa di dunia perfilman. (Susi Susanti)
Dalam setahun, dia bisa mendatang kan uang triliunan rupiah untuk film-filmnya. Mulai dari Khiladi (1992), Mr Bond (1992), hingga Barood (1998), Akshay adalah orang yang selalu dicari setiap kali ada film laga pada tahun 1990-an akan dibuat. Selama 10 tahun, pria kelahiran 9 September 1967 ini hanya memerankan film laga, sekaligus menjadi bintang laga paling populer di Bollywood.
Namun, perla han Akshay pun dipercaya bermain di film komedi, film romantis, hingga akhirnya di film drama yang lebih serius. Kini, pemilik nama lengkap Rajiv Hari Om Bhatia punya banyak pekerjaan. Tak hanya aktor, dia juga produser, artis bela diri, termasuk bintang televisi.
Sepanjang karier beraktingnya yang terentang selama 25 tahun, Akshay atau biasa dipanggil Aki telah tampil pada lebih dari seratus film Hindi.
Beberapa penghargaan diraihnya, termasuk National Film Award untuk aktor terbaik atas penampilannya di Rustom dan dua penghargaan Filmfare. Box Office India telah mencatat Aki sebagai salah satu aktor paling sukses dalam sejarah bioskop India.
Pada tahun 2013 saja dia berhasil memberikan pendapatan hingga USD310 juta (Rp4,2 triliun). Lalu tahun 2017 dia memberikan keuntungan hingga USD470 juta (Rp6,4 triliun). Itu pun untuk keuntungan domestik atau di pasar India saja.
Menurut Hindustan Times, selama sepuluh tahun terakhir, Akshay telah membintangi 37 film dan hampir semuanya sukses di box office India.
Akshay mulai terjun di dunia akting pada tahun 1990-an. Awalnya dia terjun karena faktor uang yang cepat didapatnya. Namun, lama kelamaan dia mengaku jatuh cinta dengan bidang ini. Dia membintangi sejumlah film aksi seperti Mohra (1994), Main Khiladi Tu Anari (1994), Sapoot (1996), dan Angaaray (1998).
Kemudian, Akshay juga mendapatkan ketenaran dalam film komedi dan drama. Dia memperoleh pengakuan berkat perannya sebagai seorang profesor dalam film drama kejahatan dan psikologi Sangharsh (1999) serta seorang penjahat dalam Jaanwar (1999).
Sementara, penampilannya dalam film romantis seperti Dhadkan (2000), Andaaz (2003) dan Namastey London (2007), film drama seperti Waqt (2005) dan Bhool Bhulaiyaa (2007) serta film komedi Hera Pheri (2000), Mujhse Shaadi Karogi (2004), dan Garam Masala (2005), semuanya diterima dengan baik.
Kesuksesan Akshay makin menjadi pada 2007. Pada tahun itu dia membintangi empat film yang sukses secara komersial. Sementara filmfilmnya dalam beberapa tahun belakangan seperti OMG (2012), Special 26 (2012), Holiday (2014) danGabbar Is Back (2015) sangat sukses secara kualitas dan komersial.
Misalnya film Housefull 2 (2012) dan Rowdy Rathore (2012) meraup keuntungan lebih dari USD16 juta. Sementara dari Januari 2016 sampai Agustus lalu, dia telah membintangi beberapa film seperti Airlift , Housefull 3 , Rustom , Jolly LLB 2 , dan komedi satir Toilet: Ek Prem Katha (2017) yang mendudukkannya sebagai aktor sekaligus co-producer. Adapun film terbarunya yang baru dirilis pertengahan Desember lalu, yakni PadMan.
Terkenal berkat murid bela dirinya
Akshay lahir di Amritsar, India, dari pasangan ayah Hari Om Bhatia dan ibu Aruna Bhatia. Ayahnya adalah seorang perwira militer. Dia tinggal dan dibesarkan di Chandni Chowk di Delhi, kemudian pindah ke Mumbai dan tinggal di Koliwada, daerah yang didominasi Punjabi.
Ketika Akshay masih remaja, ayahnya bertanya kepadanya apa yang dia cita-citakan, dan Akshay mengung kapkan keinginannya untuk menjadi aktor. Dia mengenyam pendidikan di Sekolah Don Bosco dan mendaftarkan diri di Kolese Guru Nanak Khalsa Mumbai untuk pendidikan tinggi, namun keluar setelah setahun dan pergi ke Bangkok untuk belajar bela diri.
Setelah mendapatkan sabuk hitam Taekwondo, dia pun belajar Muay Thai sambil bekerja sebagai koki dan pelayan. Ketika kembali ke Mumbai, dia mengajar bela diri. Salah satu muridnya yang seorang fotografer melihat sosok Akshay dan tertarik untuk menjadikannya seorang model.
Akshay pun sempat menjadi model, dan tersadar bahwa penghasilannya sebagai model selama dua hari jauh lebih besar dibandingkan gaji bulanannya sebagai pengajar bela diri. Dia pun lalu memilih menjadi model. Dia lalu bekerja sebagai asisten fotografer Jayesh Sheth selama 18 bulan tanpa bayaran untuk mengumpulkan portofolio pertamanya. Ia bahkan juga sempat menjadi penari latar di berbagai film.
Setelah itu, jalan terbuka untuk Akshay di dunia film, tentunya melalui film-film laga. Begitu banyaknya aksi berbahaya yang dilakoninya di film, Akshay pun mendapat julukan sebagai “Jackie Chan”-nya India. Hingga saat ini, Akshay pun mengaku tak pernah terluka selama menjalani aksi sebagai pemeran pengganti atau aktor laga.
Pada 2008 University of Windsor menganugerahi gelar Doktor Kehormatan sebagai pengakuan atas kontribusi Akshay terhadap perfilman di India. Tahun berikutnya ia dianugerahi gelar Padma Shri oleh pemerintah India. Pada tahun 2011 Asian Awards memberi penghargaan kepadanya atas prestasi yang luar biasa di dunia perfilman. (Susi Susanti)
(nfl)