Jimmy Choo Upaya untuk Berinovasi

Minggu, 15 April 2018 - 13:33 WIB
Jimmy Choo Upaya untuk...
Jimmy Choo Upaya untuk Berinovasi
A A A
DALAM perjalanan kariernya, Jimmy Choo harus melakukan penjualan saham dan akuisisi untuk mempertahankan bisnisnya.

Hal ini juga dilakukan untuk menciptakan inovasi produk bagi konsumennya di dunia fashion. Pada April 2001 Jimmy menjual 50% sahamnya kepada JAB Holding, retail barang mewah asal Hong Kong seharga 10 juta poundsterling (Rp190 miliar).

Sejak itu Jimmy berkonsentrasi pada karya inovasinya di bidang Jimmy Choo Couture. Sepatu mewah couture ini diproduksi di bawah lisensi dari Jimmy Choo Ltd. Garis Jimmy Choo London, juga dikenal sebagai Jimmy Choo Ready-To-Wear atau, hanya, Jimmy Choo, berada di bawah pengawasan Tamara Mellon. Garis ready-to-wear telah diperluas untuk memproduksi tas mewah.

Pada 25 Juli 2017 lalu Jimmy Choo telah diakuisisi oleh perusahaan rumah mode Michael Kors. Transaksi ini senilai USD1,2 miliar (Rp16 triliun). Michael Kors, selaku honorary chairman dan chief creative officer, menyatakan bahwa pihaknya mengagumi gaya glamor dan desain Jimmy Choo.

“Kami menantikan kedatangan tim Jimmy Choo ke dalam kelompok merek luxury kami,” ujarnya seperti yang dilansir dari Forbes.com.

Sementara itu, menurut Chief Executife Officer Jimmy Choo Pierre Denis, kedua perusahaan ini mempunyai visi dan gayabrand fashion yang senada.

Karena itu, kerja sama kedua brand ini sangat dinanti-nantikan olehnya. Denis meyakini bahwa ke depannya kerja sama ini akan menghasilkan lebih banyak inovasi untuk konsumennya di dunia fashion.

Adapun menurut analis Euromonitor International, Pedro Aguilar, mengatakan bahwa Jimmy Choo secara khusus mendapat keuntungan dari ekspansi ke desainer sepatu laki-laki.

“Penjualan retail sepatu laki-laki high-end telah melampaui produk yang sebanding untuk perempuan dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Aguilar.

Aguilar menuturkan, ada beberapa keuntungan bagi Jimmy Choo setelah diakuisisi Michael Kors. Salah satunya adalah menaikkan penjualan sebanyak USD1 miliar (Rp13 triliun). Kedua label ini juga dapat lebih banyak terekspos ke pasar global serta melebarkan eksistensi, khususnya dalam bidang sepatu berdesain mewah.

Pendiri dari Jimmy Choo, Tamara Mellon dan Jimmy Choo sendiri, dinyatakan saat ini tidak memiliki andil untuk brand sepatu yang sudah keduanya besarkan.

Setelah diakuisisi oleh Michael Kors, Jimmy Choo akan kembali dilanjutkan oleh tim manajemennya saat ini, termasuk CEO Pierre Denis, dan keponakan Jimmy, Sandra Choi. Sandra menjabat sebagai creative leadership setelah posisi tersebut ditinggalkan oleh Tamara Mellon. (Dwi Nur Ratnaningsih)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8981 seconds (0.1#10.140)