Sebelum Aktivitas Usai Libur Panjang, Tubuh Butuh Adaptasi
A
A
A
LEPAS libur panjang, tubuh harus kembali beradaptasi dengan kondisi semula. Masalahnya, untuk kembali memulai rutinitas seperti sedia kala tidaklah mudah.
Apalagi, lepas libur Lebaran, libur sekolah masih berjalan hingga pertengahan Juli. Tak ayal, suasana hati ketika kembali bekerja menjadi berubah, termasuk kebiasaan selama liburan panjang. Di antaranya, tidur larut malam, bangun lebih siang, sering mengonsumsi junk food atau camilan, ditambah jarang berolahraga yang menjadi gaya hidup baru kita. Edward Yong, konsultan kesehatan, berbagi beberapa tips yang dapat membantu memulihkan tubuh dari kelelahan setelah libur panjang dan siap memulai hari-hari produktif lagi.
“Penting sekali bagi kita mengembalikan kebugaran tubuh sebelum memulai bekerja dan beraktivitas kembali. Optimalnya, sediakan setidaknya 24 jam sebelum memulai hari pertama bekerja,” ujar Edward. Kenyataannya, setelah libur panjang, kita sering merasa lelah dan enggan beraktivitas, sekalipun aktivitas kecil yang belum memadat pada pekan pertama bekerja. Hal ini lumrah yang dikenal sebagai jet lag sosial, karena selama liburan, pola dan gaya hidup kita berubah. Kondisi ini membuat tubuh melawan ritme dan membutuhkan waktu beberapa hari untuk beradaptasi dan kembali normal. Edward menyarankan, hal pertama yang harus dilaku - kan adalah mengatur ulang pikiran dengan mengatakan bahwa liburan sudah usai.
“Anda bisa melakukan meditasi atau mengikuti kelas yoga sebagai cara alami untuk menenangkan tubuh dan perlahan mengembalikan mood untuk kembali bekerja,” kata Edward. Menenangkan pikiran melalui yoga dan meditasi juga membantu memacu tingkat produksi hormon serotonin (hormon kebahagiaan) dalam tubuh kita. Kalau Anda bukan tipe orang yang biasa melakukan yoga, cobalah cara lain untuk berolahraga, seperti berjalan kaki jarak jauh atau mengikuti kelas dance sebagai alternatif. Dengan berolahraga, otak akan melepaskan hormon endorfin serta dapat membuat otot menjadi rileks dan menurunkan tekanan pada tubuh.
Setelah kembali dari perjalanan panjang liburan atau mudik dari kampung halaman atau mengalami kepadatan musim liburan, sangat penting untuk mengembalikan kebugaran dan menghadiahi tubuh dengan tidur yang berkualitas. Edward menyebutkan, ada tiga elemen dalam tidur yang berkualitas, yaitu durasi, kontinuitas, dan tingkat kenyenyakan. Untuk mengoptimalkan ketiga elemen tersebut, individu harus mempertimbangkan kenyamanan yang sangat berkaitan dengan kualitas tempat tidur atau matras tidur.
Edward menyarankan untuk menggunakan peralatan tidur yang kondusif dan mulai menggunakan matras yang baik dengan sifat peremajaan, sebuah matras tidur dengan terapi potensial elektrik dengan tingkat kenyamanan tertinggi. Dengan matras ini, tubuh pun dapat memperbaiki dirinya sendiri. Dr Maki Takada dari Universitas Toho, Jepang, yang merupakan doktor kimia, mengatakan bahwa ion negatif pada terapi potensial elektrik memiliki pengaruh yang sempurna untuk cairan tubuh serta sel dan saraf. Ketika tubuh sedang berada dalam jangkauan elektrik negatif, ion kalsium dan ion sodium dalam peredaran darah pada tubuh akan meningkat sehingga dapat memurnikan tubuh kembali dan mengubah ion kalsium dan ion sodium menjadi alkalin ringan.
Selain berolahraga dan meningkatkan kualitas tidur, Edward juga mengingatkan pentingnya asupan nutrisi yang cukup. Sebagai seorang konsultan kesehatan alami, Edward selalu menekankan pentingnya diet alami untuk memenuhi kebutuhan tubuh dan menangkal gejala depresi. “Beberapa pasien saya mengalami kecemasan sebelum liburan berakhir dan hal itu merupakan akar dari insomnia yang pastinya memengaruhi mood pada hari pertama kembali bekerja,” ungkapnya. Kacangkacangan, buncis, dan bijibijian yang kaya akan vitamin B sangat baik dikonsumsi karena mempunyai dampak menenangkan tubuh, meningkatkan mood , dan membantu mengurangi kecemasan.
Apalagi, lepas libur Lebaran, libur sekolah masih berjalan hingga pertengahan Juli. Tak ayal, suasana hati ketika kembali bekerja menjadi berubah, termasuk kebiasaan selama liburan panjang. Di antaranya, tidur larut malam, bangun lebih siang, sering mengonsumsi junk food atau camilan, ditambah jarang berolahraga yang menjadi gaya hidup baru kita. Edward Yong, konsultan kesehatan, berbagi beberapa tips yang dapat membantu memulihkan tubuh dari kelelahan setelah libur panjang dan siap memulai hari-hari produktif lagi.
“Penting sekali bagi kita mengembalikan kebugaran tubuh sebelum memulai bekerja dan beraktivitas kembali. Optimalnya, sediakan setidaknya 24 jam sebelum memulai hari pertama bekerja,” ujar Edward. Kenyataannya, setelah libur panjang, kita sering merasa lelah dan enggan beraktivitas, sekalipun aktivitas kecil yang belum memadat pada pekan pertama bekerja. Hal ini lumrah yang dikenal sebagai jet lag sosial, karena selama liburan, pola dan gaya hidup kita berubah. Kondisi ini membuat tubuh melawan ritme dan membutuhkan waktu beberapa hari untuk beradaptasi dan kembali normal. Edward menyarankan, hal pertama yang harus dilaku - kan adalah mengatur ulang pikiran dengan mengatakan bahwa liburan sudah usai.
“Anda bisa melakukan meditasi atau mengikuti kelas yoga sebagai cara alami untuk menenangkan tubuh dan perlahan mengembalikan mood untuk kembali bekerja,” kata Edward. Menenangkan pikiran melalui yoga dan meditasi juga membantu memacu tingkat produksi hormon serotonin (hormon kebahagiaan) dalam tubuh kita. Kalau Anda bukan tipe orang yang biasa melakukan yoga, cobalah cara lain untuk berolahraga, seperti berjalan kaki jarak jauh atau mengikuti kelas dance sebagai alternatif. Dengan berolahraga, otak akan melepaskan hormon endorfin serta dapat membuat otot menjadi rileks dan menurunkan tekanan pada tubuh.
Setelah kembali dari perjalanan panjang liburan atau mudik dari kampung halaman atau mengalami kepadatan musim liburan, sangat penting untuk mengembalikan kebugaran dan menghadiahi tubuh dengan tidur yang berkualitas. Edward menyebutkan, ada tiga elemen dalam tidur yang berkualitas, yaitu durasi, kontinuitas, dan tingkat kenyenyakan. Untuk mengoptimalkan ketiga elemen tersebut, individu harus mempertimbangkan kenyamanan yang sangat berkaitan dengan kualitas tempat tidur atau matras tidur.
Edward menyarankan untuk menggunakan peralatan tidur yang kondusif dan mulai menggunakan matras yang baik dengan sifat peremajaan, sebuah matras tidur dengan terapi potensial elektrik dengan tingkat kenyamanan tertinggi. Dengan matras ini, tubuh pun dapat memperbaiki dirinya sendiri. Dr Maki Takada dari Universitas Toho, Jepang, yang merupakan doktor kimia, mengatakan bahwa ion negatif pada terapi potensial elektrik memiliki pengaruh yang sempurna untuk cairan tubuh serta sel dan saraf. Ketika tubuh sedang berada dalam jangkauan elektrik negatif, ion kalsium dan ion sodium dalam peredaran darah pada tubuh akan meningkat sehingga dapat memurnikan tubuh kembali dan mengubah ion kalsium dan ion sodium menjadi alkalin ringan.
Selain berolahraga dan meningkatkan kualitas tidur, Edward juga mengingatkan pentingnya asupan nutrisi yang cukup. Sebagai seorang konsultan kesehatan alami, Edward selalu menekankan pentingnya diet alami untuk memenuhi kebutuhan tubuh dan menangkal gejala depresi. “Beberapa pasien saya mengalami kecemasan sebelum liburan berakhir dan hal itu merupakan akar dari insomnia yang pastinya memengaruhi mood pada hari pertama kembali bekerja,” ungkapnya. Kacangkacangan, buncis, dan bijibijian yang kaya akan vitamin B sangat baik dikonsumsi karena mempunyai dampak menenangkan tubuh, meningkatkan mood , dan membantu mengurangi kecemasan.
(don)