Menciptakan Pemenang Masa Depan dengan Teater

Minggu, 04 November 2018 - 12:08 WIB
Menciptakan Pemenang...
Menciptakan Pemenang Masa Depan dengan Teater
A A A
Pertunjukan seni, salah satunya teater, adalah cara sangat menarik bagi anak untuk membangun keberanian dan mengekspresikan diri.

Panggung teater juga akan mengembangkan imajinasi anak, memperluas wawasan, serta memicu kreativitas sehingga diharapkan nantinya anak mampu menemukan potensi diri mereka seutuhnya.

Lebih dari 1.000 anak tampil menghibur dalam ajang Rockstar Gym Annual Recital 2018 bertema “The Magic Of Friendship” (kids) dan “Seasons Of Love (teens)” yang dipentaskan di Gedung Pusat Perfilman Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada Sabtu (3/11).

Anak-anak yang berasal dari berbagai cabang Rockstar Gym di wilayah Jabodetabek ini tampil sangat menghibur dan menggemaskan. Melalui kepolosan akting mereka mampu memainkan drama musikal yang dikemas dengan beragam performance yang dibalut dengan tata panggung dan multimedia yang apik.

Setiap tahunnya, Rockstar Gym memang selalu mempersembahkan acara resital, sebuah pertunjukan seni drama musikal sarat makna yang menggabungkan berbagai bakat seni mulai dari tarian, nyanyian, drama, hingga cheerleading .

Aksi luar biasa anak-anak mulai dari usia 4 sampai dengan 18 tahun ini selalu mendapat respons positif penonton yang hadir, terutama orang tua dan keluarga. Ridwan Fauzi selaku Artistic Director pertunjukan mengatakan, untuk pementasan kali ini dibagi empat sesi dalam dua kategori usia 4-7 tahun dan 6-16 tahun.

Konsep teater yang mengangkat “Little Ponny The Magic of Friendship” di mana kisahnya sarat dengan pesan moral anak-anak untuk menyadari bahwa kekuatan persahabatan di atas segalanya.

Dengan persahabatan, mereka juga bisa menyelesaikan semua rintangan dan permasalahan yang terjadi dalam setiap scene yang dihadirkan. Coach Ipit, sapaan akrabnya, yang sudah setia mendampingi sejak tahun pertama pementasan ini mengatakan, untuk pertunjukan drama musikal bagi kategori anak usia 6-16 tahun, berkisah seorang remaja yang melewati empat musim, yang di setiap musimnya punya makna dan pesan masing-masing kepada dunia.

Tema Ponny sengaja diangkat karena tren di kalangan anak-anak, ceritanya bagus dan gampang diserap. “Jadi, anak-anak lebih mudah menjalankan ceritanya. Fantasinya sudah dapat, filmnya sudah ada dulu, tinggal kita bikin sebagai reality dalam dunia manusia," ujar Coach Ipit.

Jadi, medium film masuk ke dalam teater. Garis besar cerita tentang enam main character Little Ponny yang melewati segala rintangan dan tantangan di tengah konflik. "Di mana, salah satu dari mereka harus ada pertentangan, namun kembali dipertemukan karena mereka menyadari bahwa persahabatan di atas segalanya," tambahnya.

Untuk persiapan pementasan kali ini, ujar Coach Ipit, berlangsung sekitar 3,5 bulan, meliputi latihan fisik, vokal, akting, dan dance . Cuma dia mengakui kesulitan melatih anak-anak usia 4-6 tahun ini.

“Kadang mereka gak fokus, maunya main, dan itu hal menantang buat kita. Tapi, karena mereka sudah terlibat gak cuma sekali ini, jadi mereka tetap tahu apa yang harus dilakukan. Dan, untuk anak-anak kecil ini kita kasih fantasi di atas stage, ada castle .

Dikasih daya imajinasi mereka bisa tampil di castle yang bagus, panggung gede, lighting spektakuler. Jadi harus bagus,” tuturnya. Coach Ipit mengaku, untuk di Indonesia, pementasan merupakan yang pertama kali, terlebih totally pemain teater dan pengisi acara usianya rata-rata 4-7 tahun.

“Apalagi temanya imajinatif. Anak-anak pengen pakai wig baju seperti princess. Pengen merasakan seperti little ponny. Dan tak menutup kemungkinan tahun berikut angkat cerita tradisional Indonesia,” sebutnya.

Pria yang bekerja sama dengan Ari Tulang menggarap Gita Cinta Musikal ini menilai, panggung teater sebagai upaya mengembangkan motorik anak-anak. Untuk pencarian bakatnya, anak usia 4-7 tahun lebih mudah ketimbang yang kategori remaja.

“Bisa dibilang, talenta sudah ada dalam diri mereka. Mereka sudah bertalenta sejak lahir. Cuma bagaimana bisa olah kemampuan agar bisa eksplore lagi kemampuan masing-masing,” tukasnya seraya berharap anak-anak bisa terus mengembangkan bakat lebih jauh lagi dalam kehidupan nyata kelak.

Founder Rockstar Gym Kids & Teen Jenny Hartono mengatakan, event resital kali ini merupakan tahun kelima yang digelar Rockstar Gym Kids & Teen. Sebagai sebuah pusat pendidikan jasmani khusus untuk anak-anak dan remaja, pihaknya sangat bangga dapat kembali mempersembahkan event yang sangat penting bagi pengembangan minat, bakat, dan talenta anak-anak.

Pementasan resital tidak hanya melibatkan anakanak, juga sejumlah instruktur yang sehari-hari mengajar di kelas-kelas pusat kebugaran tersebut. “Sesuai temanya, annual recital tahun ini memperlihatkan bahwa kerja keras dalam tim yang solid mampu menciptakan tim impian yang dapat mewujudkan pertunjukan yang menawan dan fantastis,” katanya.

Melalui pementasan rutin tahunan ini, anak-anak juga diajarkan membangun rasa tanggung jawab, kerja sama, persahabatan, toleransi dan pemahaman, serta bagaimana sikap mereka memengaruhi orang lain.

Lebih dari itu, mereka juga membentuk berbagai karakter penting untuk menjadi “Pemenang Masa Depan”, memiliki daya tahan, daya juang, ketekunan, disiplin, dan kerja keras.

“Sesuai dengan misi Rockstar Gym untuk menciptakan ‘Para Pemenang Masa Depan’, kami percaya bahwa resital pada akhirnya akan memberikan kesempatan bagi anakanak didik kami untuk merasakan rasa sukses dan pencapaian, sebuah bagian penting dalam terbentuknya para pemenang,” ujarnya.

Jenny juga berharap, resital akan terus menggelorakan semangat anak-anak Indonesia untuk berprestasi dan mengembangkan talenta yang ada dalam diri mereka masing-masing. Rockstar Gym bukan hanya pusat kebugaran dan tempat bermain yang asyik buat anak-anak.

Pusat kebugaran yang sudah membuka cabang di Kuala Lumpur ini juga memiliki event tahunan yang mengasah kemampuan serta talenta siswanya. “Kami berterima kasih kepada para orang tua yang mempercayakan anak-anaknya kepada kami.

Orang tua luar biasa yang paham betul pentingnya investasi dalam bentuk waktu, energi, uang, disiplin, dan dukungan emosional, yang diperlukan untuk membesarkan para pemenang. Bagi kami, setiap anak adalah unik. Semoga resital ini dapat menjadi kenangan indah bagi setiap anak didik kami,” harapnya.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1318 seconds (0.1#10.140)