Whitesnake Siapkan Album Baru dan Tur Dunia
A
A
A
MIDDLESBROUGH - Grup musik rock legendaris dari Inggris, Whitesnake masih belum kehilangan tajinya. Band yang dimotori David Coverdale ini bakal merilis album baru sekaligus tur dunianya pada tahun depan.
Band yang berdiri sejak David Coverdale hengkang dari Deep Purple pada 1978 ini berencana untuk melepas album ke-13 bertajuk "Flesh & Blood" pada Mei 2019. Namun, mereka sudah akan melakoni tur dunia sejak pertengahan April, sementara video klip single "Shut Up & Kiss Me" akan beredar awal 2019.
"Kami benar-benar bersemangat dan berharap untuk bermain di seluruh dunia pada 2019 terkait apa yang akan menjadi perayaan lanjutan dari 40 tahun Whitesnake," ucap David Coverdale di laman resmi whitesnake.com.
"Saya merasa terhormat dan bersyukur telah melakukan tur ke dunia luar biasa yang kami bagikan ini, selama lebih dari 40 tahun, merayakan dan menikmati momen tak terlupakan bersama jutaan orang, semuanya telah bergabung dengan saya dalam perjalanan yang menakjubkan ini," ucapnya lagi.
"Saya benar-benar menyukai pengalaman bersama dan mencintai pekerjaan saya dan akan selalu seperti itu... Lebih dari empat dekade menyenangkan reptilian! Terima kasih!" sambung vokalis berusia 67 tahun itu.
Dalam program "Trunk Nation" di SiriusXM, Coverdale mengutarakan bahwa "Flesh & Blood" akan menjadi album terbaik Whitesnake. "Saya paham itu hal yang klise, tapi saya tahu apa yang saya bicarakan. Saya harus melakukannya setelah hampir 50 tahun," tukasnya.
Terdapat hal yang istimewa dalam album baru Whitesnake ini. Ya, David Coverdale akhirnya untuk kali pertama menulis lagu bersama dengan sang gitaris Reb Beach dan Joel Hoekstra. "Anggota paling lama dari Whitesnake, Reb Beach, dia dan saya tidak pernah menulis bersama sampai proyek ini," kata Coverdale.
"Jadi ini urusan keluarga. Benar-benar keren. Saya sangat senang mendengarnya," imbuh David Coverdale.
David Coverdale juga menceritakan sedikit pengalaman terkait penggarapan album baru ini. Dia sempat memberhentikan sementara sesi rekaman, karena menunggu pulih dari penyakit yang dialaminya tahun lalu. "Saya menderita flu H3 yang mengerikan, yang membuat saya istirahat, kira-kira, sekitar enam minggu sebelum saya mulai merasa seperti diri saya lagi," katanya.
Band yang berdiri sejak David Coverdale hengkang dari Deep Purple pada 1978 ini berencana untuk melepas album ke-13 bertajuk "Flesh & Blood" pada Mei 2019. Namun, mereka sudah akan melakoni tur dunia sejak pertengahan April, sementara video klip single "Shut Up & Kiss Me" akan beredar awal 2019.
"Kami benar-benar bersemangat dan berharap untuk bermain di seluruh dunia pada 2019 terkait apa yang akan menjadi perayaan lanjutan dari 40 tahun Whitesnake," ucap David Coverdale di laman resmi whitesnake.com.
"Saya merasa terhormat dan bersyukur telah melakukan tur ke dunia luar biasa yang kami bagikan ini, selama lebih dari 40 tahun, merayakan dan menikmati momen tak terlupakan bersama jutaan orang, semuanya telah bergabung dengan saya dalam perjalanan yang menakjubkan ini," ucapnya lagi.
"Saya benar-benar menyukai pengalaman bersama dan mencintai pekerjaan saya dan akan selalu seperti itu... Lebih dari empat dekade menyenangkan reptilian! Terima kasih!" sambung vokalis berusia 67 tahun itu.
Dalam program "Trunk Nation" di SiriusXM, Coverdale mengutarakan bahwa "Flesh & Blood" akan menjadi album terbaik Whitesnake. "Saya paham itu hal yang klise, tapi saya tahu apa yang saya bicarakan. Saya harus melakukannya setelah hampir 50 tahun," tukasnya.
Terdapat hal yang istimewa dalam album baru Whitesnake ini. Ya, David Coverdale akhirnya untuk kali pertama menulis lagu bersama dengan sang gitaris Reb Beach dan Joel Hoekstra. "Anggota paling lama dari Whitesnake, Reb Beach, dia dan saya tidak pernah menulis bersama sampai proyek ini," kata Coverdale.
"Jadi ini urusan keluarga. Benar-benar keren. Saya sangat senang mendengarnya," imbuh David Coverdale.
David Coverdale juga menceritakan sedikit pengalaman terkait penggarapan album baru ini. Dia sempat memberhentikan sementara sesi rekaman, karena menunggu pulih dari penyakit yang dialaminya tahun lalu. "Saya menderita flu H3 yang mengerikan, yang membuat saya istirahat, kira-kira, sekitar enam minggu sebelum saya mulai merasa seperti diri saya lagi," katanya.
(nug)