Gandeng Penyanyi Muda, Hedi Yunus Rangkul Penikmat Musik Milenial
A
A
A
JAKARTA - Lebih dari tiga dekade mengarungi industri musik Tanah Air, Hedi Yunus masih mantap menancapkan kukunya di belantika musik. Terbaru, penyanyi kelahiran Bandung, 24 Agustus 1968 itu melepas album "Hedi Yunus Greatest Hits" yang sudah bisa dinikmati sejak Desember tahun lalu.
Dalam album "Greatest Hits" yang berisi 12 lagu tersebut, Hedi bukan hanya menyanyikan kembali tembang lawasnya yang diaransemen kekinian, namun juga menyelipkan sejumlah lagu baru. "Jadi semua lagu saya nyanyikan ulang. Termasuk hits 'Suratku', 'Prahara Cinta', 'Sebatas Mimpi' dan banyak lagi," tukas Hedi.
Dengan melibatkan sejumlah arranger papan atas, seperti Yovie Widianto, Andi Rianto, Tohpati, Ifa Fachir, Yudhistira Arianto dan Andezzz, racikan musik di album ini cukup terasa aroma kekiniannya, sehingga terangkul juga penikmat musik generasi milenial.
Selama penggarapan hampir dua tahun, ternyata Hedi Yunus Greatest Hits tidak saja melibatkan arranger papan atas, tetapi terdapat pula tiga penyanyi bertalenta, sebut saja Dudy Oris, Brianna Simorangkir dan Sara Fajira, yang sukses menyabet penghargaan Best New Artist dalam Anugerah Planet Muzik di Singapura. Dengan demikian, album ini merekatkan antara kebesaran masa lalu, masa kini dan gemilangnya masa depan.
Sang produser, Seno M. Hardjo mengutarakan bahwa Hedi terus mengaktualisasi diri adalah sebuah kekinian. "Album ini memperagakan genre musik electronic dance music (EDM), ballads hingga live orchestra. Hasilnya album ini memang layak koleksi. Kami menghadirkan sesi live chamber orchestra dalam beberapa komposisi, untuk mencapai nuansa harmoni dan kemegahan lagu," jelas Seno.
Ketika meluncurkan album baru ini secara resmi di Atrium Plaza Semanggi, Jakarta, Senin (8/4), Hedi memanjatkan puji syukur. Menurutnya, ini merupakan rezeki yang luar biasa dari Allah lewat Target Pop, yang berkenan memproduksi album "Hedi Yunus Greatest Hits".
"Alhamdulillah ini rezeki. Sekitar dua tahun yang lalu, ada DM (direct mesage/pesan langsung) lewat Twitter, padahal saya sendiri jarang main Twitter. Saat ketemu pertama, awalnya mau bikin single buat kompilasi almarhum Dian PP (Pramana Poetra), tapi akhinya malah ditawari bikin album," terang salah satu vokalis Kahitna.
Saat mengetahui ditawari membuat album, Hedi sempat terkejut dan merasa tidak percaya. "Saya, 'Hah, yang benar?', soalnya bikin album butuh biaya yang enggak sedikit kan," tandas Hedi.
Lamanya proses pembuatan album yang memakan waktu hampir dua tahun, Hedi mengungkapkan jika itu disebabkan proyeknya sempat tersendat-sendat karena beberapa hal. Salah satunya adalah adanya konser bersama Kahitan hampir di tiap bulan.
Sementara itu, selain diedarkan melalui outlet KFC secara regional, track-track yang berada di dalam "Hedi Yunus Greatest Hits" juga bisa dinikmati melalui platform music digital, seperti Spotify, Joox, Apple Music dan lainnya. Bahkan, lagu "Jika" yang duet bersama Sara Fajira sudah hampir menyentuh 1.000.000 pendengar.
Dalam album "Greatest Hits" yang berisi 12 lagu tersebut, Hedi bukan hanya menyanyikan kembali tembang lawasnya yang diaransemen kekinian, namun juga menyelipkan sejumlah lagu baru. "Jadi semua lagu saya nyanyikan ulang. Termasuk hits 'Suratku', 'Prahara Cinta', 'Sebatas Mimpi' dan banyak lagi," tukas Hedi.
Dengan melibatkan sejumlah arranger papan atas, seperti Yovie Widianto, Andi Rianto, Tohpati, Ifa Fachir, Yudhistira Arianto dan Andezzz, racikan musik di album ini cukup terasa aroma kekiniannya, sehingga terangkul juga penikmat musik generasi milenial.
Selama penggarapan hampir dua tahun, ternyata Hedi Yunus Greatest Hits tidak saja melibatkan arranger papan atas, tetapi terdapat pula tiga penyanyi bertalenta, sebut saja Dudy Oris, Brianna Simorangkir dan Sara Fajira, yang sukses menyabet penghargaan Best New Artist dalam Anugerah Planet Muzik di Singapura. Dengan demikian, album ini merekatkan antara kebesaran masa lalu, masa kini dan gemilangnya masa depan.
Sang produser, Seno M. Hardjo mengutarakan bahwa Hedi terus mengaktualisasi diri adalah sebuah kekinian. "Album ini memperagakan genre musik electronic dance music (EDM), ballads hingga live orchestra. Hasilnya album ini memang layak koleksi. Kami menghadirkan sesi live chamber orchestra dalam beberapa komposisi, untuk mencapai nuansa harmoni dan kemegahan lagu," jelas Seno.
Ketika meluncurkan album baru ini secara resmi di Atrium Plaza Semanggi, Jakarta, Senin (8/4), Hedi memanjatkan puji syukur. Menurutnya, ini merupakan rezeki yang luar biasa dari Allah lewat Target Pop, yang berkenan memproduksi album "Hedi Yunus Greatest Hits".
"Alhamdulillah ini rezeki. Sekitar dua tahun yang lalu, ada DM (direct mesage/pesan langsung) lewat Twitter, padahal saya sendiri jarang main Twitter. Saat ketemu pertama, awalnya mau bikin single buat kompilasi almarhum Dian PP (Pramana Poetra), tapi akhinya malah ditawari bikin album," terang salah satu vokalis Kahitna.
Saat mengetahui ditawari membuat album, Hedi sempat terkejut dan merasa tidak percaya. "Saya, 'Hah, yang benar?', soalnya bikin album butuh biaya yang enggak sedikit kan," tandas Hedi.
Lamanya proses pembuatan album yang memakan waktu hampir dua tahun, Hedi mengungkapkan jika itu disebabkan proyeknya sempat tersendat-sendat karena beberapa hal. Salah satunya adalah adanya konser bersama Kahitan hampir di tiap bulan.
Sementara itu, selain diedarkan melalui outlet KFC secara regional, track-track yang berada di dalam "Hedi Yunus Greatest Hits" juga bisa dinikmati melalui platform music digital, seperti Spotify, Joox, Apple Music dan lainnya. Bahkan, lagu "Jika" yang duet bersama Sara Fajira sudah hampir menyentuh 1.000.000 pendengar.
(nug)