Helen Sparingga Lepas Kerinduan Melalui Jangan Beri Aku Rindu
A
A
A
JAKARTA - Usia yang sudah tidak muda tampaknya bukan menjadi halangan buat penyanyi lawas Helen Sparingga untuk terus berkarya. Penyanyi berusia 65 tahun itu masih mampu membuktikan dirinya dengan merilis album baru bertajuk Jangan Beri Aku Rindu di bawah bendera JK Records.
Album tersebut tentu terasa sangat istimewa bagi para penggemar musik, khususnya lagu jadul dan fans Helen Sparingga. Pasalnya, Jangan Beri Aku Rindu menjadi pelepas rindu Helen setelah 27 tahun tidak pernah lagi merilis album -album terakhir Romo Ono Maling (1992)-.
Album Jangan Beri Aku Rindu juga secara khusus disiapkan untuk pecinta lagu "Jeka" dan generasi yang lebih muda. Hal tersebut terdengar dari aransemen lagu di album ini yang memadukan nuansa musik khas Jeka dengan sentuhan musik kekinian.
"Pastinya ini surprise banget buat aku dan enggak nyangka lagu lama akhirnya bisa dirilis di tahun ini. Ini suatu kebangaan pastinya, terlebih cover-nya juga sangat berbeda. Aku terima kasih sekali dengan Pak Nyo (produser Leonard Kristianto)," ujar Helen dalam keterangan resmi yang diterima SINDO, Selasa (27/8).
Bersamaan dengan munculnya album Jangan Beri Aku Rindu, Irene Mus Mulyadi, putri sulung Helen Sparingga dan mendiang Mus Mulyadi, juga meluncurkan dua single lagu keroncong Rangkaian Melati dan Dinda Bestari.
Kemampuan Irene menyanyi keroncong ini ditemukan JK Records ketika dia kembali ke Indonesia dalam rangka mengantar mendiang sang Ayah ke peristirahatan terakhir. Ketika bertemu Irene, Leonard Kristianto mengajukan tawaran untuk menyanyi satu dua lagu. Dan ini disambut baik oleh Irene.
"Terima kasih pada Pak Nyo bisa dikasih kesempatan rekaman lagu keroncong, apalagi bisa duet dengan papa saya. Saya juga enggak nyangka bisa duet dengan papa dalam satu musik yang baru, walaupun papa sudah meninggal. Dan ini buat saya speechless," terang Irene yang saat take vocal menangis hingga mengeluarkan air mata.
Album tersebut tentu terasa sangat istimewa bagi para penggemar musik, khususnya lagu jadul dan fans Helen Sparingga. Pasalnya, Jangan Beri Aku Rindu menjadi pelepas rindu Helen setelah 27 tahun tidak pernah lagi merilis album -album terakhir Romo Ono Maling (1992)-.
Album Jangan Beri Aku Rindu juga secara khusus disiapkan untuk pecinta lagu "Jeka" dan generasi yang lebih muda. Hal tersebut terdengar dari aransemen lagu di album ini yang memadukan nuansa musik khas Jeka dengan sentuhan musik kekinian.
"Pastinya ini surprise banget buat aku dan enggak nyangka lagu lama akhirnya bisa dirilis di tahun ini. Ini suatu kebangaan pastinya, terlebih cover-nya juga sangat berbeda. Aku terima kasih sekali dengan Pak Nyo (produser Leonard Kristianto)," ujar Helen dalam keterangan resmi yang diterima SINDO, Selasa (27/8).
Bersamaan dengan munculnya album Jangan Beri Aku Rindu, Irene Mus Mulyadi, putri sulung Helen Sparingga dan mendiang Mus Mulyadi, juga meluncurkan dua single lagu keroncong Rangkaian Melati dan Dinda Bestari.
Kemampuan Irene menyanyi keroncong ini ditemukan JK Records ketika dia kembali ke Indonesia dalam rangka mengantar mendiang sang Ayah ke peristirahatan terakhir. Ketika bertemu Irene, Leonard Kristianto mengajukan tawaran untuk menyanyi satu dua lagu. Dan ini disambut baik oleh Irene.
"Terima kasih pada Pak Nyo bisa dikasih kesempatan rekaman lagu keroncong, apalagi bisa duet dengan papa saya. Saya juga enggak nyangka bisa duet dengan papa dalam satu musik yang baru, walaupun papa sudah meninggal. Dan ini buat saya speechless," terang Irene yang saat take vocal menangis hingga mengeluarkan air mata.
(nug)