Tuai Respons Positif, Ryo Damara Ingin Lagunya Bisa Dinyanyikan di Gang-Gang
A
A
A
JAKARTA - November tahun lalu, penyanyi Ryo Domara telah merilis single Goyang Gak Umum. Penyanyi asal Semarang itu berharap lagunya bisa dinyanyikan sampai ke setiap gang rumah. Dengan menggunakan gendang dan gitar, dia ingin karya-karyanya bisa menghibur dan memberikan kebahagiaan masyarakat luas, khususnya penikmat musik Indonesia.
"Gue lagi ke rumah temen lihat di ujung sana gitu, mereka pegang gitar sama kendang. Asyik banget. Gue pangin banget lagu dinyanyiin sama mereka. Aku pengin bawain lagu aku sampai ke gang," kata Ryo Domara saat berkunjung ke Gedung Sindo, Jakarta, Kamis (16/1).
Agar benar-benar bisa menghibur banyak orang, solois yang juga berprofesi sebagai guru itu membuat setiap karyanya dengan sungguh-sungguh. Ryo memikirkan setiap detail dan unsur dari lagunya dengan cara menjalani ritual berupa karantina 1 tahun dan tidak banyak berhubungan dengan orang lain.
"Ritual khusus diisolasi sama manajemen hampir 1 tahun. Sisanya sendiri dipegangin gitar. Lu bikin lagu dan diem. Di kamar. Kadang temen dateng dan pulang, enggak boleh ngomong sama aku," ungkapnya.
Sementara itu, Ryo bersyukur single Goyang Gak Umum mendapat respons yang baik. Di sisi lain, meski keluar dari zona nyaman dan mengusung genre dangdut rock, kini Ryo kembali dikenal banyak orang setelah sebelumnya sukses dengan lagu Hilangnya Seorang Gadis bersama Erwin Gutawa.
"Ini kesempatan terakhir aku di industri. Regenerasi selalu ada. Aku rasa sudah dikasih kesempatan kemarin. Ini kesempatan terakhir aku keluar dari zona nyaman dan alhamdulillah responsnya baik. Orang sudah pada notice," kata dia.
"Ini jawaban doaku, rezekiku. Selama ini aku berdoa pengin punya album dan kejawab. Akhirnya, kalau Allah kasih rezeki sudah enggak akan kebendung," katanya lagi.
"Gue lagi ke rumah temen lihat di ujung sana gitu, mereka pegang gitar sama kendang. Asyik banget. Gue pangin banget lagu dinyanyiin sama mereka. Aku pengin bawain lagu aku sampai ke gang," kata Ryo Domara saat berkunjung ke Gedung Sindo, Jakarta, Kamis (16/1).
Agar benar-benar bisa menghibur banyak orang, solois yang juga berprofesi sebagai guru itu membuat setiap karyanya dengan sungguh-sungguh. Ryo memikirkan setiap detail dan unsur dari lagunya dengan cara menjalani ritual berupa karantina 1 tahun dan tidak banyak berhubungan dengan orang lain.
"Ritual khusus diisolasi sama manajemen hampir 1 tahun. Sisanya sendiri dipegangin gitar. Lu bikin lagu dan diem. Di kamar. Kadang temen dateng dan pulang, enggak boleh ngomong sama aku," ungkapnya.
Sementara itu, Ryo bersyukur single Goyang Gak Umum mendapat respons yang baik. Di sisi lain, meski keluar dari zona nyaman dan mengusung genre dangdut rock, kini Ryo kembali dikenal banyak orang setelah sebelumnya sukses dengan lagu Hilangnya Seorang Gadis bersama Erwin Gutawa.
"Ini kesempatan terakhir aku di industri. Regenerasi selalu ada. Aku rasa sudah dikasih kesempatan kemarin. Ini kesempatan terakhir aku keluar dari zona nyaman dan alhamdulillah responsnya baik. Orang sudah pada notice," kata dia.
"Ini jawaban doaku, rezekiku. Selama ini aku berdoa pengin punya album dan kejawab. Akhirnya, kalau Allah kasih rezeki sudah enggak akan kebendung," katanya lagi.
(nug)