Belum Tentu Tubuh Kita Butuh Asupan Suplemen dan Vitamin

Senin, 23 Maret 2020 - 07:55 WIB
Belum Tentu Tubuh Kita Butuh Asupan Suplemen dan Vitamin
Belum Tentu Tubuh Kita Butuh Asupan Suplemen dan Vitamin
A A A
JAKARTA - Suplemen ataupun vitamin katanya diperlukan oleh tubuh. Namun, apakah tubuh kita betul-betul membutuhkan asupan vitamin setiap hari?

Berbagai suplemen, vitamin, minyak ikan, herbal, kalsium, dan lainnya banyak ditawarkan di pasaran bagi segala usia. Iklan produk-produk tersebut pun mengedepankan klaim kesehatan yang menjanjikan. Umumnya produk tersebut menyebutkan keunggulan, antara lain untuk meningkatkan imunitas tubuh, memenuhi kebutuhan vitamin C, menjadikan kulit sehat hingga membuat anak nafsu makan.

Namun, apakah sebetulnya kita membutuhkan produk-produk tersebut? Menurut Linda van Horn, profesor preventive medicine di Northwestern University, AS, itu adalah pertanyaan yang harus dijawab oleh dokter atau ahli nutrisi masing-masing orang. "Saya mengamati bahwa orang mengonsumsi suplemen atau apa pun hanya karena mereka melihat atau membaca bahwa suplemen itu bagus. Padahal, sangat mungkin muncul ketidakseimbangan di tubuh tanpa kita sadari," kata Van Horn dikutip dari Webmd.

Ia mengungkap, sejatinya makanan adalah sumber vitamin dan mineral yang terbaik. Masalahnya, sering kali individu tidak cukup mengonsumsi buah, sayur, gandum utuh, dan makanan lain yang sehat. Konsumsi multivitamin merupakan cara terbaik untuk meningkatkan asupan nutrisi. Sebetulnya kebanyakan orang sehat tidak memerlukan vitamin. Meski begitu, sebagian yang lain membutuhkannya. Demikian dikatakan Jerlyn Jones, ahli gizi sekaligus juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics.

Kelompok yang membutuhkan ini, di antaranya lansia, orang yang sedang mengonsumsi obat tertentu, atau mereka yang tidak mempunyai akses pada makanan sehat lantaran tidak mampu ataupun memang tinggal di lingkungan yang tidak mendukung. Ibu hamil juga termasuk kelompok ini. Ketika hamil, tubuh sangat mungkin tidak mendapatkan zat besi yang cukup dari makanan saja. Terlebih kalau ibu hamil tersebut mengalami mual muntah. Untuk diketahui, ibu hamil ataupun wanita yang ingin hamil seharusnya mengonsumsi asam folat.

Sementara itu, anak kecil juga membutuhkan tambahan vitamin D dan zat besi. Menurut Van Horn, bagi mereka yang menjalani diet ketat maka sangat mungkin mengalami kekurangan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh, seperti vitamin B12 ataupun kalsium. Golongan ini contohnya adalah vegetarian ataupun orang yang alergi terhadap produk susu.

Selain itu, bagi mereka yang berusia di atas 50 tahun, maka disarankan mengonsumsi vitamin untuk mencukupi kebutuhan nutrisi hariannya. Mengapa individu di usia ini perlu vitamin? Ternyata seiring usia, tubuh mulai mengalami penurunan dalam kemampuannya menyerap vitamin D dan B12.

Maka itu saat mencapai usia paruh baya, Anda mungkin membutuhkan vitamin. Bagi mereka yang menjalani operasi gastric bypass, usus akan mengalami kesulitan menyerap nutrisi dengan baik, maka konsumsi vitamin sangat dianjurkan. Termasuk bagi mereka yang punya kondisi kesehatan tertentu sehingga tubuh sulit menyerang nutrisi dengan baik. Seperti pasien gangguan hati, kanker, autoimun, penyakit inflamasi usus, hingga Fibrosis kistik.

Dari penelitian pula tersingkap bahwa orang yang mempunyai kulit lebih gelap, juga memiliki kesulitan dalam menyerap vitamin D. Nah, kalau Anda merasa kurang asupan vitamin atau mineral, sebaiknya konsultasi ke dokter. Nantinya dokter akan merekomendasikan tes darah. Misalnya saja jika Anda menjadi vegan selama beberapa tahun belakangan, maka Anda bisa mengecek kadar vitamin B12, kalsium, dan vitamin D di dalam darah Anda.

Pola diet apa pun yang dijalani, sebaiknya konsultasi ke dokter apabila mengalami rambut rontok yang ekstrem, nyeri sendi, kelelahan, detak jantung tidak teratur, dan perubahan penglihatan. Di AS sendiri, kekurangan nutrisi sangatlah jarang. Obesitas malah menjadi isu kesehatan yang menonjol.

Namun ada kekhawatiran masyarakat di AS kekurangan beberapa nutrisi penting seperti vitamin D, kalsium, potasium, magnesium, dan zat besi. Kendati tidak berbahaya konsumsi multivitamin setiap hari, tapi kalau mengonsumsi makanan dan minuman yang difortifikasi, maka sangat mungkin Anda mengasup nutrisi di luar batas toleransi. Efek sampingnya beragam. Mulai dari ringan hingga berat seperti pusing sampai perdarahan yang serius. (Sri Noviarni)
(ysw)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7920 seconds (0.1#10.140)