Studi: Aktif Berolahraga Dapat Perlambat Penuaan Otak
A
A
A
NEW YORK - Berjalan kaki secara teratur, berkebun, berenang dan menari dapat memperlambat penuaan otak dan mencegah penyusutan otak pada orang dewasa yang lebih tua. Penelitian yang menggunakan pemindaian magnetic resonance imaging (MRI) ini dilakukan untuk mengukur otak orang-orang dengan berbagai tingkat aktivitas, termasuk mereka yang tidak aktif untuk mereka yang sangat aktif.
Hasil pemindaian menunjukkan bahwa orang yang kurang aktif memiliki volume otak yang lebih kecil. "Hasil ini menggairahkan, karena menunjukkan bahwa orang berpotensi mencegah penyusutan otak dan efek penuaan pada otak hanya dengan menjadi lebih aktif," kata penulis studi Yian Gu dari Universitas Columbia di Amerika Serikat seperti dikutip Times Now News, baru-baru ini.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa seiring bertambahnya usia, aktivitas fisik dapat mengurangi risiko penurunan kognitif dan demensia. "Studi kami menggunakan pemindaian otak untuk mengukur volume otak dari beragam kelompok orang," ungkap Yian Gu.
"Dan diketemukan bahwa mereka yang terlibat dalam tingkat tertinggi ketiga aktivitas fisik memiliki volume otak yang setara dengan empat tahun lebih muda dalam penuaan otak dibandingkan orang yang berada di tingkat aktivitas ketiga terbawah," lanjutnya.
Penelitian ini melibatkan 1.557 orang dengan usia rata-rata 75 tahun. Tidak ada yang menderita demensia, tetapi 296 orang memiliki gangguan kognitif ringan dan 28% memiliki gen APOE yang terkait dengan risiko penyakit alzheimer yang lebih besar.
Peserta diberikan ujian fisik, tes berpikir dan ingatan, dan ditanya tentang tugas sehari-hari dan kegiatan fisik lainnya. Para peneliti kemudian menghitung berapa banyak waktu dan energi yang dihabiskan setiap orang untuk tugas dan kegiatan tersebut.
Para peneliti membagi orang menjadi tiga kelompok yakni mereka yang tidak aktif; mereka yang agak aktif, yakni yang setiap minggu mereka memiliki sekitar dua setengah jam aktivitas fisik intensitas rendah, satu setengah jam aktivitas fisik sedang atau satu jam aktivitas fisik intensitas tinggi. Selanjutnya, mereka yang paling aktif, yang artinya setiap minggu mereka memiliki tujuh jam aktivitas fisik intensitas rendah, empat jam aktivitas fisik sedang atau dua jam aktivitas fisik intensitas tinggi.
Para peneliti kemudian meninjau pemindaian otak MRI dari semua peserta dan menemukan bahwa bila dibandingkan dengan orang-orang dalam kelompok tidak aktif, mereka yang paling aktif memiliki total volume otak yang lebih besar.
"Hasil kami menambah bukti bahwa lebih banyak aktivitas fisik terkait dengan volume otak yang lebih besar pada orang tua. Itu juga didasarkan pada bukti bahwa menggerakkan tubuh Anda lebih sering sepanjang hidup seseorang dapat melindungi dari kehilangan volume otak," kata Yian Gu.
Studi ini dijadwalkan akan dipresentasikan pada pertemuan tahunan ke-72 Akademi Neurologi Amerika di Toronto, Kanada dari 25 April hingga 1 Mei 2020.
Hasil pemindaian menunjukkan bahwa orang yang kurang aktif memiliki volume otak yang lebih kecil. "Hasil ini menggairahkan, karena menunjukkan bahwa orang berpotensi mencegah penyusutan otak dan efek penuaan pada otak hanya dengan menjadi lebih aktif," kata penulis studi Yian Gu dari Universitas Columbia di Amerika Serikat seperti dikutip Times Now News, baru-baru ini.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa seiring bertambahnya usia, aktivitas fisik dapat mengurangi risiko penurunan kognitif dan demensia. "Studi kami menggunakan pemindaian otak untuk mengukur volume otak dari beragam kelompok orang," ungkap Yian Gu.
"Dan diketemukan bahwa mereka yang terlibat dalam tingkat tertinggi ketiga aktivitas fisik memiliki volume otak yang setara dengan empat tahun lebih muda dalam penuaan otak dibandingkan orang yang berada di tingkat aktivitas ketiga terbawah," lanjutnya.
Penelitian ini melibatkan 1.557 orang dengan usia rata-rata 75 tahun. Tidak ada yang menderita demensia, tetapi 296 orang memiliki gangguan kognitif ringan dan 28% memiliki gen APOE yang terkait dengan risiko penyakit alzheimer yang lebih besar.
Peserta diberikan ujian fisik, tes berpikir dan ingatan, dan ditanya tentang tugas sehari-hari dan kegiatan fisik lainnya. Para peneliti kemudian menghitung berapa banyak waktu dan energi yang dihabiskan setiap orang untuk tugas dan kegiatan tersebut.
Para peneliti membagi orang menjadi tiga kelompok yakni mereka yang tidak aktif; mereka yang agak aktif, yakni yang setiap minggu mereka memiliki sekitar dua setengah jam aktivitas fisik intensitas rendah, satu setengah jam aktivitas fisik sedang atau satu jam aktivitas fisik intensitas tinggi. Selanjutnya, mereka yang paling aktif, yang artinya setiap minggu mereka memiliki tujuh jam aktivitas fisik intensitas rendah, empat jam aktivitas fisik sedang atau dua jam aktivitas fisik intensitas tinggi.
Para peneliti kemudian meninjau pemindaian otak MRI dari semua peserta dan menemukan bahwa bila dibandingkan dengan orang-orang dalam kelompok tidak aktif, mereka yang paling aktif memiliki total volume otak yang lebih besar.
"Hasil kami menambah bukti bahwa lebih banyak aktivitas fisik terkait dengan volume otak yang lebih besar pada orang tua. Itu juga didasarkan pada bukti bahwa menggerakkan tubuh Anda lebih sering sepanjang hidup seseorang dapat melindungi dari kehilangan volume otak," kata Yian Gu.
Studi ini dijadwalkan akan dipresentasikan pada pertemuan tahunan ke-72 Akademi Neurologi Amerika di Toronto, Kanada dari 25 April hingga 1 Mei 2020.
(nug)