Tiga Proyek Masuk Holcim Awards 2014
A
A
A
Proyek pemenang Holcim Awards 2014kawasan Asia Pasifik menunjukkan bagaimana bangunan dengan konsep konstruksi berkelanjutan dapat meningkatkan kinerja manusia, alam, dan ekonomi kawasan yang bersangkutan.
Tiga proposal yang akan direalisasikan di Indonesia, termasuk dalam 13 kandidat yang memenangkan hadiah kompetisi Holcim Awardsuntuk konstruksi berkelanjutan. Ketiga lokasi tersebut, yaitu Bandung, Tangerang, dan Jakarta, serta dirancang oleh para tim dari Jepang, Singapura, dan mahasiswa dari Universitas Katolik di Bandung dan Universitas Indonesia di Jakarta.
Proyek pertama adalah Megacity Skeleton untuk kepentingan peningkatan kota Jakarta, Indonesia. Proyek yang dirancang oleh tim dari Jepang ini dibantu beberapa mahasiswa dari Universitas Indonesia, proyek Megacity Skeleton di Jakarta adalah intervensi mikro dua langkah untuk meningkatkan hunian liar di kota megapolitan dan menghindari pembersihan kawasan kumuh oleh otoritas akibat kurangnya kondisi kehidupan yang higienis.
Kedua, rancangan Antonius Richard Rusli dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung, desain proyek yang ditujukan untuk meningkatkan kondisi fisik dan sosial di Jalan Bukit Jarian, Bandung, yang mulai memburuk. Ketiga, proyek DNA Formal- Informal Peningkatan Jaringan Perkotaan di Tangerang.
Proposal ini diajukan untuk hunian masyarakat pinggiran di Tangerang, Banten, menguraikan berbagai strategi untuk peningkatan ruang fisik dan sosial secara bertahap. Juri independen kompetisi Holcim Awardsmemilih 13 proyek pemenang dari hampir 1.000 proposal yang dimasukkan dalam Asia Pasifik dengan menggunakan “masalah sasaran” untuk konstruksi berkelanjutan yang mencakup tiga hal penting dari kinerja lingkungan, sosial dan ekonomi, serta memperhatikan kebutuhan keunggulan arsitektur dan tingkat fleksibilitas yang tinggi. Proyek pemenang diumumkan dengan total hadiah senilai USD330.000 di sebuah acara gala di Teater Jakarta, Kamis (13/11).
Iman firmansyah
Tiga proposal yang akan direalisasikan di Indonesia, termasuk dalam 13 kandidat yang memenangkan hadiah kompetisi Holcim Awardsuntuk konstruksi berkelanjutan. Ketiga lokasi tersebut, yaitu Bandung, Tangerang, dan Jakarta, serta dirancang oleh para tim dari Jepang, Singapura, dan mahasiswa dari Universitas Katolik di Bandung dan Universitas Indonesia di Jakarta.
Proyek pertama adalah Megacity Skeleton untuk kepentingan peningkatan kota Jakarta, Indonesia. Proyek yang dirancang oleh tim dari Jepang ini dibantu beberapa mahasiswa dari Universitas Indonesia, proyek Megacity Skeleton di Jakarta adalah intervensi mikro dua langkah untuk meningkatkan hunian liar di kota megapolitan dan menghindari pembersihan kawasan kumuh oleh otoritas akibat kurangnya kondisi kehidupan yang higienis.
Kedua, rancangan Antonius Richard Rusli dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung, desain proyek yang ditujukan untuk meningkatkan kondisi fisik dan sosial di Jalan Bukit Jarian, Bandung, yang mulai memburuk. Ketiga, proyek DNA Formal- Informal Peningkatan Jaringan Perkotaan di Tangerang.
Proposal ini diajukan untuk hunian masyarakat pinggiran di Tangerang, Banten, menguraikan berbagai strategi untuk peningkatan ruang fisik dan sosial secara bertahap. Juri independen kompetisi Holcim Awardsmemilih 13 proyek pemenang dari hampir 1.000 proposal yang dimasukkan dalam Asia Pasifik dengan menggunakan “masalah sasaran” untuk konstruksi berkelanjutan yang mencakup tiga hal penting dari kinerja lingkungan, sosial dan ekonomi, serta memperhatikan kebutuhan keunggulan arsitektur dan tingkat fleksibilitas yang tinggi. Proyek pemenang diumumkan dengan total hadiah senilai USD330.000 di sebuah acara gala di Teater Jakarta, Kamis (13/11).
Iman firmansyah
(bbg)