Bangga Raih Beauty With a Purpose
A
A
A
MISS Indonesia 2014 Maria Asteria Sastrayu Rahajeng berhasil masuk 25 besar Miss World 2014 di ICC Auditorium Excel London, Inggris, Minggu (14/12) waktu setempat. Tetapi yang membanggakan, dia menjadi pemenang fast track Beauty With a Purpose.
Kemenangan Maria di fast track Beauty With a Purposeini menjadi daya tarik tersendiri. Pasalnya fast trackini yang menjadi perhatian banyak orang. Itu karena gagasannya yang menyentuh. Dia mengajak masyarakat untuk membantu membuat jembatan bagi masyarakat yang membutuhkan.
Maria mampu mengaplikasikan pemikirannya untuk membuat jembatan yang disebut jembatan perdamaian di Desa Tugu, Banten. Jembatan itu sangat berguna bagi masyarakat setempat, terutama anak-anak sekolah, warga yang bekerja, serta aktivitas seharihari. Prestasi ini membuat perempuan kelahiran Blora, 4 Oktober 1991, ini mengalahkan pesaingnya dari India, Guyana, Kenya, dan Brasil.
Proses membangun jembatan ini tidak mudah. Perjuangannya cukup panjang. Demi membangun jembatan perdamaian itu, Maria menggalang dana melalui media sosial Facebook miliknya. Dia juga bekerja sama dengan organisasi seperti Relawan Kampung untuk mendapatkan dana sekitar Rp140 juta.
Awalnya, Maria yang berkunjung ke desa tersebut, banyak melakukan tanya jawab dengan warga sekitar. Tidak sedikit di antara mereka yang mengeluh kesulitan untuk bisa sampai ke kota karena tidak mempunyai jembatan. Untuk ke pusat kota, warga harus berjalan memutar. Kondisi itu yang membuatnya tergerak.
Dia membulatkan tekad untuk membantu dan mengajak masyarakat ikut menyumbangkan dana membangun jembatan. Keinginan itu akhirnya terealisasi. Maria mampu mengumpulkan sumbangan dana sekitar Rp140 juta dari warga dalam waktu sekitar 5 bulan. Lulusan Universitas Pelita Harapan ini pun begitu bahagia.
Melalui akun Instagram atas namanya, @mariarahajeng, dia mengucapkan banyak terima kasih kepada mereka yang membantunya untuk ikut membuat jembatan perdamaian tersebut.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih dari hati yang dalam kepada semua organisasi, perusahaan, khususnya kepada individu yang telah membantu menyelesaikan proyek ini. Setelah lima bulan melakukan pertemuan, perjalanan bolak-balik, perencanaan, penggalangan dana, pembangunan jembatan akhirnya selesai.
Saya tak akan pernah melupakan orang-orang luar biasa yang saya jumpai selama pengerjaan proyek ini. Anak-anak, ibu-ibu, semua yang ingin hidup aman dan damai. Saya bahagia bisa memberikan mereka #bridgeforbetterlife yang tak hanya memberi mereka rasa aman, juga harapan untuk masa depan yang lebih baik,” tuturnya.
Maria begitu menikmati kegiatan sosial yang dilakukannya. Jembatan perdamaian tersebut awalnya memang untuk menunjang Maria untuk program Beauty of Purpose di ajang Miss World 2014 . Namun, dia begitu tulus dan ikhlas mengerjakannya. Terbukti Maria kerap terjun langsung ke lokasi untuk memantau pengerjaan jembatan perdamaian ini.
Maria juga berinteraksi dengan masyarakat di Desa Tugu yang begitu antusias melihat dan ikut membangun jembatan untuk desa mereka. Sebelumnya, Maria memang termasuk perempuan yang aktif dengan kegiatan sosial. Dia tidak saja membantu masyarakat membangun jembatan, juga membantu warga di bidang kesehatan dan lingkungan.
Belum lama ini Yayasan Jalinan Kasih dan Obor Berkat Indonesia melakukan pengobatan umum dan gigi gratis di Desa Pantai Hurip, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi. Setelah mengikuti Miss World, Maria akan kembali menjalani beragam aktivitas yang bersentuhan dengan masyarakat, termasuk juga menjalani perannya sebagai Miss Indonesia 2014.
Ananda nararya
Kemenangan Maria di fast track Beauty With a Purposeini menjadi daya tarik tersendiri. Pasalnya fast trackini yang menjadi perhatian banyak orang. Itu karena gagasannya yang menyentuh. Dia mengajak masyarakat untuk membantu membuat jembatan bagi masyarakat yang membutuhkan.
Maria mampu mengaplikasikan pemikirannya untuk membuat jembatan yang disebut jembatan perdamaian di Desa Tugu, Banten. Jembatan itu sangat berguna bagi masyarakat setempat, terutama anak-anak sekolah, warga yang bekerja, serta aktivitas seharihari. Prestasi ini membuat perempuan kelahiran Blora, 4 Oktober 1991, ini mengalahkan pesaingnya dari India, Guyana, Kenya, dan Brasil.
Proses membangun jembatan ini tidak mudah. Perjuangannya cukup panjang. Demi membangun jembatan perdamaian itu, Maria menggalang dana melalui media sosial Facebook miliknya. Dia juga bekerja sama dengan organisasi seperti Relawan Kampung untuk mendapatkan dana sekitar Rp140 juta.
Awalnya, Maria yang berkunjung ke desa tersebut, banyak melakukan tanya jawab dengan warga sekitar. Tidak sedikit di antara mereka yang mengeluh kesulitan untuk bisa sampai ke kota karena tidak mempunyai jembatan. Untuk ke pusat kota, warga harus berjalan memutar. Kondisi itu yang membuatnya tergerak.
Dia membulatkan tekad untuk membantu dan mengajak masyarakat ikut menyumbangkan dana membangun jembatan. Keinginan itu akhirnya terealisasi. Maria mampu mengumpulkan sumbangan dana sekitar Rp140 juta dari warga dalam waktu sekitar 5 bulan. Lulusan Universitas Pelita Harapan ini pun begitu bahagia.
Melalui akun Instagram atas namanya, @mariarahajeng, dia mengucapkan banyak terima kasih kepada mereka yang membantunya untuk ikut membuat jembatan perdamaian tersebut.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih dari hati yang dalam kepada semua organisasi, perusahaan, khususnya kepada individu yang telah membantu menyelesaikan proyek ini. Setelah lima bulan melakukan pertemuan, perjalanan bolak-balik, perencanaan, penggalangan dana, pembangunan jembatan akhirnya selesai.
Saya tak akan pernah melupakan orang-orang luar biasa yang saya jumpai selama pengerjaan proyek ini. Anak-anak, ibu-ibu, semua yang ingin hidup aman dan damai. Saya bahagia bisa memberikan mereka #bridgeforbetterlife yang tak hanya memberi mereka rasa aman, juga harapan untuk masa depan yang lebih baik,” tuturnya.
Maria begitu menikmati kegiatan sosial yang dilakukannya. Jembatan perdamaian tersebut awalnya memang untuk menunjang Maria untuk program Beauty of Purpose di ajang Miss World 2014 . Namun, dia begitu tulus dan ikhlas mengerjakannya. Terbukti Maria kerap terjun langsung ke lokasi untuk memantau pengerjaan jembatan perdamaian ini.
Maria juga berinteraksi dengan masyarakat di Desa Tugu yang begitu antusias melihat dan ikut membangun jembatan untuk desa mereka. Sebelumnya, Maria memang termasuk perempuan yang aktif dengan kegiatan sosial. Dia tidak saja membantu masyarakat membangun jembatan, juga membantu warga di bidang kesehatan dan lingkungan.
Belum lama ini Yayasan Jalinan Kasih dan Obor Berkat Indonesia melakukan pengobatan umum dan gigi gratis di Desa Pantai Hurip, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi. Setelah mengikuti Miss World, Maria akan kembali menjalani beragam aktivitas yang bersentuhan dengan masyarakat, termasuk juga menjalani perannya sebagai Miss Indonesia 2014.
Ananda nararya
(ars)