Meriahkan Pertunjukan Teater Katak
A
A
A
Dengan membanggakan, beberapa murid Star Harvest Academy ikut dalam pertunjukan teater dari Teater KATAK (Komunitas Anak Teater Kampus), sebuah UKM Universitas Multimedia Nusantara.
Pelatih akting Star Harvest Academy, Venantius Vladimir Ivan bertindak sebagai sutradara teater yang diberi judul Benarkah Cinta Sudah Mati . Pertunjukan ini sukses menarik minat penonton yang digelar di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis-Sabtu (29-30/1).
Selain Ivan, pada pertunjukan ini hadir pula empat anak didik dari kelas vokal Star Harvest Academy yang menyanyi lagu tema Benarkah Cinta Sudah Mati dan lagu penutup berjudul Damai Pasrah. Keempat anak didik Harvest, yakni Edwin, Gilbert, Angel, dan Dian tampil memukau dan memeriahkan pertunjukan. Benarkah Cinta Sudah Mati sangat menarik dan unik karena berunsur komedi realis.
Tak hanya dapat mengocok perut, juga membuat para penonton tetap berpikir kritis. Menceritakan Papita dari suku Menor yang sedang nelangsa melihat idaman hatinya, Pangeran William dari suku Pucat direbut oleh Siti dari suku Legam. Walaupun awalnya sudah mengikhlaskan, hati kecilnya masih memendam kekesalan.
Hal tersebut yang mendorong Evil Devil yang sudah terbuang ke dunia bawah tanah kembali ke dunia manusia setelah mencium kedengkian dan kekesalan itu. Evil Devil merayu Papita untuk menjadi jahat sehingga timbul perpecahan di antara mereka. Dengan demikian Evil Devil bisa menguasai dunia ini lagi.
Pesan yang ingin diangkat sutradara yang akrab disapa Ivan ini ingin memaparkan jika manusia tidak punya cinta kasih, yang berkuasa hanya hawa nafsu yang bersumber dari setan yang dapat menghancurkan kehidupan kita sendiri. Satu jam pertunjukan berlangsung, keempat murid Star Harvest Academy yang dilatih oleh Maria Pasaribu naik ke pentas.
Menyampaikan kembali pesan dari jalan cerita dalam alunan nada dari suara merdu mereka. Maria mengatakan, keikutsertaan anak-anak muridnya ini sebagai pengalaman baru yang wajib dicoba untuk mewujudkan impian mereka menjadi penyanyi profesional. “Semua pengalaman bernyanyi harus dicoba.
Ikut kompetisi atau audisi pencarian bakat sudah sering, nyanyi di hadapan banyak orang juga sudah pernah dilakukan. Ini pengalaman baru, menyanyi secara grup di tengah-tengah pertunjukan teater tentu pengalaman luar biasa. Mereka harus bisa menginterpretasi jalan cerita dalam lagu,” ujar Maria.
Menurut Maria, mental anak-anak didiknya juga diuji bagaimana belajar untuk menarik perhatian penonton yang tengah fokus menonton teater untuk sejenak larut dalam penampilan mereka. Bagi Gilbert, salah satu murid yang ikut menyanyi dalam pementasan teater Benarkah Cinta Sudah Mati ini mengatakan, menyanyi grup di pertunjukan teater menjadi tantangan tersendiri untuknya.
“Nyanyi grup harus samain suara dan menyatukan penjiwaan kita. Kalau nyanyi sendiri, penjiwaan pun hanya diri kita yang melakukan. Untuk di sini, penjiwaan juga harus lebih menguasai agar sesuai dengan jiwa dari para pemain teater di sini,” ungkap Gilbert. Senada dengan Gilbert, Angel pun senang bisa ikut menyanyi dalam pertunjukan teater yang sudah dalam lingkup besar ini.
“Dulu pernah nyanyi seperti ini juga, tapi tidak sebesar ini di tempat gedung teater pula. Jadi, ini pengalaman baru yang luar biasa,” ujar Angel yang juga pernah lolos audisi Rising Star Indonesia beberapa waktu lalu. Karena mereka menyanyi sendiri bukan bagian dari adegan sehingga untuk latihan pun tidak memerlukan selalu bersama para pemain Teater Katak.
Hanya dua kali menjelang pementasan mereka bersama-sama dengan para pemain dan pemain musik untuk lebih merasakan karakter cerita yang dipentaskan serta membangun suasana. Bagi Ivan, lagu yang dibuat tim musik Teater Katak memang menyentuh, sesuai dengan jalan cerita dan memang pas dibawakan oleh keempat murid Star Harvest Academy.
Para muridnya di kelas akting juga diminta datang untuk menonton pertunjukan ini sebagai inspirasi agar bisa berakting seperti muridmuridnya yang lain di Teater Katak UMM. “Saya juga menyarankan murid saya di Star Harvest Academy untuk datang dan melihat akting dari kakak-kakaknya di Teater Katak supaya bisa dipelajari.
Sebab, kelak Star Harvest Academy juga akan membuat pertunjukan teater seperti ini,” tutur Ivan. Star Harvest Academy merupakan tempat pelatihan bakat seni dan hiburan meliputi menyanyi, menari, berakting, bermain musik, modeling , public speaking, hair do , dan character building. Mereka siap mencetak seseorang menjadi entertainer sejati.
Para pelatih juga tak kehabisan akal untuk menerjunkan para murid langsung di panggung hiburan sesungguhnya. Seperti yang dilakukan Maria, pelatih vokal yang sudah 9 tahun mengajar di Star Harvest Academy, untuk memberikan pengalaman menarik dan memotivasi murid-muridnya agar menjadi bintang.
Ananda nararya
Pelatih akting Star Harvest Academy, Venantius Vladimir Ivan bertindak sebagai sutradara teater yang diberi judul Benarkah Cinta Sudah Mati . Pertunjukan ini sukses menarik minat penonton yang digelar di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis-Sabtu (29-30/1).
Selain Ivan, pada pertunjukan ini hadir pula empat anak didik dari kelas vokal Star Harvest Academy yang menyanyi lagu tema Benarkah Cinta Sudah Mati dan lagu penutup berjudul Damai Pasrah. Keempat anak didik Harvest, yakni Edwin, Gilbert, Angel, dan Dian tampil memukau dan memeriahkan pertunjukan. Benarkah Cinta Sudah Mati sangat menarik dan unik karena berunsur komedi realis.
Tak hanya dapat mengocok perut, juga membuat para penonton tetap berpikir kritis. Menceritakan Papita dari suku Menor yang sedang nelangsa melihat idaman hatinya, Pangeran William dari suku Pucat direbut oleh Siti dari suku Legam. Walaupun awalnya sudah mengikhlaskan, hati kecilnya masih memendam kekesalan.
Hal tersebut yang mendorong Evil Devil yang sudah terbuang ke dunia bawah tanah kembali ke dunia manusia setelah mencium kedengkian dan kekesalan itu. Evil Devil merayu Papita untuk menjadi jahat sehingga timbul perpecahan di antara mereka. Dengan demikian Evil Devil bisa menguasai dunia ini lagi.
Pesan yang ingin diangkat sutradara yang akrab disapa Ivan ini ingin memaparkan jika manusia tidak punya cinta kasih, yang berkuasa hanya hawa nafsu yang bersumber dari setan yang dapat menghancurkan kehidupan kita sendiri. Satu jam pertunjukan berlangsung, keempat murid Star Harvest Academy yang dilatih oleh Maria Pasaribu naik ke pentas.
Menyampaikan kembali pesan dari jalan cerita dalam alunan nada dari suara merdu mereka. Maria mengatakan, keikutsertaan anak-anak muridnya ini sebagai pengalaman baru yang wajib dicoba untuk mewujudkan impian mereka menjadi penyanyi profesional. “Semua pengalaman bernyanyi harus dicoba.
Ikut kompetisi atau audisi pencarian bakat sudah sering, nyanyi di hadapan banyak orang juga sudah pernah dilakukan. Ini pengalaman baru, menyanyi secara grup di tengah-tengah pertunjukan teater tentu pengalaman luar biasa. Mereka harus bisa menginterpretasi jalan cerita dalam lagu,” ujar Maria.
Menurut Maria, mental anak-anak didiknya juga diuji bagaimana belajar untuk menarik perhatian penonton yang tengah fokus menonton teater untuk sejenak larut dalam penampilan mereka. Bagi Gilbert, salah satu murid yang ikut menyanyi dalam pementasan teater Benarkah Cinta Sudah Mati ini mengatakan, menyanyi grup di pertunjukan teater menjadi tantangan tersendiri untuknya.
“Nyanyi grup harus samain suara dan menyatukan penjiwaan kita. Kalau nyanyi sendiri, penjiwaan pun hanya diri kita yang melakukan. Untuk di sini, penjiwaan juga harus lebih menguasai agar sesuai dengan jiwa dari para pemain teater di sini,” ungkap Gilbert. Senada dengan Gilbert, Angel pun senang bisa ikut menyanyi dalam pertunjukan teater yang sudah dalam lingkup besar ini.
“Dulu pernah nyanyi seperti ini juga, tapi tidak sebesar ini di tempat gedung teater pula. Jadi, ini pengalaman baru yang luar biasa,” ujar Angel yang juga pernah lolos audisi Rising Star Indonesia beberapa waktu lalu. Karena mereka menyanyi sendiri bukan bagian dari adegan sehingga untuk latihan pun tidak memerlukan selalu bersama para pemain Teater Katak.
Hanya dua kali menjelang pementasan mereka bersama-sama dengan para pemain dan pemain musik untuk lebih merasakan karakter cerita yang dipentaskan serta membangun suasana. Bagi Ivan, lagu yang dibuat tim musik Teater Katak memang menyentuh, sesuai dengan jalan cerita dan memang pas dibawakan oleh keempat murid Star Harvest Academy.
Para muridnya di kelas akting juga diminta datang untuk menonton pertunjukan ini sebagai inspirasi agar bisa berakting seperti muridmuridnya yang lain di Teater Katak UMM. “Saya juga menyarankan murid saya di Star Harvest Academy untuk datang dan melihat akting dari kakak-kakaknya di Teater Katak supaya bisa dipelajari.
Sebab, kelak Star Harvest Academy juga akan membuat pertunjukan teater seperti ini,” tutur Ivan. Star Harvest Academy merupakan tempat pelatihan bakat seni dan hiburan meliputi menyanyi, menari, berakting, bermain musik, modeling , public speaking, hair do , dan character building. Mereka siap mencetak seseorang menjadi entertainer sejati.
Para pelatih juga tak kehabisan akal untuk menerjunkan para murid langsung di panggung hiburan sesungguhnya. Seperti yang dilakukan Maria, pelatih vokal yang sudah 9 tahun mengajar di Star Harvest Academy, untuk memberikan pengalaman menarik dan memotivasi murid-muridnya agar menjadi bintang.
Ananda nararya
(bbg)