Harmonisasi Dynasty Daze

Rabu, 11 Februari 2015 - 11:52 WIB
Harmonisasi Dynasty Daze
Harmonisasi Dynasty Daze
A A A
MENYAMBUT perayaan hari Imlek, label Alleira Batik kembali menyelenggarakan peragaan busana lewat motif-motif Negeri Tirai Bambu.

Koleksi kali ini terinspirasi kejayaan dinasti Tiongkok yang kaya budaya dan mewariskan ilmu pengetahuan bagi peradaban masa kini. Bertema “Dynasty Daze”, peragaan kali itu dibagi dalam tiga sequence. Dengan diisi koleksi dewasa, koleksi anak, dan satu sequence koleksi ibu dan anak.

Menyiratkan tradisi Oriental, koleksi untuk perayaan Chinese New Year ini pun didominasi warna merah dan emas dengan paduan warna hijau, kuning, dan hitam. Keseluruhan deretan busana memiliki siluet yang simpel dengan detail klasik yang sangat khas akan budaya Tiongkok.

Di antaranya muncul banyak potongan dress seksi yang memiliki belahan paha tinggi, beberapa dress youcan- see , potongan dress high waist , hingga eksplorasi baru dengan permainan kerah cheongsam . Namun, yang menarik bukan hanya itu, aksesori perhiasan yang dikenakan bersamaan dengan baju semakin menegaskan nada unsur etnik sekaligus modern. Perhiasan pun dipakai dengan cara yang ikut menonjolkan keindahan siluet bajunya seperti saat busana berpunggung terbuka diterapkan bersama kalung yang dikenakan di pundak seperti yang pernah tren dan dipakai oleh Duchess of Windsor. Adapun ide untuk mengembangkan motif batik dari era kerajaan China diungkapkan perancangnya dilakukan dengan kolaboratif antara motif batik Tiongkok dan batik Indonesia.

“Asal mula batik pun sebenarnya juga ditopang budaya China. Lewat motif lingkaran, pagoda, dan bungabunganya. Di sini saya buat kolaborasi antara batik Indonesia dan China,” ujar Anita Asmaya Sanin, Direktur Kreatif dari Alleira Batik, saat konferensi pers.

Kemudian meskipun sarat akan budaya di tiap baju, Alleira tetap memberikan sentuhan yang membuat keseluruhan look -nya terlihat modern dan elegan. Penggunaan teknik batik yang eksploratif akhirnya menghasilkan garis cantik padanan tradisi Indonesia dengan motif khas kebudayaan Tiongkok.

Kawung yang merupakan motif batik tradisional dipadukan dengan ornamen khas Oriental, seperti ukiran kayu pagoda dan kombinasi lain, seperti bunga Lotus. Hal itu menjadi highlight sehingga tampil menarik.

Harmonisasi keseluruhan detail menjadikan “Dynasty Daze” yang berjumlah 70 busana ini merupakan koleksi eksklusif yang menggambarkan akulturasi dua budaya dan perkembangan budaya yang dapat berkembang seiring dengan zamannya. Terlebih lewat material yang digunakan Alleira Batik berupa eksplorasi bahan lokal berkualitas dengan identitas batiknya.

Alleira memang selalu mengembangkan motif baru yang sudah ada. “Saya pelajari dulu tentang motif batik yang terinspirasi bentuk yang erat dengan budaya China seperti burung. Sementara, batik Indonesia di sini tampil lebih modern,” sebut Anita. Tetap mengedepankan teknik dalam proses pembuatan batik Alleira menggunakan stem dan pengerjaan yang handmade , dan sedikit kombinasi batik tulis menyiasati proses yang cukup memakan waktu dan karena faktor cuaca.

Materialnya sendiri menggunakan bahan ATBM silk , katun, silk , dan jaquard . Sementara, untuk busana anak lebih banyak menggunakan material katun demi kenyamanan.

Dyah Ayu Pamela
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5303 seconds (0.1#10.140)