ASI Nutrisi Terbaik Bagi Anak
A
A
A
APA pun yang ditawarkan oleh susu formula, ASI tetap merupakan yang terbaik. ASI tak hanya bermanfaat bagi sang bayi, juga memberikan manfaat bagi sang ibu.
Tak banyak orang tua yang betul-betul paham mengenai hak setiap bayi untuk mendapatkan ASI sejak masa kelahirannya. Pendapat ini didukung oleh hasil penelitian Riskesdas pada 2010 yang menyebutkan, pemberian ASI eksklusif secara keseluruhan pada usia 0- 1 bulan hanya 45,4%, usia 2-3 bulan 38,3%, dan menurun pada usia 4-5 bulan yang hanya 31%.
Angka ini terus menurun seiring bertambahnya kesibukan ibu dalam pekerjaannya. Kekurangan ASI tentu berdampak pada proporsi balita pada usia 0-59 bulan menurut status gizi (TB/U dan BB/BB) yang terlihat pada 2007-2013. Pada 2007, proporsi balita normal hanya mencapai 45% dari total kelahiran bayi, pada 2010 hanya 49,1%, kemudian pada 2013 mencapai 48,6%.
Sisanya, para balita tersebut tidak memiliki tubuh yang proporsional seperti pendek-kurus, pendek-normal, pendek-gemuk, normalkurus, normal-gemuk. Keluhan soal ibu yang hanya bisa memproduksi ASI sedikit itu seharusnya tidak pernah terjadi. Karena pada dasarnya, semakin sering bayi mengonsumsi ASI, semakin banyak produksi ASI dari si ibu
Isapan mulut bayi dapat merangsang produksi ASI. “Oleh sebab itu, ibu yang memutuskan untuk kembali bekerja, produksi ASI-nya berkurang drastis akibat kurangnya rangsangan isapan dari sang bayi,” ujar Dr Fiastuti Witjaksono, seorang ahli gizi dari Departemen Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Gizi dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dalam acara diskusi rutin bertajuk nutritalk yang diselenggarakan PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada) di GEDUNG SINDO beberapa waktu.
“Beberapa negara maju dengan perusahaan yang mempekerjakan wanita, mereka berhak mengajukan cuti selama 6 bulan. Hal ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan tersebut terhadap ASI dan perkembangan generasi di masa mendatang,” tambah Dr Fiastuti.
Pemberian ASI tentu saja tak hanya bermanfaat bagi sang bayi, juga memberikan manfaat bagi sang ibu. Menyusui bayi segera setelah lahir dapat mendorong terjadinya kontraksi rahim dan mencegah terjadinya perdarahan. Ini dapat membantu mempercepat proses kembalinya rahim ke posisi semula.
Selain itu, juga salah satu cara mengurangi berat badan dan terhindar dari kanker payudara. Pemberian ASI ternyata juga dapat dijadikan sebagai salah satu upaya program keluarga berencana (KB) secara alami.
“Jika ibu memberikan ASI secara optimal kepada bayi mereka, secara alami hormon yang mencegah kehamilan akan tumbuh,” kata Dr Fiastuti Witjaksono. Apa pun yang ditawarkan oleh susu formula terhadap bayi Anda, ASI tetap yang terbaik.
Larissa huda
Tak banyak orang tua yang betul-betul paham mengenai hak setiap bayi untuk mendapatkan ASI sejak masa kelahirannya. Pendapat ini didukung oleh hasil penelitian Riskesdas pada 2010 yang menyebutkan, pemberian ASI eksklusif secara keseluruhan pada usia 0- 1 bulan hanya 45,4%, usia 2-3 bulan 38,3%, dan menurun pada usia 4-5 bulan yang hanya 31%.
Angka ini terus menurun seiring bertambahnya kesibukan ibu dalam pekerjaannya. Kekurangan ASI tentu berdampak pada proporsi balita pada usia 0-59 bulan menurut status gizi (TB/U dan BB/BB) yang terlihat pada 2007-2013. Pada 2007, proporsi balita normal hanya mencapai 45% dari total kelahiran bayi, pada 2010 hanya 49,1%, kemudian pada 2013 mencapai 48,6%.
Sisanya, para balita tersebut tidak memiliki tubuh yang proporsional seperti pendek-kurus, pendek-normal, pendek-gemuk, normalkurus, normal-gemuk. Keluhan soal ibu yang hanya bisa memproduksi ASI sedikit itu seharusnya tidak pernah terjadi. Karena pada dasarnya, semakin sering bayi mengonsumsi ASI, semakin banyak produksi ASI dari si ibu
Isapan mulut bayi dapat merangsang produksi ASI. “Oleh sebab itu, ibu yang memutuskan untuk kembali bekerja, produksi ASI-nya berkurang drastis akibat kurangnya rangsangan isapan dari sang bayi,” ujar Dr Fiastuti Witjaksono, seorang ahli gizi dari Departemen Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Gizi dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dalam acara diskusi rutin bertajuk nutritalk yang diselenggarakan PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada) di GEDUNG SINDO beberapa waktu.
“Beberapa negara maju dengan perusahaan yang mempekerjakan wanita, mereka berhak mengajukan cuti selama 6 bulan. Hal ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan tersebut terhadap ASI dan perkembangan generasi di masa mendatang,” tambah Dr Fiastuti.
Pemberian ASI tentu saja tak hanya bermanfaat bagi sang bayi, juga memberikan manfaat bagi sang ibu. Menyusui bayi segera setelah lahir dapat mendorong terjadinya kontraksi rahim dan mencegah terjadinya perdarahan. Ini dapat membantu mempercepat proses kembalinya rahim ke posisi semula.
Selain itu, juga salah satu cara mengurangi berat badan dan terhindar dari kanker payudara. Pemberian ASI ternyata juga dapat dijadikan sebagai salah satu upaya program keluarga berencana (KB) secara alami.
“Jika ibu memberikan ASI secara optimal kepada bayi mereka, secara alami hormon yang mencegah kehamilan akan tumbuh,” kata Dr Fiastuti Witjaksono. Apa pun yang ditawarkan oleh susu formula terhadap bayi Anda, ASI tetap yang terbaik.
Larissa huda
(ftr)