Komunitas AABI, Wadah Berkumpulnya Puluhan Ribu Pemilik Nama Agus
Rabu, 15 Maret 2023 - 05:06 WIB
Gusmul menjelaskan, hingga kini tujuan komunitas fokus pada gerakan dan kegiatan sosial. Dia ingin agar AABI bukan sekadar perkumpulan, namun juga bisa memberikan kontribusi sosial di tengah masyarakat.
Berkat bantuan dan dukungan dari teman-temannya, AABI pun membuat berbagai kegiatan sosial. Pada saat terjadi bencana alam misalnya, mereka hadir untuk memberikan bantuan secara moril maupun materiil secara mandiri dari komunitas.
Setiap daerah juga memiliki bidang-bidang tertentu, misalnya kesehatan, sosial, maupun ekonomi. Tak hanya itu, komunitas Agus Agus Bersaudara juga memberikan santunan anak yatim setiap bulannya.
(Foto: agus.or.id)
"Kita selalu punya kegiatan sosial di daerah masing-masing. Misalnya ini sekarang kita sudah mau bulan puasa, setiap daerah itu kita ada sahur gratis, buka puasa bersama juga," kata Gusmul.
Hal ini juga yang mendasari dibentuknya DAD atau DAC untuk menjangkau masyarakat yang ada di daerah-daerah. Gusmul mengungkapkan, saat ini AABI telah memiliki cabang di 27 provinsi dengan total anggota aktif sekitar 70 ribu orang.
Hal yang paling membekas di benak Gusmul selama membangun komunitas ini ketika mengadakan Musyawarah Nasional (Munas) perdana di Bogor yang dihadiri 30 anggota. Saat itu, dia memberi tema acara tersebut Brotherhood in Harmony.
Gusmul kemudian membagikan momen tersebut di media sosial dan terendus sampai ke media nasional. Itulah yang menjadi titik awal Agus Agus Bersaudara kian dikenal masyarakat Indonesia.
Dalam membangun Agus Agus Bersaudara Indonesia, Gusmul tak menampik ada berbagai tantangan yang datang. Terutama godaan politik datang silih berganti.
"Kita memang bukan partai politik, dan kita menghindari itu. Tapi bukan berarti kita mengharamkan politik. Balik lagi ke tujuan awal kita dibentuk untuk persaudaraan, gerakan sosial. Rentan sekali terjadi perpecahan kalau sudah dibawa ke politik," jelasnya.
Berkat bantuan dan dukungan dari teman-temannya, AABI pun membuat berbagai kegiatan sosial. Pada saat terjadi bencana alam misalnya, mereka hadir untuk memberikan bantuan secara moril maupun materiil secara mandiri dari komunitas.
Setiap daerah juga memiliki bidang-bidang tertentu, misalnya kesehatan, sosial, maupun ekonomi. Tak hanya itu, komunitas Agus Agus Bersaudara juga memberikan santunan anak yatim setiap bulannya.
"Kita selalu punya kegiatan sosial di daerah masing-masing. Misalnya ini sekarang kita sudah mau bulan puasa, setiap daerah itu kita ada sahur gratis, buka puasa bersama juga," kata Gusmul.
Hal ini juga yang mendasari dibentuknya DAD atau DAC untuk menjangkau masyarakat yang ada di daerah-daerah. Gusmul mengungkapkan, saat ini AABI telah memiliki cabang di 27 provinsi dengan total anggota aktif sekitar 70 ribu orang.
Hal yang paling membekas di benak Gusmul selama membangun komunitas ini ketika mengadakan Musyawarah Nasional (Munas) perdana di Bogor yang dihadiri 30 anggota. Saat itu, dia memberi tema acara tersebut Brotherhood in Harmony.
Gusmul kemudian membagikan momen tersebut di media sosial dan terendus sampai ke media nasional. Itulah yang menjadi titik awal Agus Agus Bersaudara kian dikenal masyarakat Indonesia.
Dalam membangun Agus Agus Bersaudara Indonesia, Gusmul tak menampik ada berbagai tantangan yang datang. Terutama godaan politik datang silih berganti.
"Kita memang bukan partai politik, dan kita menghindari itu. Tapi bukan berarti kita mengharamkan politik. Balik lagi ke tujuan awal kita dibentuk untuk persaudaraan, gerakan sosial. Rentan sekali terjadi perpecahan kalau sudah dibawa ke politik," jelasnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda