Desa-Desa Wisata Baru, Destinasi Hits yang Layak Dikunjungi
Selasa, 14 April 2020 - 13:11 WIB
Desa Waturaka berlokasi di bawah kaki Gunung Kelimutu tepatnya di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). Selain mengandalkan keindahan dan keunikan alam, seperti wisata air terjun dan air panas, Desa Waturaka juga mengedepankan nilai-nilai budaya. Desa ini memiliki konsep
khusus pada dunia pariwisatanya. Keunikannya, pengunjung dan keluarga yang datang bisa merasakan dan mengalami kehidupan sehari-hari sama seperti yang dilakukan masyarakat lokal. Ketika wisatawan dan keluarga memutuskan untuk menginap, akan disediakan rumah warga sebagai tempat
tinggal (home stay).
Tidak hanya itu, pengunjung juga bisa mengikuti aktivitas keseharian pemilik rumah mulai dari bangun tidur, bekerja hingga berbagai kegiatan lainnya. Jadi, banyak hal yang bisa didapatkan mengenai kehidupan ketika menginap. Wisatawan juga bisa merasakan hidup secara natural dengan membayar
biaya menginap sebesar Rp150 ribu.
Desa wisata ini berjarak kurang lebih 54 km dari Kota Ende yang dapat ditempuh selama dua jam perjalanan dengan kendaraan roda empat. Waturaka merupakan salah satu dari 24 komunitas adat suku Lio yang menjadi penyangga Kawasan Taman Nasional Kelimutu. Iklim dan keadaan alam yang
sejuk dan tanahnya yang subur memberikan peluang bagi penduduk lokal untuk berusaha dalam bidang pertanian dengan tanaman lokal yang unik dan bernilai ekonomis.
Perkebunan rakyat yang ditanami berbagai tanaman seperti: tomat, cabai, wortel, sayur-sayuran dan kentang merupakan sisi lain yang bisa disaksikan saat menuju dan kembali dari Danau Kelimutu. Keberadaan lokasi perkebunan agrowisata Waturaka selain sebagai sumber penghasilan masyarakat
dapat juga menjadi salah satu faktor yang diperhitungkan dalam memperkuat image dan memperkaya daya tarik Kawasan Wisata Kelimutu.
7. Desa Penglipuran
khusus pada dunia pariwisatanya. Keunikannya, pengunjung dan keluarga yang datang bisa merasakan dan mengalami kehidupan sehari-hari sama seperti yang dilakukan masyarakat lokal. Ketika wisatawan dan keluarga memutuskan untuk menginap, akan disediakan rumah warga sebagai tempat
tinggal (home stay).
Tidak hanya itu, pengunjung juga bisa mengikuti aktivitas keseharian pemilik rumah mulai dari bangun tidur, bekerja hingga berbagai kegiatan lainnya. Jadi, banyak hal yang bisa didapatkan mengenai kehidupan ketika menginap. Wisatawan juga bisa merasakan hidup secara natural dengan membayar
biaya menginap sebesar Rp150 ribu.
Desa wisata ini berjarak kurang lebih 54 km dari Kota Ende yang dapat ditempuh selama dua jam perjalanan dengan kendaraan roda empat. Waturaka merupakan salah satu dari 24 komunitas adat suku Lio yang menjadi penyangga Kawasan Taman Nasional Kelimutu. Iklim dan keadaan alam yang
sejuk dan tanahnya yang subur memberikan peluang bagi penduduk lokal untuk berusaha dalam bidang pertanian dengan tanaman lokal yang unik dan bernilai ekonomis.
Perkebunan rakyat yang ditanami berbagai tanaman seperti: tomat, cabai, wortel, sayur-sayuran dan kentang merupakan sisi lain yang bisa disaksikan saat menuju dan kembali dari Danau Kelimutu. Keberadaan lokasi perkebunan agrowisata Waturaka selain sebagai sumber penghasilan masyarakat
dapat juga menjadi salah satu faktor yang diperhitungkan dalam memperkuat image dan memperkaya daya tarik Kawasan Wisata Kelimutu.
7. Desa Penglipuran
tulis komentar anda