Status Kedaruratan Pandemi Dicabut, WHO Ingatkan Covid-19 Masih Membunuh
Sabtu, 06 Mei 2023 - 16:25 WIB
JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memutuskan untuk mencabut status kedaruratan pandemi Covid-19 global. Namun, WHO mengingatkan Covid-19 masih bisa membunuh siapa saja.
Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan Covid-19 pada dasarnya masih tetap ada. Bahkan, virus ini bisa berubah dan risiko munculnya varian baru masih bisa terjadi.
"Virus ini akan tetap ada. Masih membunuh, dan masih berubah. Risiko tetap munculnya varian baru yang menyebabkan lonjakan baru dalam kasus dan kematian," kata Tedros dalam Twitter resmi WHO, Sabtu (6/5/2023).
Tedros pun meminta semua negara untuk beralih ke mode darurat. Di mana WHO mengharapkan setiap negara bisa mengelola Covid-19 bersama dengan penyakit menular lainnya.
"Arti dari berita ini adalah saatnya bagi negara-negara untuk beralih dari mode darurat ke mengelola Covid-19 bersama penyakit menular lainnya," jelas Tedros.
Di sisi lain, dengan dicabutnya status kedaruratan Covid-19 global, WHO mengingatkan bahwa bukan berarti ancaman virus tersebut berakhir. Bahkan berdasarkan data yang diterima WHO, Covid-19 menyebabkan kematian setiap tiga menit.
"Namun, bukan berarti Covid-19 berakhir sebagai ancaman kesehatan global. Minggu lalu, Covid-19 merenggut nyawa setiap tiga menit dan itu hanya kematian yang kami ketahui," ujar Tedros.
"Saya tekankan ini bukan keputusan mendadak. Ini adalah keputusan yang telah dipertimbangkan dengan hati-hati selama beberapa waktu, direncanakan, dan dibuat berdasarkan analisis data yang cermat," tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, WHO mengumumkan mencabut status kedaruratan pandemi Covid-19 global pada Jumat, 5 Mei 2023. Langkah ini diambil berdasarkan keputusan yang cermat.
"Kemarin, Komite Darurat bertemu untuk ke-15 kalinya dan merekomendasikan kepada saya agar saya menyatakan berakhirnya darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional. Oleh karena itu, dengan harapan besar saya menyatakan Covid-19 berakhir sebagai darurat kesehatan global," tandasnya.
Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan Covid-19 pada dasarnya masih tetap ada. Bahkan, virus ini bisa berubah dan risiko munculnya varian baru masih bisa terjadi.
"Virus ini akan tetap ada. Masih membunuh, dan masih berubah. Risiko tetap munculnya varian baru yang menyebabkan lonjakan baru dalam kasus dan kematian," kata Tedros dalam Twitter resmi WHO, Sabtu (6/5/2023).
Tedros pun meminta semua negara untuk beralih ke mode darurat. Di mana WHO mengharapkan setiap negara bisa mengelola Covid-19 bersama dengan penyakit menular lainnya.
Baca Juga
"Arti dari berita ini adalah saatnya bagi negara-negara untuk beralih dari mode darurat ke mengelola Covid-19 bersama penyakit menular lainnya," jelas Tedros.
Di sisi lain, dengan dicabutnya status kedaruratan Covid-19 global, WHO mengingatkan bahwa bukan berarti ancaman virus tersebut berakhir. Bahkan berdasarkan data yang diterima WHO, Covid-19 menyebabkan kematian setiap tiga menit.
"Namun, bukan berarti Covid-19 berakhir sebagai ancaman kesehatan global. Minggu lalu, Covid-19 merenggut nyawa setiap tiga menit dan itu hanya kematian yang kami ketahui," ujar Tedros.
"Saya tekankan ini bukan keputusan mendadak. Ini adalah keputusan yang telah dipertimbangkan dengan hati-hati selama beberapa waktu, direncanakan, dan dibuat berdasarkan analisis data yang cermat," tambahnya.
Baca Juga
Seperti diberitakan sebelumnya, WHO mengumumkan mencabut status kedaruratan pandemi Covid-19 global pada Jumat, 5 Mei 2023. Langkah ini diambil berdasarkan keputusan yang cermat.
"Kemarin, Komite Darurat bertemu untuk ke-15 kalinya dan merekomendasikan kepada saya agar saya menyatakan berakhirnya darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional. Oleh karena itu, dengan harapan besar saya menyatakan Covid-19 berakhir sebagai darurat kesehatan global," tandasnya.
(dra)
tulis komentar anda