Buku-Buku Terlarang Abad 21, Da Vinci Code Terjual 80 Juta Copy
Selasa, 09 Mei 2023 - 08:54 WIB
4.Into The River (Ted Dawe)
Novel “Into the River” adalah kisah seorang bocah remaja Maori yang harus menghadapi perubahan mendadak dari kehidupannya yang tenang di pedesaan untuk bersekolah di kota. Buku ini menggambarkan semua pengalaman anak laki-laki — baik, buruk, dan di antara keduanya. Di antara pengalaman-pengalaman ini adalah penggunaan narkoba dan hubungan seksual. Adegan-adegan itu menyebabkan banyak kalangan khususnya kalangan konservatif menolak keberadaan buku tersebut.
5.The King Never Smiles (Paul M. Handley)
Sebelum kematiannya pada Oktober 2016, Raja Thailand Bhumibol Adulyadej ditahbiskan sebagai raja terlama di dunia. Selama ini ia menanamkan citra sebagai orang yang baik hati serta tidak tertarik dalam politik. Namun, dalam buku biografi “The King Never Smiles” karya penulis dan jurnalis Paul M. Handley memberi perspektif berbeda. Dalam buku ini diceritakan bahwa bahwa Bhumibol sebenarnya lebih suka menjaga ketertiban atas demokrasi lebih lanjut.
6.Operation Dark Heart (Anthony Shaffer)
Memoir “Operation Dark Heart” menceritakan seorang tentara Angkatan Darat AS Anthony Shaffer yang memimpin tim black-ops di Afghanistan pada 2003. Ketika berusaha menerbitkan buku itu, Shaffer meminta izin kepada Angkatan Darat untuk memastikan bahwa materi yang termasuk dalam buku itu tidak memantik kontroversi. Ia menerbitkan buku itu pada 31 Agustus 2010. Tiga badan intelijen pemerintah (Badan Intelijen Pertahanan, NSA, dan CIA) memutuskan bahwa buku itu berisi banyak informasi sensitif.
Sumber: Listverse.com
Novel “Into the River” adalah kisah seorang bocah remaja Maori yang harus menghadapi perubahan mendadak dari kehidupannya yang tenang di pedesaan untuk bersekolah di kota. Buku ini menggambarkan semua pengalaman anak laki-laki — baik, buruk, dan di antara keduanya. Di antara pengalaman-pengalaman ini adalah penggunaan narkoba dan hubungan seksual. Adegan-adegan itu menyebabkan banyak kalangan khususnya kalangan konservatif menolak keberadaan buku tersebut.
5.The King Never Smiles (Paul M. Handley)
Sebelum kematiannya pada Oktober 2016, Raja Thailand Bhumibol Adulyadej ditahbiskan sebagai raja terlama di dunia. Selama ini ia menanamkan citra sebagai orang yang baik hati serta tidak tertarik dalam politik. Namun, dalam buku biografi “The King Never Smiles” karya penulis dan jurnalis Paul M. Handley memberi perspektif berbeda. Dalam buku ini diceritakan bahwa bahwa Bhumibol sebenarnya lebih suka menjaga ketertiban atas demokrasi lebih lanjut.
6.Operation Dark Heart (Anthony Shaffer)
Memoir “Operation Dark Heart” menceritakan seorang tentara Angkatan Darat AS Anthony Shaffer yang memimpin tim black-ops di Afghanistan pada 2003. Ketika berusaha menerbitkan buku itu, Shaffer meminta izin kepada Angkatan Darat untuk memastikan bahwa materi yang termasuk dalam buku itu tidak memantik kontroversi. Ia menerbitkan buku itu pada 31 Agustus 2010. Tiga badan intelijen pemerintah (Badan Intelijen Pertahanan, NSA, dan CIA) memutuskan bahwa buku itu berisi banyak informasi sensitif.
Sumber: Listverse.com
(wyn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda