Tips Menyentuh Hati Seseorang lewat Storytelling ala Kis Uriel
Rabu, 14 Juni 2023 - 15:12 WIB
Begitu pula dengan intonasi suara. Dengan adanya permainan besar kecil suara, penekanan pada kata atau kalimat tertentu, akan membuat penonton atau audiens mau mendengarkan cerita hingga akhir dan lebih terlibat dalam ceritanya.
Layaknya seorang presenter atau host, cara bertutur dengan nada yang datar akan membuat audiens bosan. Sementara ketika presenter berbicara dengan nada yang menarik akan membuat audiens bersedia mendengarkan informasi hingga akhir.
"Ekspresi itu buat memvisualisasi ceritanya, intonasi itu untuk membuat pendengar kalian engage," kata Kis.
Selain dua poin penting tadi, kadang kita menemukan hambatan dalam bercerita seperti pikiran yang tiba-tiba kosong alias ngeblank hingga kehabisan topik. Untuk mengatasi hal ini, Kis membagikan tips yaitu dengan tidak berekspektasi terlalu tinggi sehingga membuat seseorang menjadi tertekan dengan banyak agenda pribadi.
Selain itu, hambatan lainnya kerap datang ketika kita terlalu fokus pada topik yang ingin dibicarakan. Padahal yang perlu difokuskan adalah cara kita menyampaikan sebuah cerita dan biarkan topik dan arah pembicaraan mengalir dengan sendirinya.
Jika boleh dirangkum dengan cara yang sederhana, Kis mendefinisikan storytelling sebagai cara untuk menghibur seseorang. Bagaimana kita mengemas informasi menjadi menarik untuk disampaikan dan akhirnya bisa menyentuh emosi seseorang.
"Karena storytelling itu gimana pun juga kata kuncinya adalah menghibur. Kalau enggak menghibur berarti itu bukan storytelling. Itu berarti materi pengajaran, itu berarti data mentahlah. Kalau yang namanya storytelling itu harus menghibur," ungkap Kis.
Ingin dapat ilmu lebih banyak lagi soal storytelling dan menjadi konten kreator yang sukses? Langsung aja saksikan podcast Kreatalk Superbuddies di Youtube Buddyku atau follow akun media sosial @kisuriel ya buddies!
Layaknya seorang presenter atau host, cara bertutur dengan nada yang datar akan membuat audiens bosan. Sementara ketika presenter berbicara dengan nada yang menarik akan membuat audiens bersedia mendengarkan informasi hingga akhir.
"Ekspresi itu buat memvisualisasi ceritanya, intonasi itu untuk membuat pendengar kalian engage," kata Kis.
Selain dua poin penting tadi, kadang kita menemukan hambatan dalam bercerita seperti pikiran yang tiba-tiba kosong alias ngeblank hingga kehabisan topik. Untuk mengatasi hal ini, Kis membagikan tips yaitu dengan tidak berekspektasi terlalu tinggi sehingga membuat seseorang menjadi tertekan dengan banyak agenda pribadi.
Selain itu, hambatan lainnya kerap datang ketika kita terlalu fokus pada topik yang ingin dibicarakan. Padahal yang perlu difokuskan adalah cara kita menyampaikan sebuah cerita dan biarkan topik dan arah pembicaraan mengalir dengan sendirinya.
Jika boleh dirangkum dengan cara yang sederhana, Kis mendefinisikan storytelling sebagai cara untuk menghibur seseorang. Bagaimana kita mengemas informasi menjadi menarik untuk disampaikan dan akhirnya bisa menyentuh emosi seseorang.
"Karena storytelling itu gimana pun juga kata kuncinya adalah menghibur. Kalau enggak menghibur berarti itu bukan storytelling. Itu berarti materi pengajaran, itu berarti data mentahlah. Kalau yang namanya storytelling itu harus menghibur," ungkap Kis.
Baca Juga
Ingin dapat ilmu lebih banyak lagi soal storytelling dan menjadi konten kreator yang sukses? Langsung aja saksikan podcast Kreatalk Superbuddies di Youtube Buddyku atau follow akun media sosial @kisuriel ya buddies!
(nug)
tulis komentar anda