Sering Merasa Ngantuk? Waspada! Bisa Jadi Anda Terjangkit Narkolepsiii
Rabu, 05 Juli 2023 - 13:03 WIB
Hipokretin adalah zat kimia dalam otak untuk mengatur waktu tidur. Ada dugaan bahwa beberapa penyakit dapat merusak bagian otak penghasil hipokretin yaitu tumor otak, cedera kepala, ensefalitis, dan multiple sclerosis.
Selain penyakit tersebut, beberapa faktor juga dapat meningkatkan risiko terjadinya narkolepsi, yakni berusia 10-30 tahun, perubahan hormon terutama pada masa pubertas atau menopause, stres, perubahan pola tidur, infeksi bakteri streptokokus atau infeksi flu babi, dan kelainan genetik.
Gejala narkolepsi dapat terjadi secara beruntun selama beberapa minggu dan menjadi bertahun-tahun. Di bawah ini merupakan gejala narkolepsi umum yang perlu Anda perhatikan.
Tidak hanya gejala umum di atas, narkolepsi juga disertai gejala lain seperti gangguan ingatan, sakit kepala, depresi, keinginan untuk makan secara berlebihan, kelelahan ekstrem, dan merasa letih secara berangsur-angsur. MG/Shavna Dewati Setiawan
Selain penyakit tersebut, beberapa faktor juga dapat meningkatkan risiko terjadinya narkolepsi, yakni berusia 10-30 tahun, perubahan hormon terutama pada masa pubertas atau menopause, stres, perubahan pola tidur, infeksi bakteri streptokokus atau infeksi flu babi, dan kelainan genetik.
Gejala narkolepsi dapat terjadi secara beruntun selama beberapa minggu dan menjadi bertahun-tahun. Di bawah ini merupakan gejala narkolepsi umum yang perlu Anda perhatikan.
1. Kantuk Berlebihan pada Siang Hari
Pengidap narkolepsi merasa selalu mengantuk di siang hari, sulit terjaga, dan sulit berkonsentrasi.Baca Juga
2. Serangan Tidur
Salah satu gejala umum narkolepsi adalah mendadak terlelap tanpa tahu tempat dan waktu. Jika ini tidak dikendalikan, serangan tidur bisa terjadi beberapa kali dalam sehari.3. Mengalami Katapleksi
Katapleksi atau kondisi melemahnya otot secara tiba-tiba diawali dengan tungkai terasa lemas, penglihatan berbayang, kepala lunglai, rahang turun, dan bicara cadel. Kondisi ini berlangsung beberapa menit dan biasanya disebabkan oleh emosi tertentu seperti terkejut, marah, senang, dan tertawa. Penderita narkolepsi umumnya mengalami katapleksi 1-2 kali dalam setahun.4. Ketindihan atau Sleep Paralysis
Sleep paralysis terjadi saat pengidap tidak mampu bergerak atau berbicara saat hendak terbangun atau mulai tertidur.5. Halusinasi
Pengidap narkolepsi kadang melihat atau mendengar sesuatu yang tidak nyata, baik saat akan tidur maupun bangun tidur.Tidak hanya gejala umum di atas, narkolepsi juga disertai gejala lain seperti gangguan ingatan, sakit kepala, depresi, keinginan untuk makan secara berlebihan, kelelahan ekstrem, dan merasa letih secara berangsur-angsur. MG/Shavna Dewati Setiawan
tulis komentar anda